by: Nabila Rhapsodios
Latar Belakang
Dua karakter dari Kingdom Hearts (KH) yang salah satunya sangat dicintai oleh fans. Roxas dan Xion merupakan karakter yang bernasib tragis dan bisa membuat hati yang memainkan game seri KH remuk tidak berbentuk. Mereka berdua adalah korban dari penyalahgunaan kekuasaan serta penipuan dengan diimingi 'membantu menemukan apa yang kau cari'. Lembaga dan orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak menunjukkan kepedulian terhadap kekacauan yang meliputi hidup mereka setelah tahu bahwa keberadaan unik mereka dimanfaatkan demi kepentingan memformulasikan rencana jahat secara sepihak untuk waktu jangka panjang.
Roxas dan Xion sempat mengalami fase 'krisis identitas', setelah tahu bahwa mereka adalah fragmen pecahan milik orang lain dan harus segera kembali kepada orang tersebut dikarenakan keberadaan unik mereka tidak alami serta mengancam keselamatan orang tersebut dan orang-orang disekeliling mereka juga. Di fase tersebut, mereka meluapkan amarah, kekecewaan, sakit hati, keseganan, kesedihan kepada siapapun yang berteman dekat dengan mereka dan semua yang memiliki koneksi pada lembaga mereka bernaung di dalamnya.
Roxas dan Xion merasa berhak hidup normal seperti makhluk manusia lainnya di dunia sebab mereka adalah mereka sendiri bukan mereka adalah 'orang itu'. Perasaan yang dirasakan oleh mereka, hubungan yang terjalin dengan banyak orang yang ditemui, mimpi, harapan, dan terakhir kelahiran ke dunia adalah anugrah; kesemuanya murni milik mereka sepenuhnya dan bersifat nyata bukan berlandaskan memori atau kehendak milik 'orang itu'. Namun sayang, seberapa pun mereka melawan kenyataan pahit yang dihadapi, roda takdir tidak berpihak kepada mereka...
Roxas dan Xion sempat mengalami fase 'krisis identitas', setelah tahu bahwa mereka adalah fragmen pecahan milik orang lain dan harus segera kembali kepada orang tersebut dikarenakan keberadaan unik mereka tidak alami serta mengancam keselamatan orang tersebut dan orang-orang disekeliling mereka juga. Di fase tersebut, mereka meluapkan amarah, kekecewaan, sakit hati, keseganan, kesedihan kepada siapapun yang berteman dekat dengan mereka dan semua yang memiliki koneksi pada lembaga mereka bernaung di dalamnya.
Roxas dan Xion merasa berhak hidup normal seperti makhluk manusia lainnya di dunia sebab mereka adalah mereka sendiri bukan mereka adalah 'orang itu'. Perasaan yang dirasakan oleh mereka, hubungan yang terjalin dengan banyak orang yang ditemui, mimpi, harapan, dan terakhir kelahiran ke dunia adalah anugrah; kesemuanya murni milik mereka sepenuhnya dan bersifat nyata bukan berlandaskan memori atau kehendak milik 'orang itu'. Namun sayang, seberapa pun mereka melawan kenyataan pahit yang dihadapi, roda takdir tidak berpihak kepada mereka...
Roxas disulih suara oleh Koki Uchiyama di seri KH bahasa Jepang. Sementara itu, pengisi suara Roxas untuk seri KH bahasa Inggris adalah penyanyi, penulis lagu, dan aktor bernama Jesse McCartney. McCartney mendeskripsikan Roxas sebagai karakter yang terbuka kepada teman-temannya, santai, dan bisa menjadi pribadi yang pendiam. Selama liburan musim panasnya, akhirnya Roxas memulai membangun konflik diluar kemampuannya dan bagi McCartney mengisi suara Roxas sangat menantang[1].
Sewaktu masih tanpa nama, Roxas muncul sebagai laki-laki berambut pirang yang memakai tudung hitam di 2 Secret Ending dari KH I dan KH Final Mix yaitu Another side, Another story dan Another side, Another story [deep dive].
Debut pertama Roxas adalah di KH II (2005). Di KH II Roxas diperlihatkan sebagai anak laki-laki normal asal Twilight Town yang pergi ke sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah diberikan dari sekolah, berlibur musim panas, bermain bersama teman-teman ke berbagai tempat yang mengusik sisi penasaran, dan terlibat perkelahian antar geng. Tidak ada yang aneh dalam diri Roxas tetapi, semakin pemain memainkan Roxas dan menginjak hari 3 (atau 4, penulis lupa) sampai hari ke-7 barulah Roxas mengalami kejadian tidak normal. Kepingan "mimpi" yang sering dialami Roxas tiap malam semakin intens, diserang makhluk aneh yang tidak pernah ingat ditemui sebelumnya, sering blackout, ditemui orang-orang yang tidak dikenal tetapi mereka kenal dengan Roxas, dan diceramahi hal-hal yang tidak masuk akal.
Roxas semakin terkejut dia bisa memanggil senjata yang dinamakan Keyblade, persis yang dipakai anak laki-laki seumuran dirinya di dalam "mimpi". Menurut Roxas, Keyblade yang bisa muncul di tangan sesuai diperintahkan olehnya ini berguna untuk menyerang makhluk-makhluk aneh yang akhirnya diketahui bernama Heartless dan Nobody dari orang-orang asing bagi dirinya. Roxas dipaksa mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya dan sampailah di sebuah rumah besar di Twilight Town (ternyata Twilight Town yang didiami oleh Roxas adalah versi maya dari Twilight Town yang sesungguhnya). Di rumah besar itu, Roxas akhirnya jatuh koma karena gadis misterius yang ditemui olehnya bernama Naminé, memulai proses pemulihan untuk mengembalikan ingatan yang tersimpan dalam diri Roxas yang sesungguhnya milik 'orang itu'/anak laki-laki dalam "mimpi" yang pada akhirnya terkuak bernama Sora. Pada akhirnya, hal itu harus dibayar oleh keberadaan dirinya untuk hilang dan kembali bersatu dengan Sora.
Di dalam Ansem Report (KH II) serta KH II dan dibantu oleh adegan tambahan di KH II Final Mix+ (2007), pemain diperlihatkan dan dijelaskan perihal masa lalu Roxas. Roxas ternyata adalah Nobody dari Sora. Roxas lahir ke dunia akibat kejadian saat Sora menusuk Heart miliknya sendiri dengan tujuan merilis Heart milik Kairi yang tertanam di dalam dirinya menggunakan Keyblade of People's Heart. Tubuh Sora yang tidak memiliki Heart berubah menjadi Heartless, sementara Heart yang terlepas dari tubuhnya menjadi tubuh seorang manusia tetapi berspesies Nobody alias cangkang kosong; pecahan sisa dari "mantan" sosok bernama Sora. Namanya adalah anagram dari nama Sora hanya diberi tambahan huruf 'X' yang menjadi ciri khas Nobody wujud manusia. Nama 'Roxas' diberi oleh ketua Organization XIII (nama Indonesia: Organisasi XIII) yaitu Xemnas yang kemudian merekrutnya untuk dijadikan anggota organisasi tersebut serta menduduki kursi sebagai anggota nomor XIII. Roxas tetap hidup berdampingan dengan Sora (penyebabnya adalah Sora hanya sebentar berubah menjadi Heartless) tetapi, tidak memiliki ingatan mengenai Sora dan mampu merasakan emosi yang umum dimiliki oleh manusia normal sehingga membuat Roxas merupakan fenomena tidak biasa untuk seorang Nobody karena faktor-faktor yang telah dijelaskan.
Semakin lama, Roxas dilanda frustasi karena pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya tidak pernah mendapatkan jawaban serius. Roxas mencari informasi apapun terkait dirinya seperti siapa dia sesungguhnya, mengapa dia tidak bisa mengingat kehidupannya dulu, apa latar belakang orang-orang disekeliling dirinya, dan apa gunanya tetap tinggal sebagai anggota ke-13. Akhirnya saat hari ke 358, Roxas berkeinginan menyerang Xemnas seorang diri untuk menghentikan seluruh rencana yang sedang dicanangkan tetapi di tengah perjalanan, Roxas dihadang oleh banyak Neoshadows. Entah datang darimana, Riku muncul dan bersama-sama menghancurkan makhluk Neoshadows. Setelah Neoshadows habis dibasmi, Roxas dan Riku berduel. Riku berusaha menangkap Roxas dengan cara halus akan tetapi karena Roxas terus memberikan perlawanan, Riku menggunakan cara paksa dan berhasil membuat Roxas tidak sadarkan diri. Riku dan DiZ mengetahui bahwa anggota Organisasi XIII yang lain sedang memburu anggota-anggotanya yang membangkang maka mereka mengamankan Roxas dan membawanya ke rumah besar milik DiZ di Twilight Town dan di tempat ini, Roxas diamankan dari Organisasi XIII dengan cara ditempatkan ke Twilight Town versi maya dimana kisah dia berlanjut ke KH II.
Sewaktu masih tanpa nama, Roxas muncul sebagai laki-laki berambut pirang yang memakai tudung hitam di 2 Secret Ending dari KH I dan KH Final Mix yaitu Another side, Another story dan Another side, Another story [deep dive].
Roxas semakin terkejut dia bisa memanggil senjata yang dinamakan Keyblade, persis yang dipakai anak laki-laki seumuran dirinya di dalam "mimpi". Menurut Roxas, Keyblade yang bisa muncul di tangan sesuai diperintahkan olehnya ini berguna untuk menyerang makhluk-makhluk aneh yang akhirnya diketahui bernama Heartless dan Nobody dari orang-orang asing bagi dirinya. Roxas dipaksa mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya dan sampailah di sebuah rumah besar di Twilight Town (ternyata Twilight Town yang didiami oleh Roxas adalah versi maya dari Twilight Town yang sesungguhnya). Di rumah besar itu, Roxas akhirnya jatuh koma karena gadis misterius yang ditemui olehnya bernama Naminé, memulai proses pemulihan untuk mengembalikan ingatan yang tersimpan dalam diri Roxas yang sesungguhnya milik 'orang itu'/anak laki-laki dalam "mimpi" yang pada akhirnya terkuak bernama Sora. Pada akhirnya, hal itu harus dibayar oleh keberadaan dirinya untuk hilang dan kembali bersatu dengan Sora.
Di dalam Ansem Report (KH II) serta KH II dan dibantu oleh adegan tambahan di KH II Final Mix+ (2007), pemain diperlihatkan dan dijelaskan perihal masa lalu Roxas. Roxas ternyata adalah Nobody dari Sora. Roxas lahir ke dunia akibat kejadian saat Sora menusuk Heart miliknya sendiri dengan tujuan merilis Heart milik Kairi yang tertanam di dalam dirinya menggunakan Keyblade of People's Heart. Tubuh Sora yang tidak memiliki Heart berubah menjadi Heartless, sementara Heart yang terlepas dari tubuhnya menjadi tubuh seorang manusia tetapi berspesies Nobody alias cangkang kosong; pecahan sisa dari "mantan" sosok bernama Sora. Namanya adalah anagram dari nama Sora hanya diberi tambahan huruf 'X' yang menjadi ciri khas Nobody wujud manusia. Nama 'Roxas' diberi oleh ketua Organization XIII (nama Indonesia: Organisasi XIII) yaitu Xemnas yang kemudian merekrutnya untuk dijadikan anggota organisasi tersebut serta menduduki kursi sebagai anggota nomor XIII. Roxas tetap hidup berdampingan dengan Sora (penyebabnya adalah Sora hanya sebentar berubah menjadi Heartless) tetapi, tidak memiliki ingatan mengenai Sora dan mampu merasakan emosi yang umum dimiliki oleh manusia normal sehingga membuat Roxas merupakan fenomena tidak biasa untuk seorang Nobody karena faktor-faktor yang telah dijelaskan.
Sepanjang permainan KH II dan KH II Final Mix+, sosok Roxas seolah-olah dilupakan tetapi, sesungguhnya di kedua game itu memberi petunjuk bahwa Roxas terus hidup sebagai dirinya sendiri tetapi bersemayam di dalam diri Sora. Contoh yang paling kuat untuk pembuktian kalimat tersebut adalah ketika mengunjungi Twilight Town versi asli untuk kedua kalinya. Ketika Sora bertemu dengan geng triplet dari Twilight Town yang dipimpin oleh Heyner, Sora mengalami deja vu karena merasa pernah melihat wajah ketiganya dan merasa kenal dekat dengan mereka.
Petunjuk pertama adalah ketika Sora memiliki kantong 5000 Munnies identik dengan milik Olette, mereka tidak tahu mengapa kantong milik Sora bisa identik dengan milik Olette. Kedua, ketika Sora ingin menaiki kereta, Sora berpamitan kepada geng triplet dan tanpa sadar air mata menetes dari mata Sora yang membuat semua khawatir. Untuk hal kedua ini telah dijelaskan bahwa yang menangis saat adegan tersebut adalah Roxas bukan Sora dikarenakan Roxas merasa kangen menghabiskan waktu bersama ketiganya dan berharap kehidupan lamanya di Twilight Town versi maya didapatkan kembali. Kemudian, ketika geng triplet beserta Sora, Donald, dan Goofy mengambil batu untuk melihat cahaya indah yang dipantulkan oleh matahari ke batu tersebut, muncul bayangan Roxas menggantikan bayangan Sora yang membuat kaget semua yang ada disana dan bertanya-tanya; "Siapa laki-laki yang sekilas kita lihat?" atau "Sora, apa kamu baik-baik saja?" dan Sora sama sekali tidak paham mengapa teman-temannya menampilkan tatapan mata heran kepada dirinya. Sora juga merasa sadar ada perasaan aneh yang melanda dirinya selama melakukan misi kembali ke Twilight Town tetapi Sora mengabaikan perasaan-perasaan aneh tersebut. Petunjuk keempat adalah ketika Sora ditinggalkan dengan sebuah kotak boks berisi barang-barang seperti Sea-Salt Ice Cream dan potograf geng Twilight Town dimana di dalam foto tersebut Goofy dan Donald mengenal Heyner dan kawan-kawan tetapi tidak mengetahui nama satu orang anak laki-laki di dalam foto tersebut. Sora menjawab bahwa anak laki-laki yang tidak dikenal di dalam foto itu bernama Roxas, seketika itu Donald dan Goofy bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu?" dan Sora menjawab, "Aku tidak tahu. Nama itu tiba-tiba saja muncul di kepalaku". Terakhir, jika Sora bertemu dengan anggota Organisasi XIII, Sora akan dipanggil 'Roxas'. Hal itu membuat Sora bingung mengapa Sora dipanggil dengan nama itu.
Roxas menunjukkan keberadaan dirinya sekali lagi di The World That Never Was. Di tempat ini, Roxas sudah pulih dan bisa mengambil alih total kesadaran Sora. Roxas berani mengkonfrontir Sora bahkan mengajak berduel. Identitas Roxas sebagai Nobody dari Sora akhirnya diketahui lewat informasi dari Riku. Setelah diberi penjelasan itu, Sora berkeinginan bertemu dengan Nobody miliknya. Keinginan Sora terkabul, Roxas memprojeksikan dirinya di hadapan Sora dan membantu pertempuran terakhir Sora melawan Xemnas.
Roxas, The Key of Destiny |
Roxas menjadi protagonis prequel KH yang berjudul Kingdom Hearts 358/2 Days (2009). Kehidupan Roxas selama masih aktif sebagai anggota Organisasi XIII dikupas habis beserta hubungan antara dirinya dengan Axel. Dalam setiap misi yang harus dijalani, Roxas selalu dipasangkan oleh Axel. Axel adalah mentor Roxas yang kemudian hari menjadi pasangan bertarung dalam setiap misi bahkan menjadi sahabat baik. Roxas sangat patuh terhadap perintah-perintah yang diperuntukkan kepadanya. Hal yang tidak diketahui oleh Roxas adalah Xemnas sengaja merekrut Roxas untuk mengumpulkan Heart, dikarenakan senjata yang dimilikinya mampu mengumpulkan dan menghancurkan Heart sehingga para anggota Organisasi XIII dapat mendapatkan kembali Heart milik mereka dan hidup selayaknya sewaktu menjadi orang normal seperti dulu yang memiliki perasaan plus membantu ambisi rahasia egois Xemnas untuk menumbuhkan Kingdom Hearts demi mendapatkan kekuatan luar biasa. Apabila Roxas memiliki waktu senggang, Roxas selalu mengamati Heyner dan kawan-kawan sambil berharap dapat berteman dengan ketiganya.
Semakin lama, Roxas dilanda frustasi karena pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya tidak pernah mendapatkan jawaban serius. Roxas mencari informasi apapun terkait dirinya seperti siapa dia sesungguhnya, mengapa dia tidak bisa mengingat kehidupannya dulu, apa latar belakang orang-orang disekeliling dirinya, dan apa gunanya tetap tinggal sebagai anggota ke-13. Akhirnya saat hari ke 358, Roxas berkeinginan menyerang Xemnas seorang diri untuk menghentikan seluruh rencana yang sedang dicanangkan tetapi di tengah perjalanan, Roxas dihadang oleh banyak Neoshadows. Entah datang darimana, Riku muncul dan bersama-sama menghancurkan makhluk Neoshadows. Setelah Neoshadows habis dibasmi, Roxas dan Riku berduel. Riku berusaha menangkap Roxas dengan cara halus akan tetapi karena Roxas terus memberikan perlawanan, Riku menggunakan cara paksa dan berhasil membuat Roxas tidak sadarkan diri. Riku dan DiZ mengetahui bahwa anggota Organisasi XIII yang lain sedang memburu anggota-anggotanya yang membangkang maka mereka mengamankan Roxas dan membawanya ke rumah besar milik DiZ di Twilight Town dan di tempat ini, Roxas diamankan dari Organisasi XIII dengan cara ditempatkan ke Twilight Town versi maya dimana kisah dia berlanjut ke KH II.
Sekarang beralih ke sesi lagu tema Roxas! Wah, lagu milik Roxas pasti kalian sudah pada kenal semua hahaha. Yoko Shimomura bertindak sebagai pencipta lagu tema Roxas. Izinkan penulis melakukan tur lagi untuk mepresentasikan lagu tema Roxas di blog ini, Selamat Mendengarkan!
Theme of Roxas
* Roxas
Lagu yang mengalun di video di atas adalah leitmotif milik Roxas. Judulnya sederhana hanya bernama "Roxas", seolah-olah menekankan alunan melodi yang terdapat di dalamnya menceritakan segala aspek hidup Roxas semata. Permainan alat musik flute menjadi pemeran utama yang memainkan melodi utamanya sedangkan piano menjadi alat musik pengiring flute. Tiupan flute sudah memainkan alunan sedih dan sintesis paduan suara menjadi penopang untuk menambah kesan sedih lagi.
"Roxas" ingin menggambarkan Roxas sebagai anak laki-laki normal yang hidupnya tenang, bersih dari konflik tetapi menyentuh sisi melankolis miliknya apalagi ketika dihadapkan dengan kebenaran yang sesungguhnya dan membuat hidup tenangnya hancur tepat di depan matanya. Mungkin tema yang ingin diangkat dari leitmotif Roxas adalah 'mengingat kembali hal yang kau sempat lupakan dan perjuangkan'. "Roxas" sering mengalun jika ada pembicaraan dan kemunculan Roxas di seri KH.
Update (8 Juni 2017): Kingdom Hearts Orchestra -World Tour- sudah berjelajah ke beberapa kota di lain negara semenjak kemunculan perdananya di Tokyo-Jepang. Kota-kota yang sudah dikunjungi adalah Hongkong, Paris, London, Singapura, dan sebentar lagi tanggal 23 Juni 2017 akan diselenggarakan di New York City-Amerika Serikat. Lagi-lagi, penulis harus gigit jari karena negara tercinta ini tidak masuk daftar dikunjungi. Sedih, tapi tidak apa-apa masih tetap berharap ada yang melirik Indonesia sebagai pangsa pasar cukup menjanjikan hahahaha.
Sudahlah cukup bersedihnya, bisnis penulis update disini adalah ingin membagikan salah satu trek dari album tur dunia KH di blog tersayang yaitu "Heroes and Heroines: Characters' Medley" dimana mengumandangkan medley dari semua karakter utama yang dapat dimainkan seperti Roxas, Xion, Sora, Riku, Naminé, Kairi, Aqua, Terra, Ventus, dan Vanitas (Kaget? Penulis juga). "Roxas" mengalun di menit 3:28-4:22. Terdengar tepat setelah leitmotif milik Naminé tetapi, sebelum Xion. Silakan dengar di bawah ini:
Update (5 Juli 2018): Maaf agak lama untuk ngeh, ternyata di album Kingdom Hearts Concert -First Breath- mempunyai "The Other Promise" yang dimainkan oleh orkestra alat musik woodwinds, brass, dan perkusi. Tanpa paduan suara dan alat musik strings (kecuali piano dan harpa ada di albumnya). Maka, tidak akan semendayu-dayu dan menyayat ketika mendengarkannya (IMHO ya. Tolong jangan ledek penulis). Kira-kira untuk kalian sebagai pendengar, versi album ini mampu bersanding dengan aransemen "The Other Promise" yang lain? Silakan cek:
"Roxas" dan "The Other Promise" memiliki aransemen pianonya juga. Penasaran? Tidak lagi sebab penulis akan menyajikannya di bawah.
A Note:
Roxas adalah salah satu karakter laki-laki yang saya suka dari seri KH. Saya memberi pujian terhadap kompleksitas dan character building dalam diri karakter bernama Roxas ini. Sewaktu memainkan KH II dan masih belum ada sekuel-sekuel dan prekuel-prekuel, kita dipaksa mengontrol Roxas dan bertanya-tanya, "Ini siapa ya?" dan mencari-cari dimana Sora karena cerita KH I berfokus pada Sora, Donald, dan Goofy, betul? Tapi, jalani saja karakter bernama Roxas ini dan setelah Roxas menghilang sementara dalam waktu lama, pertanyaan selanjutnya muncul, "Roxas mana? Masa' cuma muncul sekilas di awal...?".
Ketika kita mengetahui cerita Roxas maka kita akan jatuh simpati kepadanya dan sewaktu Roxas marah-marah, kita juga ingin marah-marah dan membayangkan bila kita berada di posisi yang dialami oleh Roxas. Perkembangan karakter Roxas dari anak normal yang mudah disukai oleh siapa saja menjadi anak laki-laki mudah stres karena terbebani dengan kepingan "mimpi" dan diceramahi oleh orang-orang yang tidak dikenal apalagi berkata bahwa keberadaan dirinya tidak nyata dan bagaimana dia berhasil menghadapinya meskipun tidak mudah sehingga berkembang menjadi karakter yang lebih tenang dan asertif di penghujung cerita KH II, patut diacungi jempol. Disisi lain, perkembangan karakter Roxas di KH 358/2 Days bisa dikatakan berkembang dari karakter seperti robot seolah-olah tidak memiliki keinginan dan pertanyaan-pertanyaan, menjadi karakter yang bertekad baja, karakter Roxas jauh lebih baik dilukis di KH 358/2 Days dibandingkan di KH II. Di kedua game, Roxas mempunyai sisi melankolis dan laki-laki sensitif apabila dihadapi dengan kejadian yang sanggup menitikkan air mata. Roxas jauh lebih mudah terbakar emosi dibandingkan Sora walaupun demikian jika berbicara dalam kehidupan sehari-hari tetap mempertahankan suara lembut dan pelan, kadang terdengar semi-formal, mungkin karena pengaruh pernah memegang jabatan di Organisasi XIII.
Cacat yang dimiliki oleh Roxas adalah dia orang yang mudah tersulut emosi apabila dihadapi dengan banyak hal yang membuat frustasi di kepalanya. Serta tidak lupa juga impulsif, tidak banyak pikir ketika sedang marah. Seluruh kepribadian Roxas berkebalikan dari Sora meskipun Roxas memiliki kesamaan dengan Sora yaitu mudah bergaul dan optimis. Diantara Roxas dan Sora, Roxas lebih cerdas karena Sora sering diledek agak sedikit *maaf* bloon. Dari segi kepahlawanan diantara keduanya pun sedikit berbeda, Roxas meskipun dibilang seorang pahlawan, pikirannya sering terganggu dengan 'ingin hidup normal' sedangkan Sora, tidak pernah terganggu dengan hal macam itu. Roxas tidak akan menghabisi lawan apabila lawan sedang dalam kondisi lemah dan menolak bertarung apabila maksud dan tujuan lawannya tidak jelas. Sora di lain sisi, akan menghabisi lawan mau kuat atau lemah karena lawanlah yang meminta untuk bertarung jadi Sora akan mengabulkannya. Karena berkebalikan ini maka saya lebih menyukai Roxas ketimbang Sora. Kisah Roxas memberikan efek terhenyak, sedih, lebih bermakna, dan presentasi karakter ini bagus. Ya, meskipun harus diakui karakter Roxas ini memberi efek dramatis dan bawa perasaan agak berlebihan. Kalau tidak ada dramatisasi di sebuah cerita maka cerita tersebut tidak bagus, saya akui.
Jika, berbicara terkait leitmotif Roxas... Wah, jujur saya tidak terlalu menyukai "Roxas" ketika pertama kali dengar di KH II. Karena... Karena apa ya? Pokoknya tidak suka saja. Tapi, ketika dengar lagu "Roxas" yang dipakai saat pertarungan satu lawan satu antara Roxas dan Sora di KH II Final Mix+, saya tertarik dan bertanya di dalam hati: "Ini lagu "Roxas"...? Kok beda? Enak juga" begitu. Saya baru mengetahui bahwa lagu yang dijadikan BGM saat duel tersebut berjudul "The Other Promise" dari album drammatica. Mulai dari situ saya menyukai lagu itu dan "Roxas" secara instan. Malah saya lebih menyukai "The Other Promise" karena lagu tersebut adalah lagu BGM pertarungan yang bukan seperti pertarungan, kita digiring untuk mengingat kilas balik kisah Roxas dan janji-janji yang hancur, terlupakan, dan tidak bisa dipenuhi olehnya. Versi orkestranya membuat lagu itu semakin intens dan luar biasa indah. Saya bahagia mendengar "The Other Promise" dari album Kingdom Hearts -HD 1.5 ReMix- & Kingdom Hearts -HD 2.5 ReMix- Original Soundtrack BOX (video terdapat di atas) karena lagu itu mendapatkan jatah untuk direkam ulang dengan susunan orkestrasi nyata menjadi mirip dari album drammatica, malahan versi yang ini kualitas suara dan musiknya jauh melampaui versi yang ada di album KH II OST. "Roxas" dan "The Other Promise" layak mendapatkan versi kualitas bagus karena kedua lagu ini adalah salah satu favorit dari banyak pemain KH (termasuk saya).
Album piano KH saya sarankan untuk yang tertarik memainkan lagu-lagu pianonya adalah untuk yang sudah berlevel Intermediate (minimum) karena permainan-permainannya sangat teknis dan butuh keakuratan serta konsentrasi tingkat tinggi. Saya yang mendengar keseluruhan album pertama piano resmi KH sampai berkali-kali berpikir, "Ada beberapa teknik piano yang sangat tidak mungkin dijabarkan untuk teknik piano umumnya."
Oh ya, Roxas sering disalahartikan sebagai Ventus dari Kingdom Hearts Birth by Sleep (KH: BBS). Mereka berdua hanya mirip di bagian wajah dan sedikit mirip bagaimana mereka berpakaian kasual. Selebihnya seperti personalitas dan asal-muasal, sangat berbeda. Tetsuya Nomura; Sutradara, Pemilik Konsep Cerita KH Universe, dan Karakter Desainer berujar, Roxas dan Ventus sengaja didesain seperti anak kembar identikal dikarenakan saat mendesain karakter Ventus, Nomura memiliki dua opsi keinginan mau dimiripkan seperti Roxas atau dimiripkan seperti Sora. Nomura akhirnya memilih Ventus dimiripkan seperti Roxas karena berpikir jikalau Vanitas dimiripkan seperti Sora akan menimbulkan reaksi kaget luar biasa dari banyak pemain (untuk yang satu ini, oke saya kaget banget). Nomura berkata walaupun Ventus bermuka mirip dengan Roxas, personalitas dia lebih mirip personalitas Sora yang ramah, ceria, suka bertanya sana-sini untuk memuaskan sisi penasaran, dan bukan orang pendiam. Kemiripan wajah keduanya dijelaskan di dalam game karena Heart milik Ventus selama lebih dari 10 tahun mengistirahatkan diri di dalam Heart milik Sora sehingga sewaktu Sora menikam dirinya sendiri untuk menyelamatkan Kairi, Heart milik Ventus ikut lepas bersama Heart milik Sora sehingga mempengaruhi proses penciptaan Roxas. Heart Sora (perpanjangannya Ventus) kembali ke Sora ketika Kairi merestorasi Heartless Sora untuk kembali ke wujud manusia.
Saran terakhir, untuk pemain baru yang ingin memainkan KH dan untuk pemain yang masih pusing dengan alur cerita KH, mainkan dan ikuti seluruh game dengan runtut sesuai Timeline mulai dari Kingdom Hearts X [chi] (2013) untuk versi Internasional akan dirilis berjudul Kingdom Hearts Unchained X, KH: BBS (2010), KH I (2002), KH: Chain of Memories (2004) versi remake: KH Re: Chain of Memories (2007), KH 358/2 Days (2009), KH II (2005), Kingdom Hearts Coded (2008) versi remake: KH Re: Coded (2010), dan Kingdom Hearts 3D: Dream, Drop, Distance (2012). Kalian bisa bernostalgia kembali memainkan beberapa game KH dengan kualitas HD yang dibundel berjudul Kingdom Hearts HD 1.5 ReMix dan Kingdom Hearts HD 2.5 ReMix. Bundel khusus tersebut adalah hadiah perayaan 10 tahunnya seri KH dari pengembang game ini kepada fans dan dirilis khusus untuk konsol Playstation 3. Apabila kalian sudah mafhum dengan seluruh aspek cerita dan latar belakang karakter, bersiaplah sambut kedatangan entri selanjutnya yaitu Kingdom Hearts III!
References:
[1] https://www.youtube.com/watch?v=HEBdc3rvMPw.
* Wikipedia
* KH Wiki
* Kingdom Hearts Ultimania Series
* Courtesy of Photobucket, KH Insider, Google Images, dan YouTube.
Next Article: Cue -> "Who am I? What am I... here for?"
"Roxas" ingin menggambarkan Roxas sebagai anak laki-laki normal yang hidupnya tenang, bersih dari konflik tetapi menyentuh sisi melankolis miliknya apalagi ketika dihadapkan dengan kebenaran yang sesungguhnya dan membuat hidup tenangnya hancur tepat di depan matanya. Mungkin tema yang ingin diangkat dari leitmotif Roxas adalah 'mengingat kembali hal yang kau sempat lupakan dan perjuangkan'. "Roxas" sering mengalun jika ada pembicaraan dan kemunculan Roxas di seri KH.
Update (8 Juni 2017): Kingdom Hearts Orchestra -World Tour- sudah berjelajah ke beberapa kota di lain negara semenjak kemunculan perdananya di Tokyo-Jepang. Kota-kota yang sudah dikunjungi adalah Hongkong, Paris, London, Singapura, dan sebentar lagi tanggal 23 Juni 2017 akan diselenggarakan di New York City-Amerika Serikat. Lagi-lagi, penulis harus gigit jari karena negara tercinta ini tidak masuk daftar dikunjungi. Sedih, tapi tidak apa-apa masih tetap berharap ada yang melirik Indonesia sebagai pangsa pasar cukup menjanjikan hahahaha.
Sudahlah cukup bersedihnya, bisnis penulis update disini adalah ingin membagikan salah satu trek dari album tur dunia KH di blog tersayang yaitu "Heroes and Heroines: Characters' Medley" dimana mengumandangkan medley dari semua karakter utama yang dapat dimainkan seperti Roxas, Xion, Sora, Riku, Naminé, Kairi, Aqua, Terra, Ventus, dan Vanitas (Kaget? Penulis juga). "Roxas" mengalun di menit 3:28-4:22. Terdengar tepat setelah leitmotif milik Naminé tetapi, sebelum Xion. Silakan dengar di bawah ini:
* The Other Promise
"The Other Promise" adalah aransemen variasi lain dan perpanjangan dari lagu "Roxas". Kemunculan pertama lagu ini adalah ketika duel Roxas vs Sora di The World That Never Was yang terdapat di dalam game KH II Final Mix+. Di lagu "Roxas" suasana sedih tapi masih tenang, kebalikannya di "The Other Promise", suasana lagu sedih menjadi rasa frustrasi dan rasa pedih mencapai puncaknya yang tidak kunjung ditemukan obat peredanya. Plus, irama lagu ini intens untuk melukiskan BGM duel Roxas vs Sora. Di lagu "The Other Promise", ditambahkan alat musik dawai dan crescendo yang semakin apik. Nah, "The Other Promise" memiliki aransemen orkestranya. Cobalah cek video di bawah ini jika tidak percaya:
"The Other Promise" video di atas diambil dari album Yoko Shimomura berjudul drammatica -The Very Best of Yoko Shimomura- dan menjadi trek lagu nomor 14. "The Other Promise" versi orkestra ini sungguh meyayat hati apalagi paduan suara mendayu-dayu untuk membantu para pendengar terpekur mengingat memori sedih dalam hidup yang dijalani. Flute tidak terlalu menjadi bintang di versi orkestra, flute hanya sebagai pemberi aba-aba bagaimana melodi sentral dari lagu milik Roxas dan bintang di versi orkestra ini adalah alat musik dawai yang mengambil alih dari flute untuk memainkan melodi sentral.
Sementara itu, dentingan piano seperti khas Shimomura... Di setiap karyanya wajib ada piano... Kali ini, dentingan piano setiap lapisannya mampu mengimbangi tiap crescendo yang dimainkan dari para dawai dan ini menambah efek dramatis ke dalam lagu ini. "The Other Promise" beserta seluruh lagu yang terdapat di dalam album Shimomura ini dimainkan oleh WDR Radio Orchestra Cologne.
Update (8 Juni 2017): Dua kali ada pembaruan di hari yang sama. "The Other Promise" adalah satu nama dari sekian banyak nama yang menjadi deretan trek yang akan dimainkan ketika konser versi langsung di tempat-tempat yang telah ditentukan. Ugh, salut untuk para pemain orkestra yang tidak menangis ketika memainkan seluruh not lagunya justru yang menangis adalah para pendengar, ngaku saja deh, pada menahan air mata tidak menetes, kan? Ok, silakan kalian pilih sendiri, enakkan yang dibawakan WDR Radio Orchestra Cologne atau Czech National Symphony Orchestra (CNSO) di telinga masing-masing ^^.
Sementara itu, dentingan piano seperti khas Shimomura... Di setiap karyanya wajib ada piano... Kali ini, dentingan piano setiap lapisannya mampu mengimbangi tiap crescendo yang dimainkan dari para dawai dan ini menambah efek dramatis ke dalam lagu ini. "The Other Promise" beserta seluruh lagu yang terdapat di dalam album Shimomura ini dimainkan oleh WDR Radio Orchestra Cologne.
Update (8 Juni 2017): Dua kali ada pembaruan di hari yang sama. "The Other Promise" adalah satu nama dari sekian banyak nama yang menjadi deretan trek yang akan dimainkan ketika konser versi langsung di tempat-tempat yang telah ditentukan. Ugh, salut untuk para pemain orkestra yang tidak menangis ketika memainkan seluruh not lagunya justru yang menangis adalah para pendengar, ngaku saja deh, pada menahan air mata tidak menetes, kan? Ok, silakan kalian pilih sendiri, enakkan yang dibawakan WDR Radio Orchestra Cologne atau Czech National Symphony Orchestra (CNSO) di telinga masing-masing ^^.
Update (5 Juli 2018): Maaf agak lama untuk ngeh, ternyata di album Kingdom Hearts Concert -First Breath- mempunyai "The Other Promise" yang dimainkan oleh orkestra alat musik woodwinds, brass, dan perkusi. Tanpa paduan suara dan alat musik strings (kecuali piano dan harpa ada di albumnya). Maka, tidak akan semendayu-dayu dan menyayat ketika mendengarkannya (IMHO ya. Tolong jangan ledek penulis). Kira-kira untuk kalian sebagai pendengar, versi album ini mampu bersanding dengan aransemen "The Other Promise" yang lain? Silakan cek:
"Roxas" dan "The Other Promise" memiliki aransemen pianonya juga. Penasaran? Tidak lagi sebab penulis akan menyajikannya di bawah.
Versi Piano
* Roxas
* Roxas
"Roxas" versi piano yang terdapat di video di atas diambil dari album Piano Collections Kingdom Hearts. "Roxas" menempati urutan ke-10 dan dimainkan oleh Hiroyuki Nakayama. Tempo "Roxas" versi piano ini agak lambat ketimbang "Roxas" yang ada di album game KH. Jika, kalian tertarik memainkan lagu-lagu di album ini, Yoko Shimomura merilis komersial buku partiturnya dengan judul Kingdom Hearts Piano Collection Sheet Music. Buku partitur tersebut bisa dibeli online atau dari toko musik.
* The Other Promise
"The Other Promise" versi piano juga diambil dari album Piano Collections Kingdom Hearts, menjadi trek lagu ke-11 dan dimainkan juga oleh Hiroyuki Nakayama. Sekedar selingan info, "The Other Promise" adalah lagu piano favorit untuk Nakayama dan dia senang memainkannya tanpa henti.
Profil Pengisi Suara: Roxas
Pengisi suara Roxas untuk KH Universe versi bahasa Jepang adalah aktor sekaligus pengisi suara bernama Koki Uchiyama. Dia terbiasa memainkan peran anak-anak laki-laki yang masih muda dan labil di bidang sulih suara. Karakter yang diisi suaranya oleh dirinya adalah Kaito Tenjo (Yu-Gi-Oh! Zexal), Banagher Links (Mobile Suit Gundam Unicorn), Soul Eater (Soul Eater Evans), dan Yu Otosoka (Charlotte). Sedangkan karakter-karakter dari Square-Enix, Uchiyama memerankan tokoh karakter Ventus (Kingdom Hearts Birth By Sleep) dan Neku Sakuraba (The World Ends with You). Nama Uchiyama lebih terdengar gaungnya di bidang drama Jepang dikarenakan dia jarang menampakkan diri di hadapan media berprofesi sebagai pengisi suara. Satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah memerankan karakter Roxas merupakan debut awal dirinya untuk terjun di bidang sulih suara.
Aktor, penyanyi, penulis lirik lagu, dan pengisi suara yaitu Jesse McCartney menyulih suara Roxas milik Uchiyama dari bahasa Jepang ke bahasa Inggris. McCartney adalah mantan anggota boy band bernama Dream Street tetapi keluar menjadi solois di tahun 2004 dan menelurkan lagu hits pertamanya yaitu Beautiful Soul. Dia mendapatkan ketenaran di bidang keartisan pada akhir tahun 1990-an dengan memerankan tokoh karakter bernama JR Chandler dalam drama All My Children. Di bidang sulih suara, McCartney meminjamkan suaranya untuk karakter seperti Terence (Tinker Bell Disney), Theodore (Alvin and the Chipmunks Animated Film), Robin/Nightwing (Young Justice), dan Ventus (Kingdom Hearts Birth By Sleep).
Profil Pengisi Suara: Roxas
Koki Uchiyama |
Jesse McCartney |
A Note:
Ketika kita mengetahui cerita Roxas maka kita akan jatuh simpati kepadanya dan sewaktu Roxas marah-marah, kita juga ingin marah-marah dan membayangkan bila kita berada di posisi yang dialami oleh Roxas. Perkembangan karakter Roxas dari anak normal yang mudah disukai oleh siapa saja menjadi anak laki-laki mudah stres karena terbebani dengan kepingan "mimpi" dan diceramahi oleh orang-orang yang tidak dikenal apalagi berkata bahwa keberadaan dirinya tidak nyata dan bagaimana dia berhasil menghadapinya meskipun tidak mudah sehingga berkembang menjadi karakter yang lebih tenang dan asertif di penghujung cerita KH II, patut diacungi jempol. Disisi lain, perkembangan karakter Roxas di KH 358/2 Days bisa dikatakan berkembang dari karakter seperti robot seolah-olah tidak memiliki keinginan dan pertanyaan-pertanyaan, menjadi karakter yang bertekad baja, karakter Roxas jauh lebih baik dilukis di KH 358/2 Days dibandingkan di KH II. Di kedua game, Roxas mempunyai sisi melankolis dan laki-laki sensitif apabila dihadapi dengan kejadian yang sanggup menitikkan air mata. Roxas jauh lebih mudah terbakar emosi dibandingkan Sora walaupun demikian jika berbicara dalam kehidupan sehari-hari tetap mempertahankan suara lembut dan pelan, kadang terdengar semi-formal, mungkin karena pengaruh pernah memegang jabatan di Organisasi XIII.
Cacat yang dimiliki oleh Roxas adalah dia orang yang mudah tersulut emosi apabila dihadapi dengan banyak hal yang membuat frustasi di kepalanya. Serta tidak lupa juga impulsif, tidak banyak pikir ketika sedang marah. Seluruh kepribadian Roxas berkebalikan dari Sora meskipun Roxas memiliki kesamaan dengan Sora yaitu mudah bergaul dan optimis. Diantara Roxas dan Sora, Roxas lebih cerdas karena Sora sering diledek agak sedikit *maaf* bloon. Dari segi kepahlawanan diantara keduanya pun sedikit berbeda, Roxas meskipun dibilang seorang pahlawan, pikirannya sering terganggu dengan 'ingin hidup normal' sedangkan Sora, tidak pernah terganggu dengan hal macam itu. Roxas tidak akan menghabisi lawan apabila lawan sedang dalam kondisi lemah dan menolak bertarung apabila maksud dan tujuan lawannya tidak jelas. Sora di lain sisi, akan menghabisi lawan mau kuat atau lemah karena lawanlah yang meminta untuk bertarung jadi Sora akan mengabulkannya. Karena berkebalikan ini maka saya lebih menyukai Roxas ketimbang Sora. Kisah Roxas memberikan efek terhenyak, sedih, lebih bermakna, dan presentasi karakter ini bagus. Ya, meskipun harus diakui karakter Roxas ini memberi efek dramatis dan bawa perasaan agak berlebihan. Kalau tidak ada dramatisasi di sebuah cerita maka cerita tersebut tidak bagus, saya akui.
Jika, berbicara terkait leitmotif Roxas... Wah, jujur saya tidak terlalu menyukai "Roxas" ketika pertama kali dengar di KH II. Karena... Karena apa ya? Pokoknya tidak suka saja. Tapi, ketika dengar lagu "Roxas" yang dipakai saat pertarungan satu lawan satu antara Roxas dan Sora di KH II Final Mix+, saya tertarik dan bertanya di dalam hati: "Ini lagu "Roxas"...? Kok beda? Enak juga" begitu. Saya baru mengetahui bahwa lagu yang dijadikan BGM saat duel tersebut berjudul "The Other Promise" dari album drammatica. Mulai dari situ saya menyukai lagu itu dan "Roxas" secara instan. Malah saya lebih menyukai "The Other Promise" karena lagu tersebut adalah lagu BGM pertarungan yang bukan seperti pertarungan, kita digiring untuk mengingat kilas balik kisah Roxas dan janji-janji yang hancur, terlupakan, dan tidak bisa dipenuhi olehnya. Versi orkestranya membuat lagu itu semakin intens dan luar biasa indah. Saya bahagia mendengar "The Other Promise" dari album Kingdom Hearts -HD 1.5 ReMix- & Kingdom Hearts -HD 2.5 ReMix- Original Soundtrack BOX (video terdapat di atas) karena lagu itu mendapatkan jatah untuk direkam ulang dengan susunan orkestrasi nyata menjadi mirip dari album drammatica, malahan versi yang ini kualitas suara dan musiknya jauh melampaui versi yang ada di album KH II OST. "Roxas" dan "The Other Promise" layak mendapatkan versi kualitas bagus karena kedua lagu ini adalah salah satu favorit dari banyak pemain KH (termasuk saya).
Album piano KH saya sarankan untuk yang tertarik memainkan lagu-lagu pianonya adalah untuk yang sudah berlevel Intermediate (minimum) karena permainan-permainannya sangat teknis dan butuh keakuratan serta konsentrasi tingkat tinggi. Saya yang mendengar keseluruhan album pertama piano resmi KH sampai berkali-kali berpikir, "Ada beberapa teknik piano yang sangat tidak mungkin dijabarkan untuk teknik piano umumnya."
Oh ya, Roxas sering disalahartikan sebagai Ventus dari Kingdom Hearts Birth by Sleep (KH: BBS). Mereka berdua hanya mirip di bagian wajah dan sedikit mirip bagaimana mereka berpakaian kasual. Selebihnya seperti personalitas dan asal-muasal, sangat berbeda. Tetsuya Nomura; Sutradara, Pemilik Konsep Cerita KH Universe, dan Karakter Desainer berujar, Roxas dan Ventus sengaja didesain seperti anak kembar identikal dikarenakan saat mendesain karakter Ventus, Nomura memiliki dua opsi keinginan mau dimiripkan seperti Roxas atau dimiripkan seperti Sora. Nomura akhirnya memilih Ventus dimiripkan seperti Roxas karena berpikir jikalau Vanitas dimiripkan seperti Sora akan menimbulkan reaksi kaget luar biasa dari banyak pemain (untuk yang satu ini, oke saya kaget banget). Nomura berkata walaupun Ventus bermuka mirip dengan Roxas, personalitas dia lebih mirip personalitas Sora yang ramah, ceria, suka bertanya sana-sini untuk memuaskan sisi penasaran, dan bukan orang pendiam. Kemiripan wajah keduanya dijelaskan di dalam game karena Heart milik Ventus selama lebih dari 10 tahun mengistirahatkan diri di dalam Heart milik Sora sehingga sewaktu Sora menikam dirinya sendiri untuk menyelamatkan Kairi, Heart milik Ventus ikut lepas bersama Heart milik Sora sehingga mempengaruhi proses penciptaan Roxas. Heart Sora (perpanjangannya Ventus) kembali ke Sora ketika Kairi merestorasi Heartless Sora untuk kembali ke wujud manusia.
Saran terakhir, untuk pemain baru yang ingin memainkan KH dan untuk pemain yang masih pusing dengan alur cerita KH, mainkan dan ikuti seluruh game dengan runtut sesuai Timeline mulai dari Kingdom Hearts X [chi] (2013) untuk versi Internasional akan dirilis berjudul Kingdom Hearts Unchained X, KH: BBS (2010), KH I (2002), KH: Chain of Memories (2004) versi remake: KH Re: Chain of Memories (2007), KH 358/2 Days (2009), KH II (2005), Kingdom Hearts Coded (2008) versi remake: KH Re: Coded (2010), dan Kingdom Hearts 3D: Dream, Drop, Distance (2012). Kalian bisa bernostalgia kembali memainkan beberapa game KH dengan kualitas HD yang dibundel berjudul Kingdom Hearts HD 1.5 ReMix dan Kingdom Hearts HD 2.5 ReMix. Bundel khusus tersebut adalah hadiah perayaan 10 tahunnya seri KH dari pengembang game ini kepada fans dan dirilis khusus untuk konsol Playstation 3. Apabila kalian sudah mafhum dengan seluruh aspek cerita dan latar belakang karakter, bersiaplah sambut kedatangan entri selanjutnya yaitu Kingdom Hearts III!
-TO BE CONTINUED-
Trivia:
- Roxas memiliki kecintaan terhadap bentuk bintang atau bulan. Tercermin dari kamar miliknya sewaktu masih menempati Twilight Town versi maya. Hal ini paralel dengan minat Ventus terhadap bidang astronomi.
- Motif lagu tema Roxas terdapat di lagu tema milik Ventus yaitu "Ventus" dan lagu tema milik Aqua yaitu "Aqua".
- Roxas adalah pengendali Nobody Samurai dan memegang elemen cahaya.
- Sejauh ini, Roxas adalah satu-satunya Nobody pemilik Keyblade. Roxas dapat memiliki Keyblade karena dia adalah Nobody dari Sora.
- Roxas juga muncul sebagai kameo di KH Chain of Memories, KH: Coded, Secret Ending: Blank Points, dan KH 3D.
- Limit Break Roxas berdasarkan KH 358/2 Days adalah Event Horizon dan Magic Hour (dual Keyblade). Keduanya berelemen cahaya.
References:
[1] https://www.youtube.com/watch?v=HEBdc3rvMPw.
* Wikipedia
* KH Wiki
* Kingdom Hearts Ultimania Series
* Courtesy of Photobucket, KH Insider, Google Images, dan YouTube.
Next Article: Cue -> "Who am I? What am I... here for?"
Roxas😭
ReplyDeleteI love u roxas
ReplyDeleteThanks ya, dari 2008 ga paham soal Roxas kwkwkw
ReplyDeleteTerimakasih bila artikel ini membantumu hehehe. Oh, saya akui memang cerita KH sangat kompleks dan rumit hahaha.... Get ready dengan info baru di KH III tentang Roxas sendiri dan koneksinya dengan Sora, Ven, Vanitas, Xion, dan Axel yang akan membuat kepala sekali lagi mengepul @_@.
DeleteHai, lengkap banget infonya makasih. Apa ada artikel yg berkaitan sama kh?
ReplyDeleteYou're welcome :). Hm, bila yang dimaksud dari pertanyaanmu adalah artikel tentang KH untuk di blog ini, ya, ada beberapa. Boleh cek disini dengan memasukkan keyword "Kingdom Hearts" di kolom Search this Blog.
Delete