Theme Songs in the World of Xeno (series)

by: Nabila Rhapsodios




Prologue

What do you know of Xeno (series)? Dibuat oleh Tetsuya Takahashi yang sekarang menjadi pemimpin rumah produksi video game miliknya yakni Monolith Soft, video game mengangkat tema penuh intrik dari segi spiritual, religi, beserta filosofi super sulit untuk dicerna oleh otak, dan oh ya pembuatnya pernah kerja di Square Soft dimana disanalah bertemu dengan istrinya yang sekarang? Oke... Ada lagi yang kalian tahu tentang seri ini? Kata kuncinya ada tiga judul yang masuk  ke dalam kategori Xeno (series). Coba perhatikan tulisan-tulisan di bawah untuk informasi lebih jauh ^^. 

1. Xenogears: Judul satu ini bisa dibilang video game yang dulu sempat menjadi barang langka untuk dicari karena Square Soft memproduksi keping CD-nya sangat terbatas untuk luar Jepang. Xenogears diperuntukkan konsol PlayStation pada tahun 1998 di Jepang dan Amerika bagian Utara, sayangnya judul ini tidak masuk ke beberapa wilayah dunia di tahun itu (termasuk negara asal penulis). Square Soft merilis ulang Xenogears pada tahun 2003 sebagai kaset Greatest Hits, tahun 2008 Xenogears masuk PlayStation Network di Jepang sementara Internasional-nya tahun 2011. 


Xenogears Logo
Alur cerita mengambil setting di dunia alien dimana rivalnya imperial manusia berperang satu sama lain. Fei Wong, karakter utama ditarik oleh keadaan harus bertempur melawan Deus yang disembah sebagai Tuhan. Hubungan antar manusia dan mesin menjadi pusat alur cerita, robot-robot raksasa dijuluki Gears oleh semua karakter. Selain harus bertempur melawan Deus, Fei berusaha menemukan asal usul jati diri yang sebenarnya dan ini berhubungan dengan fenomena psikologis Dissociative Identity Disorder di dunia kita. Pemikiran-pemikiran filosifis milik Carl Jung, Friedrich Nietzsche, serta Sigmund Feud mewarnai alur cerita, latar belakang karakter, dan konsep dunia Xenogears. Tambahannya, konsep-konsep teologis, simbol-simbol, dan praktek ajaran dunia kita diwakilkan dalam wujud fiksi video game

2. Xenosaga: Xenosaga merupakan video game Role Playing Game (RPG) untuk konsol PlayStation 2 yang diproduksi oleh Monolith Soft dan didistribusikan oleh Bandai Namco. Cerita Xenosaga terbagi menjadi trilogi yang diambil dari buku-buku karangan filosofis Gernan Nietzsche berjudul Der Wille zur Macht (The Will of Power) alias Xenosaga Episode I, Jenseits von Gut und Böse (Beyond Good and Evil) alias Xenosaga Episode II, beserta Also Sprach Zarathustra (Thus Spoke Zarathustra) alias Xenosaga Episode III. Video game spin-offs Xenosaga terdiri dari Pied Piper untuk telepon genggam bercerita mengenai pembuatan cyborg Ziggurat "Ziggy" 8 100 tahun sebelum Xenosaga Episode I yang diperjualbelikan khusus untuk Jepang, Xenosaga Freaks untuk PS 2 yang tidak rilis di luar Jepang, terakhir Xenosaga I & II merupakan remake dari Xenosaga I & II yang dirilis untuk konsol handheld Nintendo DS dan lagi-lagi tidak dijual ke luar Jepang. Ada juga anime yang menceritakan kembali Xenosaga Episode I dengan sedikit keleluasan kreatif pada alur ceritanya bernama Xenosaga: The Animation. Ada judul A Missing Year, sebuah game yang mengisi kekosongan event cerita dari Xenosaga Episode II ke permulaan Xenosaga Episode III. Tahun-tahun perilisian ke semua itu antara 2002 sampai 2006. 

Rencana awal, Xenosaga akan berakhir di Episode VI. Namun, dengan sangat menyesal Namco harus membatalkan paksa seri Xenosaga di Episode III karena masalah internal menyebabkan Episode IV-Episode VI yang sedang dikembangkan untuk platform tidak diketahui, terhenti.


Xenosaga Logo
Jauh di masa yang akan datang, umat manusia membangun tempat tinggal di angkasa luar, tetapi Bumi (di dalam trilogi Xenosaga dikenal dengan sebutan Lost Jerusalem) menghilang dari peta dunia ataupun peta sistem tata surya. Sang karakter utama trilogi Xenosaga (meski perannya ini harus terbelah dengan Gaignun Kukai Jr. / Rubedo & MOMO di Episode II yang dianggap karakter utama juga bila ditilik lebih seksama), Shion Uzuki, adalah kepala projek Vector Industries bagian R&D Division yang mengembangkan senjata super android bernama KOS-MOS. Tidak lama setelah KOS-MOS selesai dibuat, bencana datang saat makhluk ganjil Gnosis datang menyerang kapal, Gnosis berasal dari dimensi lain yang tidak diketahui bagaimana mereka dapat menembus beragam dimensi dengan leluasa. Mulailah Shion dan kawan-kawan menginvestigasi hal ini dan akan membawa mereka ke Planet Miltia yang berhubungan langsung dengan masa lalu misterius Shion. 

Xenosaga dibandingkan Xenogears yang sangat berfokus pada hubungan manusia dengan mesin dan juga sisi psikologis, Xenosaga sangat menitikberatkan simbol-simbol agama tertentu di dunia kita, referensi-referensi bermacam-macam litelatur nyata, dan jargon-jargon agama tertentu. Membuat pemain Xenosaga harus ekstra keras berpikir merangkum keseluruhan event dengan bertumpuknya istilah-istilah "asing" dalam game-nya supaya paham cerita utuh trilogi epik ini.  

3. Xenoblade: Xenoblade adalah judul seri Xeno terbaru yang terdiri dari judul Xenoblade / Xenoblade Chronicles tahun 2010 untuk konsol Wii, judul ini ada remake-nya dan diekspor untuk Nintendo 3DS tahun 2015. Kemudian, judul kedua adalah Xenoblade Chronicles X tahun 2015 untuk konsol Wii U. Kedua judul itu dibuat oleh Monolith Soft dan didistribusikan oleh Nintendo


Xenoblade Logo
Di dalam cerita Xenoblade mengambil setting di kontinen "tubuh" dua Tuhan yakni Bionis dan Mechonis yang bertikai tidak ada titik penyelesaian, pertikaian tersebut berlangsung setua umur mereka. Pertikaian akan berhenti apabila salah satu sudah tidak hidup dan hanya tinggal jasad. Di atas dua kontinen, lahirlah ras manusia ("Horns") selanjutnya mereka berkembang biak dan hidup makmur berdampingan dengan ras monster serupa mesin robot ("Mechon"). Suatu hari, Mechon membuat onar dan mengganggu kedamaian, tujuan keonaran ini yakni membumihanguskan kehidupan di Bionis. Kunci untuk menembus armor machine Mechon adalah pedang legendaris bernama Monado, adanya penantian pemegang Monado yang dipilih oleh pedangnya, konflik antara Horns dan Mechon terhenti dan semua kembali normal. Dalam sebuah serangan koloni asalnya, Shulk menyaksikan teman masa kecilnya Fiora tewas, peristiwa itu membuatnya pergi berkelana dengan pedang Monado di tangan untuk balas dendam. 

Alur cerita Xenoblade Chronicles X berjalan seperti ini, pada tahun 2054 sosok alien memulai sebuah pertarungan di dekat orbit Bumi. Kerusakan yang diperbuat oleh mereka berimbas ke planet-planet sekitar termasuk imbasnya kena ke ras manusia. Ras manusia tidak mempunyai jalan lain, mereka harus pindah sebelum Bumi benar-benar hancur. Dua tahun setelahnya, salah satu armada pengangkut pengungsi milik Amerika bernama White Whale berhasil melarikan diri tanpa siapapun yang terluka dan ajaibnya kota Los Angeles dapat diangkut oleh kapal tersebut. Kapal armada mereka sempat diserang di tengah jalan oleh dua pasukan alien yang mengikuti dari belakang tetapi, berhasil dipukul mundur pasukan militer pemberani sehingga White Whale dalam keadaan amburadul mendarat selamat di planet Mira. Namun, tabung-tabung cryonic berisi manusia tercerai-berai di langit, tinggal menunggu jatuh ke daratan satu per satu.

Apa kalian teringat kembali dengan alur cerita ketiga-tiganya? Mudah-mudahan setelah baca tiga judul di atas, membangkitkan kenangan saat ingin menamatkannya. Tapi, tentunya tambah bergelora apabila sambil mendengar musik-musik ciptaan komposernya! 

Musik Xenogears ditangani oleh Yasunori Mitsuda. Musik Xenosaga ditangani oleh Mitsuda-san (Episode I); tim terdiri dari tiga orang: Ayako Saso, Shinji Hosoe, & Yuki Kajiura untuk Episode II; terakhir Yuki Kajiura sendiri mengerjakan musik Episode III. Musik Xenoblade ditangani oleh 6 orang yakni Ace+ (grup musik terdiri dari tiga orang: Hiroyo "CHICO" Yamanaka, Kenji Hiramatsu, & Tomori Kudo), Manami Kiyota, Mitsuda-san, terakhir adalah Yoko Shimomura sedangkan Hiroyuki Sawano mengerjakan solo musik Xenoblade Chronicles X. 

Mendengar nama-nama yang tertera di atas, pasti penasaran mereka menciptakan theme song vokal yang bagaimana, betul? Skroll layar / mouse kalian ke bawah bersama penulis, yuk!


Xenogears

Yasunori Mitsuda menciptakan dua theme song vokal untuk judul satu ini tetapi, hasil akhirnya hanya satu yang berhasil lolos masuk ke dalam game. Hal tersebut disebabkan opening menu cinematic beserta BGM-nya dihapus untuk menyingkat durasi keseluruhan adegan pembuka Xenogears yang jika opening menu cinematic digabungkan bersama FMV Opening, durasinya bisa mencapai 10 menit. 

Theme song vokal pertama (sekaligus Ending Theme) adalah "Small Two of Pieces ~Broken Shards~" / "Small Two of Pieces ~Screeching Shards~" dan yang kedua inilah tidak lolos yaitu "Stars of Tears (Outtake)". Kedua lagu tersebut dinyanyikan oleh penyanyi warga negara Irlandia Utara, Joanne Hogg, makanya dua theme song vokal Xenogears kental budaya Irlandia atau Celtic. Budaya-budaya itu juga mewarnai semua trek judul satu ini, mengingat Mitsuda-san terkenal mencampur-campur budaya dari suatu wilayah ke dalam musik karangannya. Untuk info tambahan, Hogg merupakan front vocalist serta penulis lirik lagu grup band Iona yang sering membawakan musik genre Celtic-Kristen progressive rock yang masih aktif hingga sekarang. 

Joanne Hogg
"Small Two of Pieces ~Broken Shards~" menempati urutan ke-19 dalam Disc 2, sedangkan "Stars of Tears (Outtake)" dapat ditemukan di Disc 1 urutan ke-2, di dalam album Xenogears Original Soundtrack serta di album 2009 yang berisi lagu vokal karangan Mitsuda-san yakni Colours of Life: yasunori mitsuda vocal collection masing-masing nomor 12 dan 10. Penulis lirik asli (digunakan untuk versi Inggris) oleh Masato Kato sedangkan versi bahasa Jepang kedua lagu tersebut ditulis oleh Junko Kudo dan Hogg meminjamkan tenaganya untuk mengaransemen kedua lagu itu supaya dapat feel Irlandia/Celtic lebih menonjol. Lagu-lagu tersebut merupakan 2 lagu vokal pertama yang dibuat oleh Square di era akhir 1990-an.

Tanpa menunda lebih lama lagi, penulis lampirkan video Xenogears OST beserta lirik dari "Small Two of Pieces ~Broken Shards~" & "Stars of Tears (Outtake)" di bawah ini!


  • "Small Two of Pieces ~Broken Shards~" / "Small Two Pieces ~Screeching Shards~" / "Small Two of Pieces ~Creaking Fragments~*
Catatan: * Nama di dalam album Colours of Life.

Original Version / Joanne Hoggs'



Orchestra Version / Joanne Hoggs'

Versi orkestranya menjadi bagian dari Myth: The Xenogears Orchestral Album yang diluncurkan pada tahun 2011. Album ini terlaksana karena sang komposer beserta penggemar masih merasa terikat pada Xenogears setelah 13 tahun berlalu. Terpilihlah 14 trek lewat pemungutan suara penggemar yang diselenggarakan oleh Square-Enix untuk mendapatkan gubahan orkestra, salah satunya Ending Theme Xenogears! Orkestra yang terpilih adalah The Bulgarian Symphony Orchestra. Ending Theme Xenogears ini menduduki peringkat ke-13. 

Sebuah hal yang disayangkan, suara vokalisnya dikopi kemudian ditempel, apa istilah tepatnya? Hm, recycle dari album lama. Silakan untuk mendengarkannya di bawah ini:





Lampiran lirik "Small Two of Pieces ~Broken Shards~" / "Small Two of Pieces ~Screeching Shards~:

English Lyrics:

Run through the cold of the night
As passion burns in your heart
Ready to fight, a knife held close by your side
Like a proud wolf alone in the dark
With eyes that watch the world
And my name like a shadow on the face of the moon

Broken mirrior...
A million shades of light...
The old echo fades away
But just you and I...
Can find the answer
And then, we can run to the end of the world
We can run to the end of the world

-Short Break 1-

Cold fire clenched to my heart 
In the blue of night
Torn by this pain, I paint your name in sound!
And the girl of the dawn, with eyes of blue, and angel wings
The songs of the season are her only crown

Broken mirror...
A million shades of light
The old echo fades away
But just you and I...
Can find the answer
And then, we can run to the end of the world
We can run to the end of the world!

-Instrumental-

We met in the mist of morning
And parted deep in the night
Broken sword and shield, and tears that never fall
But run through the heart!
Washed away by the darkest water
The world is peaceful and still

-Short Break 2-

Broken mirror...
A million shades of light
The old echo fades away
But just you and I...
Can find the answer
And then, we can run to the end of the world
We can run to the end of the world...

Run to the end of the world...


Japanese Version


Tetsuko "Techie" Honma
"Small Two of Pieces ~Broken Shards~" memiliki versi bahasa Jepang yang dinyanyikan oleh Tetsuko "Techie" Honma. Di album kedua Xenogears yakni Creid (translasi Inggris: Believe; translasi Indonesia: Percaya), "Small Two of Pieces ~Broken Shards~" dikenal dengan nama "Mebius". Creid diluncurkan pertama kali di 1998 oleh DigiCube, 2005 kembali diproduksi ulang oleh Square-Enix. Berikut di bawah ini video audio beserta lirik bahasa Jepangnya:



Japanese Lyrics in Romaji:

Sekai no hate made aruite
Sabitsuita tobira o akeyou
Subete ga owatta kono basho kara
Futari no michi ga hajimaru

Hateshinaku aoi kono sora ni
Hyakuoku no hoshi ga hisomu
Me o toojite mieru shinjitsu ga koko ni

-Short Break 1-

Watashi o michibiku dareka ga iru
Dareka o ayatsuru nanika ga aru
Unmei yori ooki na chikara ga
Futari no sekai o tsutsumu

Mekurumeku aku monogatari
Hyakuoku no yume o tsumugu
Kasaneau kioku kowakunai kitto

-Instrumental-

Ah, anata no kodou o kikasete
Karada dake ni wakaru kotoba de kikasete
Motto tooku unmei no mukou e tabi suru tame ni

-Short Break 2-

Isshun no atsui yorokobi ni
Hyakuoku no yoru ga yureru
Nakanaide itsumo toki wa subete o
Nosete, meguru mebius

English Translations:

Let's pace to the ends of the earth
And open the rusty doors
Everything's come to an end
Our path starts from this place onward

In this endless cerulean heavenward
Ten million stellars conceal themselves
Here is the truth you can see with your eyes shut

-Short Break 1-

There's someone commanding me
There's something controlling someone
A force greater than luck
Envelopes our world

A story, opening dazzlingly
Spins ten million dreams
Piled-up memories aren't frightening, surely

-Instrumental-

Ah, let me hear your beat
Let me hear the words only your body understands
In order to voyage even further beyond luck

-Short Break 2-

In the hot joy of a single moment
Ten million nights waver
Don't cry, time is always a turning


  • "Stars of Tears (Outtake)" / "Stars of Tears ~Gently Stars are Raining Down~*
Catatan: Nama di dalam album Colours of Life untuk versi Joanne Hogg

English Version / Joanne Hogg's


English Lyrics:

Your fingertips, moving gently to my heart
The force of Life, goes on and on
The song remains, like a haunting melody
Of angel music held in chains!

And I ask you
Can we ease the pain of those who lost?
(The force of Life goes on)
Can we know the cause of all this sorrow?
(Tears of loneliness)
Can we catch the tears of a broken world?
Falling down (Falling down upon...) upon the earth
Falling down...

-Instrumental-

The waves of time, take me deeper into you
A haze as blue as summer skies...
And turn to find, the key will not unlock the door
This broken bird away it files!

Back to *


Japanese Version

Versi Jepang "Stars of Tears (Outtake)" diberi judul "Two Wings" ("Futatsu no Hane" ("二つの羽根")) yang dapat ditemukan di dalam album Creid. "Two Wings" tidak dinyanyikan oleh Hogg melainkan oleh Tetsuko Honma. Berikut di bawah ini video audio serta lirik "Two Wings":


Japanese Lyrics in Romaji:

Hoshi ga furu, sora ni dakarete
Natsukashii koe o kiku
Futari wa naze umareta no?
Naze yobi au no?

Mou hitori dewa tobenai
Katahou no hane dake dewa
Unmei o sakanobori
Anata ni deau tabi ni deru

-Instrumental-

Kinjirareta ki no mi wa jukushite
Yure-madou, kokoro yo
Mirai ni yubi o nobaseba
Naze kako ni todoku no?

Mou nido to me o sorasanai
Kono mune no kurayami nimo
Hoshisora ni michibikare
Anata ni deau tabi ni deru

English Translations:

A star falls, cradled by the sky
I listen for your precious voice
Why were two people born?
Why do they call one another?

One more alone, you can't fly
With only single wing
Retrace the road of our fate
Starting to voyage to meet you again

-Instrumental-

The forbidden fruit starts to grow
Inside a trembling, confounded heart
If you are reaching for the future
Why do you strive for the past?

I won't avert my eyes once more
Even the darkness throbbing in this breast
Feels the lead of the starry heavenward
Starting to voyage to meet you again



Xenosaga

Episode I

Yoshinori Mitsuda kembali berkolaborasi bersama Joanne Hogg untuk theme song vokal Episode I yang masing-masing berjudul "Pain" (digunakan juga untuk adegan penutupan game) beserta "Kokoro" (translasi Inggris: "Heart"; translasi Indoesia: "Hatiku") yang dijadikan single serta Main Theme video game ini. Di kedua lagu tersebut, suasana Irish atau Celtic diminimalisir supaya lebih terkesan "pop pada umumnya". Penulis lirik asli dua lagu itu yang masih berbahasa Jepang adalah kreator Xeno (series), tak lain lagi Tetsuya Takahashi. Oh, "Kokoro" dan "Pain" menjadi lagu yang menggambarkan karakter Shion di Xenosaga I.

"Pain" dapat ditemukan di album Xenosaga Original Soundtrack bagian Disc 2 nomor 18. "Kokoro" dapat ditemukan di album yang sama, Disc 2 tetapi nomornya adalah 20. Album Colours of Life menempatkan mereka di urutan 4 dan 7. Sekarang, lihat keduanya di tulisan-tulisan di bawah ini, jangan lupa mengecek lirik "Pain" dan "Kokoro" juga!


  • Pain


English Lyrics:

First we touch, and we hurt each other
Then we tear our hearts apart
We are too close and I can feel the pain
Fill my empty heart

Is this pain too much for me?
Can I stay the same?
When this pain consumes my heart?
Will I be able to hold on to my soul?

 Kindness is something I don't want or need
The sunshine would just dissolve me into light
Give me a pain as pleasing as your sigh
So I can feel you all the day and night
And keep me from fading away...

-Short Break-

Even when we behold each other
Somehow our eyes do not meet
And when you hold me in your strong embrace
Still I feel no heat

But it gives me such delight
To feel you closer now
I know I am true to myself
Though it cuts deep into my heart somehow

Back to * 
Repeat *

  • Kokoro


English Lyrics:

I've been watching you awhile 
Since you walked into my life 
Monday morning, when first I heard you speak to me 
I was too shy to let you know 
Much too scared to let my feelings show 
But you shielded me and that was the beginning 

Now at last we can talk 
In another way 
And though I try, "I love you"
Is just so hard to say 
If I only could be strong 
And say the words I feel 

-Short Break-

My bleeding heart begins to race 
When I turn to see your face 
I remember that sweet dream 
Which you told to me 
I wanted just to be with you 
So we could make the dream come true 
And you smiled at me and that was the beginning 

Now at last we can talk 
In another way 
And though I try, "I love you" 
Is just so hard to say 
If I only could be strong 
And say the words I feel 

-Instrumental-

Tell me what you're thinking of 
Tell me if you love me not 
I have so much I long to ask you 
But now the chance has gone 
When your picture fades each day 
In my heart the memory stays 
Though we rant, you're always smiling 
And I will hold it long


Episode II

Meski musik judul satu ini ada tiga orang yang menanganinya, Yuki Kajiura selalu dikreditkan bahwa dialah yang mengerjakannya seorang diri soalnya karya dua pasangan kerjanya tidak pernah diluncurkan dalam bentuk CD, padahal Yuki Kajiura ditugasi untuk menciptakan BGM tiap FMV / cutscene saja. Hal ini mengindikasikan teman satu tim Kajiura, seolah-olah sengaja dilupakan oleh penciptanya, mungkin karena kecewa dengan hasilnya? Ya, jika pembaca tahu kejadian sebenarnya saat pengembangan musik Episode II... 

Namun demikian seperti Episode I, Episode II memiliki satu theme song / Ending Theme saja yang dinamakan "Sweet Song". Sudah bisa ditebak dong siapa penciptanya karena lagu itu ada di dalam 2 album komersil? Hehe. Album pertama adalah Xenosaga Episode II: Jenseits von Gut und Böse Movie Scene Soundtrack dan album kedua bernama Xenosaga Episode II: Jenseits von Gut und Böse Soundtrack. Di album pertama, "Sweet Song" menempati urutan ke-10 dalam Disc 2 sementara album kedua ada di urutan ke-8 dalam Disc 1. "Sweet Song" masuk ke dalam album kompilasi karya-karya (sebut saja terpilih) Yuki Kajiura yakni Fiction II nomor 7. Penulis lirik "Sweet Song" adalah teman satu grup Dorn, Emily Bindiger

Vokalis "Sweet Song" dalam dua album itu adalah Margaret Dorn dan Tokyo Konsei sebagai pengiring paduan suaranya. Dorn adalah ketua grup musik yang kesemuanya perempuan bernama The Accidentals. Selain sebagai penyanyi, Dorn juga merupakan seorang komposer dan penulis lagu / lirik. Dorn dan The Accidentals banyak melakukan pertunjukan-pertunjukan di negara asal mereka, Amerika. Dorn sering menjadi penyanyi pengiring untuk penyanyi lain, penyanyi papan atas Celine Dion pun pernah bekerja sama dengannya sebagai pengiring nyanyian Dion dalam album One Heart.  


Margaret Dorn
Penulis berbaik hati akan membagikan "Sweet Song" di blog tersayang ini...! Behold


  • Sweet Song


English Lyrics:

I remember the days of summer
We were so close together
You were humming the songs of silence
(camassadi laia, camassadi laia)
(lamassama soladi, camassama laia)

Sweetly plucking the harp of wind
Ev’ry moment was sacred and mystic
(canalia somadi, lanamia somadi)
We were near to the shore of eternity
(calania somadi ala vita somadi)
The days are gone and will never
(camanadi laia, camasadi laia)
Come back...
(solte mio i vi ladio)
(vi ladio i detto)

You were a half of me!
(il console i vi ladio)
Long time ago...!
(il sadio i chelo)

Oh...! Life can never be perfect without you
(canalia somadi, lanamia somadi)
But I’m still on my way to the future
(calania somadi, alavita somadi)
For I remember your sweet song
(camanadi laia, camasadi laia)
In my mind...

-Instrumental-

(i sole vila detto, vila detto sole mio)
To the lost horizon...
I’m calling your name
Again and again!
(camine editto)

Though the night is so dark
(sole ditto e meya)
A new dawn is so close to me
(consta mia meya)
Sun will come and shine on all
Seeds of hope (amine)
Bud and bloom (e ma ya)

-Short Break-

I remember the days of winter
You were sitting beside me
All alone in the shuttered places 
(camassadi laia, camassadi laia)
We were waiting for thawing day 
(lamassama soladi, camassama laia)

Ev’ry moment was sacred and mystic 
(canalia somadi, lanamia somadi)
We were hoping the night was eternal 
(calania somadi, alavita somadi)
The days are gone and so far away 
(camanadi laia, camanadi laia)
I’m still singing your sweet song 
(camanadi laia, camasadi laia)
For long...!
(camine detto)
Long windy nights...
(canta i mento, ah...)


Catatan: Pembaca pasti memperhatikan ada lirik berbahasa aneh di dalam kurung? Itu adalah bahasa Kajiurago yang diciptakan oleh Kajiura dan berdasarkan info langsung dari penciptanya, Kajiurago merupakan bahasa konstruksi kreasi asli miliknya sendiri yang terinspirasi dari beragam bahasa seperti Italia, Jepang, Rusia, Latin, Inggris dan lain-lain. Frekuensi kemunculan Kajiurago sering di dalam karya-karyanya. Kajiurago tidak memiliki arti sama sekali, pendengarnya boleh bebas berimajinasi mengartikannya[1].

Episode III

Theme song Xenosaga Episode III adalah "Maybe Tomorrow-Ending Medley" dimana lagu itu mengalun ketika adegan penutupan video game ini. Vokalis dipilih oleh Kajura untuk menyanyikan "Maybe Tomorrow-Ending Medley" adalah penyanyi asal New York, Amerika yang memiliki keintiman dalam bermusik, Emily Curtis. Bagaimana dia tidak intim terhadap musik? Dari masa kanak-kanak sampai kuliah, Curtis mempelajari alat musik seperti piano, cello, dan bass kemudian bermain di orkestra sekolahnya terutama saat masa SMA. Barulah semasa kuliah dia merambah belajar gitar dan menciptakan lagu plus menulis lirik lagu. Selain itu, Curtis jago menyanyi dan telah menelurkan dua album yakni "Radiate" (1999) dan album self-titled di tahun 2002. Tidak hanya Kajiura yang berkolaborasi dengan Curtis, Yoko Kanno tercatat pernah berkolaborasi dengan Curtis di dalam album Ghost in the Shell: Stand Alone Complex and 2nd GIG


Emily Curtis
"Maybe Tomorrow-Ending Medley" terdapat di Disc 2 nomor 17 dalam album Xenosaga III: Original Sound Best Tracks (Yuki Kajiura Selection) juga ada di nomor 14 dalam album FICTION II yang menampilkan aransemen baru dan menyingkirkan Ending Medley musik-musik dari Xenosaga III sehingga judulnya berubah menjadi "Maybe Tomorrow" saja. Penulis lirik vokal tema Xenosaga III ialah Yuki Kajiura. Paduan suara yang ada di album FICTION II terdiri dari Kaori Oda, Keiko Kubota, serta Yuriko Kaida.

Penulis akan lampirkan dua versi theme song Xenosaga III sekaligus lirik bahasa Inggrisnya di blog, selamat mendengarkan!


  • Maybe Tomorrow-Ending Medley



  • Maybe Tomorrow



Silakan lihat lirik "Maybe Tomorrow" di bawah ini:

English Lyrics:

The moon is gone, and the night is still so dark
I'm a little bit afraid of tomorrow...
For this day was so long and hard for me
And I've lost some of the things so far I have trusted

Now I will close my heart and sleep a while...
Bless my dream with gentle darkness
Until I could have my strength, to wait for the light
Maybe tomorrow...

I've come through some betrayals, some old pains
Some addiction to the love
And some good-byes
Like you did, like my mother, father did
I will cry a little while and wait for tomorrow

There's no way to be free from the loneliness...
It took so long for me to notice...
But now I am on my way to find my light!
Maybe this day...
Maybe tomorrow...!

I will sleep a while until the dawn wakes me up again...
I still believe...
Come what may...

There is no way to be free from love
Deeper we sink in the darkness
Brighter it shines in our hearts
The lights of love...

The moon is gone, and the night is still so dark
I'm a little bit afraid of tomorrow...

But I will go...
I'll go over...
I will... Go...


Xenoblade

Untuk seri Xenoblade, hanya Xenoblade Chronicles tahun 2010 yang mempunyai theme song vokal. Theme song vokal ini berjudul "Ending Theme-Beyond the Sky" yang ditulis oleh Takahashi (diterjemahkan oleh Lisa Gomamoto) dan diciptakan oleh Mitsuda-san, ini kali ketiganya Mitsuda-san berpartisipasi ke dalam projek Xeno milik Takahashi. "Beyond the Sky" dibawakan oleh penyanyi asal Jepang bernama Sarah Àlainn atau dikenal di bawah nama "Sarah Lim"


Sarah Àlainn
Berbicara mengenai latar belakang penyanyinya, Àlainn adalah penyanyi yang terlahir dari seorang ayah berprofesi diplomat dan seorang ibu berprofesi musisi dimana bakat bermusiknya diturunkan ibunya. Àlainn tumbuh besar di Sydney, Australia dan disana pada umur 5, dia menemukan bahwa memiliki talenta bermusik. Àlainn adalah lulusan University of Sydney dimana dia meraih gelar BA Arts Language, gelar spesialisasi di Bahasa dan Musik. Àlainn juga merupakan pemain biola serta fasih berbicara tiga bahasa yakni Jepang, Inggris, terakhir Italia.

Lagu ini terdapat di dalam album Xenoblade Chronicles Special Soundtrack / Xenoblade Special Sound Track nomor 12 beserta album musik Xenoblade Original soundtrack nomor 19 di Disc 2. Penulis akan menampilkan "Beyond the Sky" serta lirik bahasa Inggrisnya disini sekarang, silakan klik untuk yang penasaran:


English Lyrics:

Tell me why, the reason I am here...
Just only you, I see from far away
I've come for you

Don't know why, I searched all night and day
But when I'm here, darkness came
No lights to show the way

Dark despair, still I seek for you...
All I long to see was your smile...

I know I won't look behind, I see no regrets
No guiding lights so dark, are you my light?
But now I am here, and you're close to me...
My heart is with you, forever and ever...

-Short Break-

See this place, the end of world she fears
No shining light anywhere
This emptiness in tears

Didn't know... It was you all along...
You were chasing after my shadow

Back to * Then Contine to **

** No I won't let you go!
I will hold it in my arms
Oh! This light was you!

I know it now, beyond the sky...!
There's new place you'll see
I came to you to share our dream together
I won't let us part!
There's no place to be...
My heart is with you, forever and ever...

Saking populernya "Beyond the Sky" disana, cukup membuat penyanyinya menelurkan single dari lagu vokal tema Xenoblade di tahun 2014 dan kali ini dinyanyikan penuh ke dalam bahasa Jepang, aransemen musiknya tentu berbeda dari yang dipakai untuk Xenoblade. Silakan lihat video satu ini untuk yang kaget:


Japanese Lyrics:

Tell me why, ここにいるの
Tell me why, koko ni iru no
ただ君を見つめ
Tada kimi o mitsume
遠くで from far away
Tōku de from far away

Don't know why, 走り続け
Don't know why, hashiri tsuzuke
そこには光呑み込む闇
Soko ni wa hikari nomikomu yami

暗闇 探し求める
Kurayami sagashimotomeru
君の笑顔出会うために
Kimi no egao deau tame ni

振り向かないで、叶うから
Furimuka nai de, kanau kara
諦めない、見えなくても
Akirame nai, mie naku te mo

But now I am here
But now I am here
忘れない
Wasure nai
心一つになりたい
Kokoro hitotsu ni nari tai
Forever
Forever

-Short Break-

ここは世界の果て
Koko wa sekai no hate
希望の光 どこにもない
Kibō no hikari doko ni mo nai

気づかず、大事なことを
Kizuka zu, daiji na koto o
君が影を追いかけていた
Kimi ga kage o oikake te ita

振り向かないで、叶うから
Furimuka nai de, kanau kara
諦めない、見えなくても
Akirame nai, mie naku te mo

But now I am here
But now I am here
側にいて
Sobani ite
心共に
Kokoro domo ni
Forever and ever
Forever and ever

放さないで
Hanasa nai de
輝きを抱きしめて
Kagayaki o dakishime te
ここから照らすの!
Koko kara terasu no!

I know it now, beyond the sky...!
I know it now, beyond the sky...!
望むなら
Nozomu nara
この世界へと二人飛び立つの
Kono sekai e to futari tobitatsu no

I won't let us part!
I won't let us part!
泣かないで
Naka nai de
心共に
Kokoro domo ni
このまま 
Kono mama
Forever...
Forever...



A Note:

Apakah kalian menikmati semua theme songs dari Xeno (series)? I hope so. Apa favorit kalian? Bagi saya sendiri favorit adalah "Maybe Tomorrow" (dari FICITON II bukan Episode III OSBT ^^) & "Beyond the Sky". "Maybe Tomorrow" seperti ungkapan "Hore!" telah menamatkan salah satu seri Xenosaga, jujur saja walau punya kaset Episdoe II, tidak pernah tamat karena terjebak di alam bawah sadar Sakura pas battle melawan boss. Disamping itu, lagu ini memiliki alunan biola yang indah. Kalau "Beyond the Sky" sebagai lagu vokal dari penciptanya yang sampai sekarang masih nangkring di playlist sebab lagu vokal terbaik yang pernah diciptakannya dan agak shock juga lagu ini tidak mirip seperti di Xenogears dan Episode I dari segi feel; lebih pop jadi pas di telinga. Terlebih lagi suara Àlainn sangat cocok dengan lagunya, luar biasa di dalam suaranya kita ditarik ke dimensi lain dimana awan biru begitu jernih dan alamnya begitu hijau! Akan tetapi, dari kesemuanya yang paling meninggalkan kesan mendalam ialah "Stars of Tears (Outtake)" disebabkan lewat lagu ini saya mengenal Xenogears, berbarengan juga mengenal "Diamonds in My Heart" dari Chocobo Series. Mereka terdapat dalam CD yang sama kemudian berlanjut terus dibiarkan mengalun di dalam pemutar CD ketika SD dulu. 

Mau memberitahu, judul yang masuk ke dalam kategori Xeno (series), tidak ada koneksi elemen cerita diantara ketiganya, ketiganya hanya berbagi kesamaan hubungan tematik (religi, psikologis, spiritual & filosifi) jalan ceritanya dan memakai nama "Xeno" hanya sebagai identifikasi bahwa game ini besutan Takahashi beserta simbol representasi satu seri ini. Ketiganya satu keluarga hanya saja bukan keturunan langsung, begitu bahasa mudahnya :). 

Terimakasih sudah mau bertandang ke blog ini dan meluangkan waktu membaca semua artikel di dalamnya. Sekali lagi, nikmatilah kenangan kalian sewaktu memainkan game Xeno dengan iringan theme songs yang tidak kalah keren dari game-nya. See you again all & keep spirit! ^0^. 









Referensi:

[1] https://canta-per-me.net/lyrics/about-kajiurago/
Wikipedia
Site: http://emilycurtisband.tripod.com/ , http://www.sarahalainn.net/ , & www.iona.uk.com
Courtesy of YouTube & Google Images. 


Comments