by: Nabila Rhapsodios
Latar Belakang
Pembahasan selanjutnya adalah Xion, teman baik Roxas dan Axel di Organisasi XIII. Xion memang muncul setelah Roxas tetapi jangan salah, di awal permunculannya dia telah merebut hati banyak orang. Ketika Xion muncul, berasa bahwa kisah Roxas tidak menjadi sedih lagi. Kisah Xion lebih membuat hati remuk, bayangkan kau sudah menemukan apa yang dicari dan hasil temuanmu itu ternyata pahit, kau ingin mendapatkan jawaban lebih tetapi dihalang-halangi, kau ingin menolong orang yang dibahayakan oleh keberadaanmu tapi di satu sisi kau segan melakukannya karena kau ingin mempertahankan hidup demi dirimu sendiri ketika dihadapi dua pilihan: Mati atau Hidup, kau memiliki sedikit teman dan salah satu teman baikmu ingin menghancurkanmu meskipun berdalih itu demi kepentingan baik untukmu, dan terakhir ketika merasa sudah melakukan hal yang benar dan tulus menerima takdirmu; harga bayaran yang harus diterima adalah keberadaanmu akan dihapus total dari memori orang-orang yang mengenal dirimu serta diselamatkan olehmu; sebuah ironi, bukan?
Pengisi suara Xion adalah Risa Uchida (versi bahasa Jepang), Alyson Stoner & Hayden Panettiere (versi bahasa Inggris). Kemunculan perdana Xion adalah game Kingdom Hearts 358/2 Days (2009) dimana Xion diperkenalkan sebagai anggota ke-14 di Organisasi XIII oleh Xemnas kepada anggota yang lain di Where Nothing Gathers-The World That Never Was. Xion masih memakai tudung membuat wajahnya tidak kelihatan, dia memberi senyuman kepada Roxas yang membuat dia bingung. Awalnya, Xion tidak berbicara kepada siapapun dan hanya mengamati Roxas dari jarak dekat. Sewaktu Xion ditinggalkan oleh Axel untuk melanjutkan misi di Castle Oblivion, Xemnas menyerahkan penjagaan Xion kepada Roxas sebagai pelindung sementara untuk menggantikan Axel. Mulai dari sini, Xion cepat mengikat pertemanan dengan Roxas. Setelah Xion merasa nyaman berteman dengan Roxas, Xion pun membuka tudung yang menutupi wajahnya dan Roxas terkejut bahwa Xion adalah seorang perempuan dan menggunakan Keyblade sama seperti dirinya.
Xion mengikuti kebiasaan Roxas yaitu setelah menyelesaikan misi maka akan berdiam diri untuk mengamati matahari terbenam dari atas Twilight Station sambil memakan Sea-Salt Ice Cream bahkan mengundang Axel untuk menjadi teman baiknya, undangan ini diterima dengan baik oleh Axel sehingga membuat Axel berhenti melihat Xion sebagai 'sosok bertudung misterius' dan melihat Xion seperti yang Roxas lihat yaitu sebagai 'gadis berambut pendek dengan rambut berwarna hitam'. Banyak kejadian yang meliputi pertemanan mereka dan penugasan misi berbeda-beda, membuat trio ini terpisah dari satu sama lain. Xion melakukan sebuah misi solo yang membuat dirinya berakhir kalah telak dari Riku. Mulai dari konfrontasi dengan Riku dimana Riku mengejek Xion sebagai 'barang palsu' dan 'pemegang Keyblade gadungan', di benak Xion pun tumbuh keraguan mempertanyakan asal-usul jati dirinya dan menolak bahwa Keyblade di tangannya bukan duplikat. Xion menjadi sangat terobsesi untuk menemukan jawaban bahkan sampai mencari ke tempat terlarang bagi anggota Organisasi XIII yang tidak ditugasi pergi kesana yaitu Castle Oblivion. Pada suatu saat tindakan ini ketahuan oleh Axel yang memperingatkan Xion bahwa 'kau akan dihabisi oleh Superior (Xemnas)'.
Sewaktu Xion mengunjungi Destiny Islands seorang diri, tanpa diduga Xion kehilangan kesadaran. Xion yang jatuh pingsan ditemukan oleh Riku. Riku membeberkan semua hal yang ingin Xion ketahui seperti sahabat dirinya yaitu Sora membutuhkan Xion untuk segera berintegrasi kembali kepadanya sehingga mampu membantu proses percepatan pemulihan diri Sora yang sedang tidur. Riku pun memberitahu bahwa 'gadis penting yang selalu bersama Sora' yang sering muncul di pikiran Xion bernama Kairi. Xion sering pergi ditemani oleh Riku untuk menjalankan beberapa misi dan kesetiaan Xion kepada Organsiasi XIII serta dua teman baiknya terpecah menjadi dua dengan keinginan untuk kembali kepada Sora yang selalu disarankan oleh Riku dan satu lagi, tidak ingin kedua temannya tersakiti atas pengkhianatan yang akan dilakukannya yang dapat membulatkan keputusan diantara tiap anggota untuk mengeliminasi Roxas serta Axel sebagai hukuman. Setelah semua hal ini ketahuan, Axel diperintahkan untuk menangkap Xion oleh Xemnas plus diperuntukkan sebagai ancaman tidak langsung kepada Roxas supaya memaksa Roxas kembali ke Organisasi XIII dari Xemnas.
Roxas mengalami koma dan perlahan tubuh Roxas melemah. Sebaliknya, Xion justru bertambah kuat. Hal ini disebabkan Xion menyerap ingatan Sora yang tersimpan di dalam diri Roxas begitu cepat dan kejadian ini memang diinginkan oleh Xemnas. Untuk Xemnas, Xion diciptakan sebagai replika Roxas dan perpanjangannya yaitu Sora sebagai upaya fail-safe apabila mereka selaku pemilik Keyblade tidak berguna untuk Organisasi XIII (dan dirinya sendiri), Xion menjadi pengganti mereka berdua supaya dapat menguasai serta menumbuhkan Kingdom Hearts. Di fase Roxas sedang lemah, Xion dihasut untuk bertengkar dengan Roxas. Untungnya, Xion menyadari bahwa dirinya sedang ditipu dan lekas pergi meninggalkan Organisasi XIII (atas saran dari Riku) tanpa pamit kepada siapapun.
Xion mengontak Naminé di rumah besar yang terletak di Twilight Town. Disana Naminé menjelaskan bahwa Xion bukanlah Nobody melainkan replika dari Roxas. Naminé lebih jauh berkata, Xion adalah personifikasi dari memori milik Sora, jadi saat Xion berintegrasi kembali kepada Sora, ingatan orang-orang atas dirinya tidak bisa dihindari lagi akan total menghilang. Naminé sedang berusaha memulihkan ingatan Sora dan usaha ini mempengaruhi tidak hanya Roxas tapi juga Xion, dia menyatakan itulah alasannya mengapa Roxas dan Xion mengalami blackout; dihantui oleh kepingan ingatan milik Sora. Xion menerima kenyataan-kenyataan tersebut dan memutuskan untuk kembali kepada Sora. Sayangnya, kedatangan Xion ke Twilight Town ternyata dibuntuti oleh Axel yang penasaran atas motif-motif Xion. Xion kalah dari duel dan dibawa oleh Axel kembali ke The World That Never Was, Axel kelelahan setelah duel sehingga akhirnya pingsan. Tiba-tiba Xemnas muncul dari bayang-bayang dan membawa Xion untuk diprogram ulang.
Bergerak maju cepat ke akhir cerita, Xion menemui Roxas tanpa diundang di tempat biasa berkumpul melihat matahari terbenam. Di sini, Xion melepas tudung dan memaksa Roxas untuk melihat wajahnya yang berubah menjadi Sora. Xion menjelaskan bahwa dia didorong oleh Xemnas untuk menyerap Roxas dan menjadi Sora seutuhnya, hal ini akan menghalang Sora versi asli yang tertidur, sampai kapanpun tidak akan pernah terbangun dari tidurnya. Meskipun Xion berkata begitu kepada Roxas, di dalam laporan rahasia miliknya dia menjelaskan bahwa dia sadar jikalau tetap bertahan hidup maka Roxas berada diambang kematian karena keberadaan dirinya mengganggu keberlangsungan hidup dua orang sehingga dia memformulasikan rencana yaitu memaksa Roxas untuk menyerap dirinya dan hasil akhirnya berharap bisa menggagalkan rencana milik Xemnas. Xion dan Roxas berduel dan berpindah-pindah tempat. Di tempat-tempat tersebut, Xion menyerap alat buatan Organisasi XIII yang berisi fragmen ingatan milik Sora.
Sewaktu Xion mengunjungi Destiny Islands seorang diri, tanpa diduga Xion kehilangan kesadaran. Xion yang jatuh pingsan ditemukan oleh Riku. Riku membeberkan semua hal yang ingin Xion ketahui seperti sahabat dirinya yaitu Sora membutuhkan Xion untuk segera berintegrasi kembali kepadanya sehingga mampu membantu proses percepatan pemulihan diri Sora yang sedang tidur. Riku pun memberitahu bahwa 'gadis penting yang selalu bersama Sora' yang sering muncul di pikiran Xion bernama Kairi. Xion sering pergi ditemani oleh Riku untuk menjalankan beberapa misi dan kesetiaan Xion kepada Organsiasi XIII serta dua teman baiknya terpecah menjadi dua dengan keinginan untuk kembali kepada Sora yang selalu disarankan oleh Riku dan satu lagi, tidak ingin kedua temannya tersakiti atas pengkhianatan yang akan dilakukannya yang dapat membulatkan keputusan diantara tiap anggota untuk mengeliminasi Roxas serta Axel sebagai hukuman. Setelah semua hal ini ketahuan, Axel diperintahkan untuk menangkap Xion oleh Xemnas plus diperuntukkan sebagai ancaman tidak langsung kepada Roxas supaya memaksa Roxas kembali ke Organisasi XIII dari Xemnas.
Roxas mengalami koma dan perlahan tubuh Roxas melemah. Sebaliknya, Xion justru bertambah kuat. Hal ini disebabkan Xion menyerap ingatan Sora yang tersimpan di dalam diri Roxas begitu cepat dan kejadian ini memang diinginkan oleh Xemnas. Untuk Xemnas, Xion diciptakan sebagai replika Roxas dan perpanjangannya yaitu Sora sebagai upaya fail-safe apabila mereka selaku pemilik Keyblade tidak berguna untuk Organisasi XIII (dan dirinya sendiri), Xion menjadi pengganti mereka berdua supaya dapat menguasai serta menumbuhkan Kingdom Hearts. Di fase Roxas sedang lemah, Xion dihasut untuk bertengkar dengan Roxas. Untungnya, Xion menyadari bahwa dirinya sedang ditipu dan lekas pergi meninggalkan Organisasi XIII (atas saran dari Riku) tanpa pamit kepada siapapun.
Xion mengontak Naminé di rumah besar yang terletak di Twilight Town. Disana Naminé menjelaskan bahwa Xion bukanlah Nobody melainkan replika dari Roxas. Naminé lebih jauh berkata, Xion adalah personifikasi dari memori milik Sora, jadi saat Xion berintegrasi kembali kepada Sora, ingatan orang-orang atas dirinya tidak bisa dihindari lagi akan total menghilang. Naminé sedang berusaha memulihkan ingatan Sora dan usaha ini mempengaruhi tidak hanya Roxas tapi juga Xion, dia menyatakan itulah alasannya mengapa Roxas dan Xion mengalami blackout; dihantui oleh kepingan ingatan milik Sora. Xion menerima kenyataan-kenyataan tersebut dan memutuskan untuk kembali kepada Sora. Sayangnya, kedatangan Xion ke Twilight Town ternyata dibuntuti oleh Axel yang penasaran atas motif-motif Xion. Xion kalah dari duel dan dibawa oleh Axel kembali ke The World That Never Was, Axel kelelahan setelah duel sehingga akhirnya pingsan. Tiba-tiba Xemnas muncul dari bayang-bayang dan membawa Xion untuk diprogram ulang.
Bergerak maju cepat ke akhir cerita, Xion menemui Roxas tanpa diundang di tempat biasa berkumpul melihat matahari terbenam. Di sini, Xion melepas tudung dan memaksa Roxas untuk melihat wajahnya yang berubah menjadi Sora. Xion menjelaskan bahwa dia didorong oleh Xemnas untuk menyerap Roxas dan menjadi Sora seutuhnya, hal ini akan menghalang Sora versi asli yang tertidur, sampai kapanpun tidak akan pernah terbangun dari tidurnya. Meskipun Xion berkata begitu kepada Roxas, di dalam laporan rahasia miliknya dia menjelaskan bahwa dia sadar jikalau tetap bertahan hidup maka Roxas berada diambang kematian karena keberadaan dirinya mengganggu keberlangsungan hidup dua orang sehingga dia memformulasikan rencana yaitu memaksa Roxas untuk menyerap dirinya dan hasil akhirnya berharap bisa menggagalkan rencana milik Xemnas. Xion dan Roxas berduel dan berpindah-pindah tempat. Di tempat-tempat tersebut, Xion menyerap alat buatan Organisasi XIII yang berisi fragmen ingatan milik Sora.
Final Moment |
Pertarungan Xion vs Roxas dimenangkan oleh Roxas. Xion pun kembali ke wujud Roxas sering lihat yaitu gadis berambut hitam. Xion terbujur lunglai di lengan milik Roxas dan di momen terakhirnya, Xion berkata jujur bahwa dia memilih untuk mengorbankan diri sendiri dengan maksud melambatkan perkembangan rencana milik Xemnas dan meminta Roxas untuk menghalangi Xemnas memiliki Kingdom Hearts. Xion meyakinkan Roxas bahwa ke depannya Roxas akan baik-baik saja dan Xion bersyukur memiliki Roxas serta Axel sebagai sahabat. Setelah Xion menyelasaikan kalimat perpisahan, tubuh Xion mengkristal dan menghilang, hanya menyisakan sebuah kerang laut setelah kepergiannya sebagai sisa pengingat bahwa Xion pernah hidup di dunia.
Setelah kejadian kematian Xion, Roxas melangkahkan kaki kembali ke The World That Never Was dengan niat melepas Kingdom Hearts. Roxas memprojeksikan dua Keyblade Kingdom Chain. Dua jenis Keyblade tersebut berubah menjadi Keyblade Oathkeeper & Oblivion. Lewat Oblivion sebagai medium, suara Xion muncul di benak Roxas yang memohon Roxas untuk menghentikan langkahnya menemui Xemnas karena mengetahui fakta bahwa Roxas belum sepenuhnya kuat melawan Xemnas. Roxas melawan ratusan Neoshadows yang membuntutinya. Merasa nyaris kalah, Riku muncul membantu Roxas. Setelah Neoshadows habis dibasmi, Roxas berduel dengan Riku. Riku mendapatkan Oblivion sebagai senjata melawan Roxas dan sesaat memegang Keyblade itu, Riku mengalami flashback tentang Xion tetapi cepat menghilang seutuhnya dari ingatan sewaktu Riku mendarat di tanah. Riku berhasil membuat Roxas pingsan, ingatan atas Xion yang terdapat di dalam ingatan Roxas berangsur-angsur menghilang.
Setelah kejadian kematian Xion, Roxas melangkahkan kaki kembali ke The World That Never Was dengan niat melepas Kingdom Hearts. Roxas memprojeksikan dua Keyblade Kingdom Chain. Dua jenis Keyblade tersebut berubah menjadi Keyblade Oathkeeper & Oblivion. Lewat Oblivion sebagai medium, suara Xion muncul di benak Roxas yang memohon Roxas untuk menghentikan langkahnya menemui Xemnas karena mengetahui fakta bahwa Roxas belum sepenuhnya kuat melawan Xemnas. Roxas melawan ratusan Neoshadows yang membuntutinya. Merasa nyaris kalah, Riku muncul membantu Roxas. Setelah Neoshadows habis dibasmi, Roxas berduel dengan Riku. Riku mendapatkan Oblivion sebagai senjata melawan Roxas dan sesaat memegang Keyblade itu, Riku mengalami flashback tentang Xion tetapi cepat menghilang seutuhnya dari ingatan sewaktu Riku mendarat di tanah. Riku berhasil membuat Roxas pingsan, ingatan atas Xion yang terdapat di dalam ingatan Roxas berangsur-angsur menghilang.
Sesi berikutnya adalah pembahasan lagu tema Xion, lagu tema Xion masih diciptakan oleh veteran komposer KH Universe yakni Yoko Shimomura. Jangan lupa tisu untuk tetap berada di dekatmu ya! Selamat Mendengarkan dan terhanyut dalam tiap alunannya!
Theme of Xion
* Musique Pour la Tristesse de Xion
"Musique Pour la Tristesse de Xion" (terjemahan bahasa Inggris: "Music for the Sadness of Xion"; terjemahan bahasa Indonesia: "Musik untuk Kesedihan Xion") adalah leitmotif milik Xion. Kalian sering mendengarkan lagu ini di beberapa cuplikan KH: 358/2 Days. Kalian masih belum paham makna seutuhnya dari lagu ini saat mengalun di awal dan pertengahan game, kalian asumsikan lagu ini bernada mellow dan sedih, tapi tidak tahu mengapa bernada seperti itu. Efek paling ngena saat mendengarkan lagu ini, jelas sekali saat momen terakhir Xion. Barulah kita berbisik, "Tidaaaaakkk Xion. Jangan mati dulu!", "Hidup Xion berakhir tragis" dan segala bisikan lainnya yang tidak rela Xion mengalami nasib menyedihkan seperti di game-nya.
Di dalam "Musique Pour la Tristesse de Xion", permainan alat musik piano adalah bintangnya dan pengiring pelengkap dentingan piano yang lembut nan lambat adalah gesekan biola solo untuk menaikkan mood kesedihan menjadi rasa sepi akan ditinggal oleh orang yang dicintai.
Kita sadar bahwa orang yang ada di hadapan kita atau orang yang berada di lengan kita; sedang sekarat tetapi, kita tidak menerima takdir yang sudah ditorehkan untuknya bahwa orang itu harus segera pergi karena orang itu sungguh penting untuk kita. Selagi percakapan terakhir sedang berlangsung diantara kita dengan orang itu, kita kembali teringat bagaimana orang itu melalui semua penderitaan dan cobaan dalam hidupnya hingga dia bisa mendapatkan ketenangan batin di saat-saat mau pergi, padahal derita dan cobaan yang menimpa diri orang itu, tidak pantas ditujukan kepadanya. Itu adalah pengambilan dari sudut pandang kita. Jika dari sudut pandang orang itu adalah sudah ada perasaan melepas dendam, amarah, derita, karena supaya bisa pergi dengan tenang ke dunia lain. Tidak lupa mengucapkan terimakasih atas jasa yang telah dilakukan untuknya dan berpesan untuk diingat setelah dia tiada selamanya dijaga baik-baik. Itulah ilustrasi yang penulis tangkap apabila mendengarkan lagu ini.
Update (8 Juni 2017): Artikel karakter Roxas mengalami pembaruan berkenaan sudah dimulainya tur keliling dunia dengan balutan simfoni orkestra penuh yang dinamai Kingdom Hearts Orchestra -World Tour-. Telah berjalan ke negara-neagara & kota seperti Singapura, Malaysia, Prancis, Hongkong, Jepang, dan di 23 Juni 2017 akan bermain di Amerika Serikat, tepatnya kota New York. Indonesia? Tidak masuk negara yang akan dikunjungi. Jangan bersedih setidaknya konser musik KH ini meluncurkan album turnya untuk yang tidak dapat menonton konsernya langsung.
"Musique Pour la Tristesse de Xion" menjadi salah satu medley di dalam trek berjudul "Heroes and Heroines: Characters' Medley" yang terdengar di menit 4:23-6:30. Mengalun setelah leitmotif milik Roxas tetapi sebelum leitmotif milik Terra. Video di bawah ini merupakan pembuktian ucapan penulis hihihi.
Di dalam "Musique Pour la Tristesse de Xion", permainan alat musik piano adalah bintangnya dan pengiring pelengkap dentingan piano yang lembut nan lambat adalah gesekan biola solo untuk menaikkan mood kesedihan menjadi rasa sepi akan ditinggal oleh orang yang dicintai.
Kita sadar bahwa orang yang ada di hadapan kita atau orang yang berada di lengan kita; sedang sekarat tetapi, kita tidak menerima takdir yang sudah ditorehkan untuknya bahwa orang itu harus segera pergi karena orang itu sungguh penting untuk kita. Selagi percakapan terakhir sedang berlangsung diantara kita dengan orang itu, kita kembali teringat bagaimana orang itu melalui semua penderitaan dan cobaan dalam hidupnya hingga dia bisa mendapatkan ketenangan batin di saat-saat mau pergi, padahal derita dan cobaan yang menimpa diri orang itu, tidak pantas ditujukan kepadanya. Itu adalah pengambilan dari sudut pandang kita. Jika dari sudut pandang orang itu adalah sudah ada perasaan melepas dendam, amarah, derita, karena supaya bisa pergi dengan tenang ke dunia lain. Tidak lupa mengucapkan terimakasih atas jasa yang telah dilakukan untuknya dan berpesan untuk diingat setelah dia tiada selamanya dijaga baik-baik. Itulah ilustrasi yang penulis tangkap apabila mendengarkan lagu ini.
Update (8 Juni 2017): Artikel karakter Roxas mengalami pembaruan berkenaan sudah dimulainya tur keliling dunia dengan balutan simfoni orkestra penuh yang dinamai Kingdom Hearts Orchestra -World Tour-. Telah berjalan ke negara-neagara & kota seperti Singapura, Malaysia, Prancis, Hongkong, Jepang, dan di 23 Juni 2017 akan bermain di Amerika Serikat, tepatnya kota New York. Indonesia? Tidak masuk negara yang akan dikunjungi. Jangan bersedih setidaknya konser musik KH ini meluncurkan album turnya untuk yang tidak dapat menonton konsernya langsung.
"Musique Pour la Tristesse de Xion" menjadi salah satu medley di dalam trek berjudul "Heroes and Heroines: Characters' Medley" yang terdengar di menit 4:23-6:30. Mengalun setelah leitmotif milik Roxas tetapi sebelum leitmotif milik Terra. Video di bawah ini merupakan pembuktian ucapan penulis hihihi.
Update (5 Juli 2018): Maaf, tidak ngeh sangat lama. Ternyata, di album Kingdom Hearts Concert -First Breath- terdapat "Musique Pour la Tristesse de Xion". Kira-kira lagu versi album ini sanggup bersaing dengan seluruh lagu di artikel ini?
* Vector to the Heavens
"Vector to the Heavens" adalah lagu pertempuran terakhir di KH 358/2 Days dan juga versi aransemen lain dari "Musique Pour la Tristesse de Xion". Imajinasi saat mendengarkan lagu ini berbeda dari lagu di atas. Ambil sudut pandang dari orang yang kita sayangi sedang sekarat tetapi berputar mundur masa agak jauh dari momen sekaratnya yaitu saat pergolakan antara menerima dan tidak menerima sebuah takdir sehingga membuat batin terguncang sekali, misalnya, ketika dihadapkan oleh penyakit mematikan. Orang yang kita sayangi itu mendapat kabar diagnosa penyakit mematikan dan hidupnya tidak lagi panjang. Di benaknya berputar apakah harus menerima pasrah takdir itu atau berjuang untuk mempertahankan hidup.
Opsi kedua pasti yang diambil lebih dulu. Namun, ketika opsi kedua tidak berjalan sesuai keinginan dan hasilnya stagnan dimana vonis dokter tidak bisa dibantah, lalu muncullah fase krisis kesedihan bercampur kekesalan. Kesal bercampur sedih itu adalah perpaduan hasil dari tekanan dan putus asa ingin bertahan hidup tetapi vonis sudah tidak bisa diubah, menyalahkan diri sendiri karena tidak berhati-hati atas bertambah parahnya atau menyadari penyakit dari dulu sehingga kejadian sekarat dapat tidak terjadi, dan bisa saja sampai menyalahkan Tuhan atas penyakit yang diderita. Itulah gejolak yang dialami Xion sebelum dia meninggal, kurang lebih seperti ilustrasi yang telah dipaparkan tetapi, Xion bukan menderita sakit melainkan mengetahui kenyataan pahit sehingga merenggut semangat untuk hidup dan berada di bawah tekanan ingin tetap hidup atau memilih mengorbankan diri.
Bintang di lagu ini masih sama yaitu piano. Piano adalah alat musik yang memimpin keseluruhan lagu ini karena memainkan melodi sentral, rada mirip konserto gitu. Alat musik dawai sebagai harmonisasi, tiap gesekannya memberi warna mengharukan nan frustasi. Tempo lagu ini berada di level permainan sedang-cepat tetapi di akhir lagu piano serta alat musik gesek menurunkan kecepatannya alias decrescendo. Level permainan lagu ini berbeda dari "Musique Pour la Tristesse de Xion" karena harus intens dan berdebar supaya pas sebagai lagu latar petarungan terakhir KH: 358/2 Days.
"Vector to the Heavens" memiliki aransemen orkestra juga loh, teman-teman. Versi orkestra ini terdapat di album Shimomura berjudul memória! -the very best of Yoko Shimomura- dan menempati urutan ke-6. Pemain alat musik dawai alias strings dibawakan oleh grup orkestra strings bernama EKS Masters Orchestra sedangkan alat musik lain seperti piano, oboe, dan kawan-kawan; dimainkan oleh individu yang dipilih oleh Shimomura sendiri. Penasaran? Berikut videonya dilampirkan di bawah ini:
Opsi kedua pasti yang diambil lebih dulu. Namun, ketika opsi kedua tidak berjalan sesuai keinginan dan hasilnya stagnan dimana vonis dokter tidak bisa dibantah, lalu muncullah fase krisis kesedihan bercampur kekesalan. Kesal bercampur sedih itu adalah perpaduan hasil dari tekanan dan putus asa ingin bertahan hidup tetapi vonis sudah tidak bisa diubah, menyalahkan diri sendiri karena tidak berhati-hati atas bertambah parahnya atau menyadari penyakit dari dulu sehingga kejadian sekarat dapat tidak terjadi, dan bisa saja sampai menyalahkan Tuhan atas penyakit yang diderita. Itulah gejolak yang dialami Xion sebelum dia meninggal, kurang lebih seperti ilustrasi yang telah dipaparkan tetapi, Xion bukan menderita sakit melainkan mengetahui kenyataan pahit sehingga merenggut semangat untuk hidup dan berada di bawah tekanan ingin tetap hidup atau memilih mengorbankan diri.
Bintang di lagu ini masih sama yaitu piano. Piano adalah alat musik yang memimpin keseluruhan lagu ini karena memainkan melodi sentral, rada mirip konserto gitu. Alat musik dawai sebagai harmonisasi, tiap gesekannya memberi warna mengharukan nan frustasi. Tempo lagu ini berada di level permainan sedang-cepat tetapi di akhir lagu piano serta alat musik gesek menurunkan kecepatannya alias decrescendo. Level permainan lagu ini berbeda dari "Musique Pour la Tristesse de Xion" karena harus intens dan berdebar supaya pas sebagai lagu latar petarungan terakhir KH: 358/2 Days.
"Vector to the Heavens" memiliki aransemen orkestra juga loh, teman-teman. Versi orkestra ini terdapat di album Shimomura berjudul memória! -the very best of Yoko Shimomura- dan menempati urutan ke-6. Pemain alat musik dawai alias strings dibawakan oleh grup orkestra strings bernama EKS Masters Orchestra sedangkan alat musik lain seperti piano, oboe, dan kawan-kawan; dimainkan oleh individu yang dipilih oleh Shimomura sendiri. Penasaran? Berikut videonya dilampirkan di bawah ini:
Dalam versi orkestra ini, alat musik tiup oboe menjadi bintang baru berdampingan dengan piano memainkan melodi sentral tapi tetap piano menjadi pengomando mau bergerak ke arah mana lagu ini. Versi orkestra membuat lagu ini lebih merasuki sanubari bahkan karya lagu ini melampaui batas keindahan yang terdapat di "Musique Pour la Tristesse de Xion" dan "Vector to the Heavens" original. Bagian sesi kedua lagu (mulai di menit 2:42), peran alat musik dawai ditonjolkan sampai akhir lagu dan ini sangat menyentuh, kita serasa dibuat hanya berapa detik lagi menghabiskan sisa detik yang ada untuk menjalani hidup. Meskipun jiwa kita berteriak tidak ingin hidup cepat berakhir.
Update (8 Juni 2017): "Vector to the Heavens" pun tidak mau ketinggalan untuk tampil di tur konser orkestra keliling! Bagaimana versi yang ini untuk pembaca yang penasaran...? Apakah sama atau mengidentifikasi adanya perbedaan dari album memória! di atas? Apabila menemukan adanya perbedaan diantara keduanya, apakah kalian suka dengan perbedaan di album tur keliling KH? Coba dengar dulu deh yang ditampilkan ketika konser keliling disini:
Update (8 Juni 2017): "Vector to the Heavens" pun tidak mau ketinggalan untuk tampil di tur konser orkestra keliling! Bagaimana versi yang ini untuk pembaca yang penasaran...? Apakah sama atau mengidentifikasi adanya perbedaan dari album memória! di atas? Apabila menemukan adanya perbedaan diantara keduanya, apakah kalian suka dengan perbedaan di album tur keliling KH? Coba dengar dulu deh yang ditampilkan ketika konser keliling disini:
Menurut penulis... Ada perbedaannya. Tapi, super, super kecil dan sulit dikenali. Untuk yang KH Orchestra -World Tour- permainan alat musik wind dan piano dimodif sangat berbeda serta ada perombakan kecil di bagian biola dari memória!. Bagaimana menjelaskannya dengan baik ya...? Agak susah untuk dideskripsikan sebagai penjelasan kepada orang-orang tentang perbedaan-perbedaan ini. Penulis menekankan saja dengan sederhana, "Vector to the Heavens" yang dipakai untuk tur TIDAK mirip dengan yang di memória!. Lampiran kertas musik sekaligus aransemennnya sama, sepertinya. Namun, bukan trek lagu sama, pastinya. Maksud penulis adalah telah mendengar yang di memória! dan ya, versi konser keliling dunia benar-benar terdengar berbeda. Sekali lagi, walaupun aransemennya mirip.
Versi Piano
Versi piano pun tersedia di dalam album Kingdom Hearts Field & Battle dengan judul "Musique Pour la Tristesse de Xion", lagu ini merupakan lagu penutup keseluruhan lagu album piano ini. Pemain piano untuk lagu ini adalah Hiroyuki Nakayama. Meskipun judul lagunya itu, bagian "Vector to the Heavens" pun ikut ambil bagian sehingga versi ini lebih tepatnya adalah gabungan dua lagu-lagu tersebut. Yamaha Music Media merilis buku partiturnya juga jadi tenang saja apabila ingin memainkan keseluruhan album, identik seperti permainan dari albumnya, sudah ada. Berikut di bawah ini alunan melodinya:
Profil Pengisi Suara: Xion
Aktris pengisi suara Xion versi bahasa Jepang adalah Risa Uchida. Uchida adalah seorang aktris berkewarganegaraan Jepang. Di Jepang, lebih dikenal sebagai seorang aktris ketimbang seorang pengisi suara. Memerankan tokoh karakter bernama Kairi di game Kingdom Hearts I (2002) merupakan debut pertamanya sebagai seorang pengisi suara. Semakin meluasnya jalan cerita dunia Kingdom Hearts, Uchida ditetapkan sebagai pengisi suara utama untuk Kairi, tidak bisa ada yang lain. Terpilih menjadi pengisi suara Xion hanya semata wajah Xion mirip dengan Kairi dan tentu saja Uchida harus memberikan perbedaan warna suara dalam memerankan tokoh Xion supaya tidak membuat pusing pemain antara Xion dengan Kairi.
Sementara itu, Alyson Stoner adalah pengisi suara Xion di game KH 358/2 Days dan Kingdom Hearts 1.5 HD ReMix (2013), tidak lupa juga sebagai pengisi suara Kairi untuk game Kingdom Hearts Re: Chain of Memories (2007) dan KH 358/2 Days. Stoner adalah aktris, penyanyi, penari, penata gaya tari berkewarganegaraan Amerika. Memiliki sejarah panjang dengan Disney. Di awal tahun 2000-an, Stoner adalah salah satu bintang Disney yang sedang naik daun. Mengawali karir di Disney sebagai MC dalam segmen bernama Mike's Super Short Show (2002-2007) di saluran Disney Channel, segmen acara ini adalah segmen pengumuman acara Disney yang akan diluncurkan kepada publik. Akhirnya di tahun 2003 sampai 2008, Stoner mendapatkan peran yang lumayan besar dalam sitkom milik Disney yaitu That's So Raven (2003-2007) dan The Suite Life of Zack & Cody (2005-2008) yang semakin membuat namanya menanjak sebagai seorang aktris muda berbakat. Masih di era tahun yang sama dengan di atas, Stoner pun membintangi film komedi sebagai salah satu anak dari Tom Baker yang diperankan oleh aktor Steve Martin berjudul Cheaper by the Dozen (2003) dan sekuelnya yaitu Cheaper by the Dozen 2 (2005).
Risa Uchida |
Alyson Stoner |
Selepas dari sitkom Disney yang membesarkan namanya, Stoner membintangi film musikal original Disney yang berjudul Camp Rock (2008) dan sekuelnya yaitu Camp Rock 2: The Final Jam (2010), di kedua judul tersebut berperan sebagai Caitlyn Gellar; seorang sahabat dari karakter Mitchie Torres yang diperankan oleh Demi Lovato. Stoner berperan sebagai Camille dalam film Step Up (2006) dan mengulang perannya sebagai Camille di film Step Up 3D (2010). Dalam bidang penyulihan suara, Stoner terkenal berperan sebagai Isabella Garcio-Shapiro dan Jenny di seri film animasi besutan Disney yaitu Phineas and Ferb (2007-2015), tentu saja disamping berperan sebagai Xion ataupun Kairi. Selain berkarir di Disney, berkarir di Nickelodeon. Di Nickelodeon, Stoner membintangi sitkom berjudul Drake & Josh (2004-2007) serta mengisi suara karakter Opal dalam seri animasi Avatar: The Legend of Korra. Sementara itu, sebagai penyanyi Stoner terkenal menyanyikan lagu "Lost and Found" & "Free Spirit" dari film Alice Upside Down dan juga menyanyikan lagu single miliknya yaitu "Flying Forward".
Hayden Panettiere |
Hayden Panettiere mengawali karir di bidang entertainmen sedari umur 11 bulan dimana dia muncul sebagai seorang bayi dalam sebuah komersial. Dunia entertainmen bukanlah dunia asing bagi dirinya dikarenakan sang Ibu adalah seorang aktris soap opera. Panettiere berkarir terlebih dulu di bidang serial TV sebelum merambah ke film dan sulih suara, namanya terkenal memerankan Sarah Roberts di serial One Life to Live (1994-1997) dan di tahun yang sama memerankan Lizzie Spaulding di serial Guiding Light (1996-2000). Barangkali Panettiere lebih dikenal dalam serial TV sewaktu berperan sebagai Claire Bennet di seri Heroes (2006-2010), Juliette Barnes di seri drama musikal TV Nashville (2012 hingga sekarang), dan tampil di Amanda Knox: Murder on Trial in Italy (2011). Debut film dan sulih suara Panettiere adalah A Bug's Life (1998) dimana dia memerankan karakter bernama Dot. Di bidang perfilman, menorehkan kesan sewaktu memerankan karakter Sheryl Yoast (Remember the Titans, 2000) dan tampil dalam film Scream 4 (2011) memerankan Kirby Reed.
Di dunia KH, Panettiere terkenal mengisi suara untuk karakter Kairi versi bahasa Inggris di Kingdom Hearts I, Kingdom Hearts II (2005), Kingdom Hearts Birth By Sleep (2010) lebih tepatnya di secret ending: Blank Points, Kingdom Hearts 3D: Dream Drop Distance (2012), Kingdom Hearts 1.5 HD ReMix, dan Kingdom Hearts 2.5 HD ReMix (2014). Panettiere mengisi suara Xion versi bahasa Inggris untuk game KH 3D. Disamping sebagai aktris, Panettiere adalah seorang penyanyi, lagu-lagu dari Disney yang dinyanyikan olehnya adalah "My Hero is You" (Tiger Cruise), "I Fly" (Ice Princess), "Cruella De Vil" (DisneyMania 5), "Try" (Bridge to Terabithia), dan "I Still Believe" (Cinderella III: A Twist in Time). Selain lagu Disney, Panettiere menyanyikan lagu berjudul "Someone Like You" (The Dust Factory), "Go to Girl" (Girl Next 2), dan single pertamanya yaitu "Wake Up Call". Dikenal juga seorang model dan aktivis.
Final Note:
Xion Smiles |
Xion adalah magnet baru dalam jajaran karakter KH Universe. Xion diperkenalkan sebagai orang yang pemalu, pendiam, dan agak suka menyendiri. Xion akan lebih terbuka dan gampang mengekspresikan emosinya apabila dikelilingi dengan teman-teman dekatnya, jadi apabila kamu bukan teman dekat Xion, kamu tidak akan melihat Xion tersenyum cerah, rileks, dan playful. Introvert mungkin kata yang tepat untuk Xion. Sayangnya, dilihat dari segi emosional, Xion sangat rapuh. Jangan pernah mencoba memprovokasi Xion dengan topik terkait asal muasal dan tujuan untuk hidup karena hasilnya akan buruk bagimu dan bagi Xion juga karena akan jatuh dalam kesesatan dan membuatnya bingung hingga semangat hidupnya memudar. Itu adalah kekurangan Xion, kelebihan Xion adalah sangat protektif terhadap kemaslahatan teman-temannya dan sepertinya dia memiliki tingkat kesadaran yang tinggi dan peka terhadap lingkugan sekitar dirinya. Ketika dihadapi pilihan-pilihan sulit, dia akan berkorban untuk hasil yang lebih baik. Sebenarnya di cerita KH 358/2 Days, Xion mengejar kematiannya sendiri dan dia sungguh berani melakukannya.
Apabila saya dihadapkan untuk memilih karakter Roxas atau Xion, saya memilih Xion. Namun, apabila ditanya saya menyukai lagu tema Roxas atau lagu tema Xion... Hmmmm... Saya bingung. Saya semakin bingung apabila ditanya "The Other Promise" atau "Vector to the Heavens" terutama versi orkestranya.... Wah... Saya tidak bisa beri jawaban. Habisnya, saya menyukai keduanya! Tema yang diusung oleh lagu tema Roxas dan Xion adalah sama-sama ratapan, kesedihan, dan kenyataan pahit dimana suka atau tidak suka atas kebenaran tersebut harus diterima sepenuhnya. Yang membedakan diantara keduanya adalah lagu tema Roxas bertema kesedihan bercampur intensitas rasa takut dan amarah yang bergejolak sementara itu, lagu tema Xion bertema kurang lebih sama tetapi ditambah rasa depresi karena di bawah tekanan dan siap dengan konsekuensi jalan yang dipilih meskipun jalannya berliku. Saya sungguh bahagia lagu tema Xion direkam ulang dan menjadi kualitas suara lebih baik di KH HD ReMix 1.5 makanya saya lebih memilih melampirkan semua lagu tema Xion yang ada di game itu. Video-video di atas bisa ditemukan di dalam album Kingdom Hearts -HD 1.5 ReMix- & Kingdom Hearts -HD 2.5 ReMix- Original Soundtrack BOX.
Aha, membahas versi piano lagu tema Xion, kamu bisa berimprovisasi nada dan menciptakan nada sendiri jika level lagu dinilai sulit. Ya, tapi jika ingin memainkan lagunya sama dengan yang di album, banyaklah berlatih karena lagu 6/8 ini, jari-jari tangan kiri banyak yang mengambil tempat untuk bagian tangan kanan plus kalian harus sering berlatih melenturkan jari-jari supaya tidak kaku dan permainan menjadi bagus.
Sebelum game KH 358/2 Days dirilis ke publik, saya bertanya-tanya karakter bernama Xion ini apakah Kairi tapi rambutnya bewarna hitam? Tapi saya sangsi waktu itu, Xion pasti bukan Kairi karena Xion didandani memakai jubah hitam Organisasi XIII gitu. Terus, mengapa Xion memiliki wajah hampir identik dengan Kairi, apa Kairi mempunyai dua Nobody...? Aha, setelah menyelesaikan game itu, saya mendapatkan kejelasan... Xion memiliki wajah mirip seperti Kairi dikarenakan Organisasi XIII mengekstrak memori milik Sora dan disimpan ke dalam sebuah replika boneka/robot yang diprogram untuk mengambil sebanyak-banyaknya memori milik Sora plus Roxas supaya Xion menjadi Sora seutuhnya. Dikarenakan dasar penciptaan Xion adalah memori milik Sora, sewaktu awal penciptaannya di dalam memori milik Sora terungkap bahwa saat itu Sora sangat mengasihi dan merindukan Kairi, maka wajah Xion pun mirip seperti wajah Kairi. Jadi, tidak lagi pusing lagi deh saya hahaha.
Cacat dari karakter Xion ini adalah screentime dia untuk tampil sedikit, hanya di KH 358/2 Days! Tambahkanlah kemunculan Xion di dunia KH lagi, bisa tidak? Jangan hanya sebagai kameo dan hanya muncul mengatakan sepatah kata semata untuk fan service. Saya tidak masalah menangis kembali di depan layar konsol atau di atas layar handheld... Xion sungguh menggemaskan tapi pasti dia menolak dibilang begitu, kalau Roxas dibilang menggemaskan oleh kita, pasti dia hanya tertawa satir.
Anyway, ini adalah kalimat penutupan dari saya karakter Roxas dan Xion adalah favorit saya bahkan mengalahkan protagonis utama Sora. Maaf ya Sora, mereka berdua lebih menarik di mataku sebagai protagonis. Saran yang masih berlaku untuk kalian adalah ikuti atau mainkan dunia KH sesuai Timeline. Urutan alur waktunya adalah Kingdom Hearts X [chi] (2013) untuk versi Internasional akan dirilis berjudul Kingdom Hearts Unchained X, KH: BBS (2010), KH I (2002), KH: Chain of Memories (2004) versi remake: KH Re: Chain of Memories (2007), KH 358/2 Days (2009), KH II (2005), Kingdom Hearts Coded (2008) versi remake: KH Re: Coded (2010), dan Kingdom Hearts 3D: Dream, Drop, Distance (2012). Kalian bisa bernostalgia kembali memainkan beberapa game KH dengan kualitas HD yang dibundel berjudul Kingdom Hearts HD 1.5 ReMix dan Kingdom Hearts HD 2.5 ReMix. Bundel khusus tersebut adalah hadiah perayaan 10 tahunnya seri KH dari pengembang game ini kepada fans dan dirilis khusus untuk konsol Playstation 3. Apabila kalian sudah mafhum dengan seluruh aspek cerita dan latar belakang karakter, bersiaplah sambut kedatangan entri selanjutnya yaitu Kingdom Hearts III! Akhir kata, selesai sudah pembahasan karakter Roxas dan Xion di bagian kedua. Nantikan tulisan dari penulis ke depannya yang tidak kalah menarik. Sampai Jumpa.
Trivia:
- Xion tidak pernah secara resmi menjadi anggota Organisasi XIII, Xion tidak pernah memiliki kursi di Where Nothing Gathers dan Xion tidak memiliki gelar (contoh: Roxas, Key of Destiny). Alasan ini adalah Xion merupakan sebuah replika alias makhluk buatan dan nama Xion singkatan dari No. i ditambahkan huruf X supaya sama dengan anggota yang lain. Angka 1 ditulis i yang merupakan nomor imajiner sebagai bentuk ID dalam program replika yang dicanangkan oleh Organisasi XIII.
- Limit Break Xion sama dengan Roxas yaitu Event Horizon di KH 358/2 Days.
- Kedua aktris pengisi suara Xion bahasa Inggris kadang bertukar peran. Contohnya, Stoner sibuk dengan projek lain sehingga absen memainkan Xion maka Panettiere akan menggantikannya. Begitu juga apabila Panettiere berhalangan rekaman suara Kairi maka Stoner akan menggantikannya. Hal ini dikarenakan karena kesibukan mereka di aktivitas lain beserta alasan sederhana bahwa Xion dan Kairi memiliki kesamaan rupa wajah atau memiliki hubungan alur cerita begitu kuat terhadap satu sama lain.
- Motif lagu tema Xion sedikit menggunakan motif lagu tema milik Kairi yaitu "Kairi".
- Xion suka mengumpulkan kerang laut. Sewaktu Roxas pingsan, Xion setiap hari menjenguknya sambil menaruh kerang laut di bawah bantal milik Roxas. Xion melakukan itu sebagai ucapan tidak langsung "Semoga Cepat Sembuh". Kesukaan Xion terhadap kerang laut adalah kesukaan dari Kairi juga.
- Xion terlahir tidak memiliki wajah alias kosong. Tapi, karena ingatan Sora terhadap Kairi begitu kuat, wajahnya mengambil rupa Kairi. Namun, wajahnya suka berubah-ubah tergantung siapa yang melihat dan bagaimana orang-orang ini merepresentasikan Xion seperti apa untuk mereka. Contoh: Xigbar melihat Xion sebagai Ventus dan anak yang sedikit menggelitik untuk digoda hal jahat & Xemnas melihat Xion sebagai Sora dan orang yang mampu mewujudkan ambisinya.
- Tomoko Kanemaki, penulis skenario KH 358/2 Days mengusulkan supaya Xion memiliki rambut berwarna hitam dan dia juga bertanggung jawab memberikan karakter ini bernama Xion. Kanemaki mendapatkan inspirasi dari ilmu kelautan yaitu Shio yang diartikan sebagai "air [pantai] pasang surut". Shio juga adalah nama Jepang untuk menyebut bunga Aster Tataricus dimana dalam kultur floriografi negara tersebut diartikan sebagai "Aku tidak akan pernah melupakanmu" atau "Kenangan Masa Lalu". Arti nama Xion menambah deretan nama karakter yang mengacu pada kelautan dan keberadaan Xion dijanjikan oleh karakter di dalam game atau pemain, tidak akan pernah dilupakan sampai kapanpun. Bagi yang penasaran dengan bunga Aster Tataricus, begini wujudnya:
Aster Tataricus |
Referensi:
1. Wikipedia.
2. KH Wiki.
3. KH Ultimania.
4. Vgmdb.net
5. Behind the voice actor.com.
6. My Anime List.
* Courtesy of KH Insider, Photobucket, Best Celebrity Style, Hawt Celebs, Good News Grow, dan Google Images.
Comments
Post a Comment