by: Nabila Rhapsodios
Pernah dengar "The Hanging Tree" dari film The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014)? Atau kalian lupa kapan adegan lagu satu ini di filmnya? Coba penulis refresh your memory... "The Hanging Tree" dimulai disaat adegan Katniss Everdeen (diperankan oleh Jennifer Lawrence) berada di pinggir danau bersama Gale Hawthorne (diperankan oleh Liam Hemsworth) dan tim Propo yang membelot dari Capitol kemudian lanjut pada adegan kerusakan pasokan listrik Capitol di Distrik 5. Sudah ingat?
Sebentar jangan terburu-buru ingin langsung dengar "The Hanging Tree", penulis mau menjelaskan latar belakangnya dulu. Tidak apa-apa, kan? Sebentar kok ^^.
Lirik "The Hanging Tree" ada di novel ketiga The Hunger Games yakni Mockingjay dimana Suzanne Collins otomatis menjadi penulis liriknya. Lirik yang ditulis oleh Collins tersebut, selanjutnya ditangani oleh band indie-folk asal Amerika The Lumineers untuk penyesuaian melodi dengan latar musik ciptaan James Newton Howard. "The Hanging Tree" tidak terdaftar sebagai bagian OST film saat pertama rilis barulah ketika OST film dirilis dalam bentuk digital, "The Hanging Tree" masuk daftar karena saking populernya itu lagu dimana-mana. "The Hanging Tree" menduduki posisi ke-15 di album The Hunger Games: Mockingjay Part 1 Original Motion Picture Soundtrack versi digital. Bersama "Yellow Flicker Beat", "The Hanging Tree" menjadi single dari film ketiga serial The Hunger Games.
Di dalam novelnya sendiri, Katniss mengetahui lagu ini dari sang Ayah ketika kecil dulu. Katniss sering menyenandungkan nada "The Hanging Tree" minim pemahaman makna dibalik liriknya. Suatu ketika, sang Ibu melihat dua putri kecilnya sedang menyimpul tali sembari bernyanyi "The Hanging Tree". Ketakutan dengan apa yang dilihatnya, sang Ibu memarahi suaminya karena mengajari lagu tersebut kepada mereka. Katniss menangis karena ibunya teriak-teriak, lalu pergi menuju ladang rumput luas Distrik 12. Katniss remaja akhirnya paham alasan ibunya dulu begitu marah sampai melarang lagu itu dinyanyikan di rumah rupanya "The Hanging Tree" memiliki arti yang buruk.
Now, I think it's time you and I watch or listen to "The Hanging Tree", behold:
Lirik "The Hanging Tree" penuh dalam bahasa Inggris:
English Lyrics:
Are you, are you coming to the tree?
They strung up a man
They say who murdered three
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met at midnight
In the hanging tree
Are you, are you coming to the tree?
Where dead man called out
For his love to flee
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met at midnight
In the hanging tree
Are you, are you coming to the tree?
Where I told you to run
So we'd both be free
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met at midnight
In the hanging tree
Are you, are you coming to the tree?
[Original line on novel:] Wear a necklace of rope
[Line modified for film:] Wear a necklace of hope
Side by side with me
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met at midnight
In the hanging tree
Are you, are you coming to the tree?
Where I told you to run
So we'd both be free
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met at midnight
In the hanging tree
Are you, are you coming to the tree?
They strung up a man
They say who murdered three
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met at midnight
In the hanging tree
Are you, are you coming to the tree?
Where dead man called out
For his love to flee
Strange things did happen here
No stranger would it be
If we met at midnight
In the hanging tree
Yang paham artinya dan merasa merinding plus pernah baca novel Mockingjay, sudah sepantasnya kalian demikian. Yang menonton filmnya saja dan paham "The Hanging Tree" semata Propo melawan Capitol, benar tapi "The Hanging Tree" lebih dari itu.
"The Hanging Tree" sepintas baca liriknya, ada dua orang terdiri dari satu pria dan satu wanita, jelas di dalam lirik, pihak pria dituduh melakukan tiga aksi pembunuhan. Pihak pria memutuskan melarikan diri ke spot favorit ketemuan dia bersama pasangannya yaitu sebuah pohon gantung diri saat tengah malam. Pihak wanita yang ingin selalu berada disisinya dalam keadaan apapun serta ingin terus melindunginya, ikut menemani pasangan prianya dalam pelarian sembunyi-bunyi ini. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, mereka sangat dimabuk cinta.
Sampailah mereka di bawah pohon, pihak pria merentangkan tali panjang. Sebelum pihak pria selesai menjelaskan apa maksud dari merentangkan tali panjang tersebut, pasangan wanitanya menginterupsi dengan beragam pertanyaan. Dalam rasa putus asa karena pasangan wanitanya tidak dapat ditenangkan, pihak pria menyuruh kekasih tercinta lari sejauh mungkin sebelum yang lain menemukan dirinya dalam keadaan sudah menjadi mayat dan apabila pihak wanita masih berada di pohon ketika yang lain tiba maka tuduhan pembunuhan akan dialamatkan kepada pihak wanita. Sejujurnya, pihak pria ingin bebas dari penderitaan hidup di bawah represi Presiden Coriolanus Snow, sayangnya dia memilih cara mencabut hidupnya sendiri untuk meringankan penderitaannya. Bagi sudut pemikiran pihak wanita, semua tindakan dan permintaan pasangan prianya adalah hal yang janggal, jika memang dipikirannya 'hidup penuh penderitaan', 'lebih baik mati di tangan sendiri daripada dibunuh sebab tuduhan kejam', dan 'sampai kapanpun Snow akan menindas kita semua', sepantasnya mereka berunding untuk mencari jawaban berdampingan beserta saling bahu-membahu memikul beban di pundak masing-masing.
Oke, baca penjelasan mentah di atas "The Hanging Tree" tetapi membaca penjelasan selanjutnya atau yang kedua, arti "The Hanging Tree" akan berubah 180 derajat menjadi lebih gelap, lebih janggal, dan menyeramkan. Dan inilah arti sesungguhnya... Simak baik-baik...
Di dalam lirik yang telah dilampirkan, kejanggalan pertama adalah pohon gantung diri tempat keduanya bertemu diam-diam di tengah malam, pohon gantung merupakan tempat yang terdengar aneh di telinga kita sebagai tempat janji temu. Di pohon yang sama, pihak pria tergantung disana karena dituduh melakukan aksi pembunuhan. Tapi, apakah benar pihak pria melakukan kriminalitas tingkat tinggi ini? Mengingat dia masih 'dituduh' yang berarti belum terbukti kebenarannya. Masih ada anggapan 'kata orang' terkait tiga pembunuhan yang diduga dilakukan olehnya (baca: 'They said who murdered three'). Untuk apa dia mencabut nyawa dengan tangan sendiri jika pihak pria menyangkal semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya? Berarti pihak pria dibunuh oleh seseorang? Tepat. Siapa pembunuhnya? Bisa ditebak, siapa yang bersama pihak pria di tengah malam di bawah pohon gantung? Pasangan wanitanya.
Masyarakat sekitar menemukan mereka dan akhirnya pihak wanita divonis hukuman mati karena membunuh pasangan prianya. Pihak wanita tidak "mendengar" omongan pihak pria yang telah menjadi mayat itu dimana menyuruh pasangan wanitanya untuk lari agar masyarakat sekitar tidak meringkus dirinya (baca: 'Where I told you to run' & 'For his love to flee'). Adanya mayat yang bisa "bicara" di dalam liriknya sungguh ganjil. Namun, hubungkan kalimat-kalimat 'Where I told you to run' & 'For his love to flee' dengan 'Where dead man called out' & 'In the hanging tree' maka semua tersadar bahwa "The Hanging Tree" dinyayikan oleh pihak pria masih tergantung di pohon dalam keadaan sudah mati. Mayat pihak pria terus "berbicara" kepada pasangan wanitanya untuk lari lalu bertanya apakah kekasih tercinta mau bertemu dengannya karena dia masih menunggu di pohon gantung. Kalau dari sudut pihak wanita, "berbicara" ganti dengan kata "menghantui", sehingga menjadi 'pasangan prianya menghantui [pikiran] dirinya dengan pertanyaan 'Kamu sudah lari? Sesudah itu, apa kamu [mau] datang [lagi] ke pohon?' terus-menerus (baca: 'Are you coming to the tree?')'.
Kejanggalan yang paling menganggu adalah frase kalimat 'Where I told you to run' dilanjutkan dengan lirik sesudahnya yakni 'So we'd both be free'. Kita semua digiring pada pemikiran pihak pria akan bebas dari beban lain yakni perasaan bersalah karena kematian dirinya membuat kekasih tercinta diringkus dan dalam keadaan mati meminta kekasih tercinta lari ke tempat aman, dengan begitu keduanya akan bebas. Pihak pria bebas dari rasa bersalah, pihak wanita bebas dari vonis hukuman mati karena telah lari ke tempat aman untuknya. Tapi, kalian bertanya-tanya apa pihak pria menginginkan pasangan wanitanya lari ke tempat aman yang benar-benar sebuah lokasi nyata di Panem padahal dia dibunuh oleh kekasihnya sendiri? Ingat, mereka dimabuk asmara dan ada unsur tragedi...
Bagi yang menjawab 'Tidak, bukan itu yang dimau oleh pihak pria', kalian pintar! Yang dimau oleh pihak pria adalah pasangan wanitanya "lari kepadanya" atau dalam arti sesungguhnya menyusul dirinya ke alam kematian untuk sama-sama terbebas dari hidup mengerikan di bawah rezim Snow. Keinginan tambahan pada pasangan wanitanya ialah sang kekasih jangan lupa membawa tali panjang dan menggantungkan diri tepat disebelahnya (baca: 'Wear a necklace of rope' & 'Side by side with me'). Jelas, ini semua sangat ditunggu-tunggu oleh pihak pria di bawah pohon gantung selama dia "bicara"... Bergabung bersama di kematian karena pihak pria sangat mencintai kekasihnya... Mad love, I know.
Membaca penjelasan sebenarnya membuat mulut kalian berdecak 'Tidak pernah terbayangkan jadi begini arti "The Hanging Tree" tambahannya lagi pihak pria ternyata orang menyeramkan'. Walau janggal, penjelasan itu adalah penjelasan resmi sesuai di buku. Katniss bahkan menekankan pihak pria memang bertindak janggal karena "berbicara"; di dalam logika manusia mayat tidak akan pernah bisa bicara. Akan tetapi, apa yang dilakukan dia dan kekasihnya yaitu membunuh dan menunggu untuk menyusul orang yang telah tiada dengan cara mencabut nyawa sendiri, menjadi hal lumrah ditemui di Distrik menengah sampai bawah (catatan: kejadian ini janggal untuk Capitol / Distrik kaya di Panem berhubung mereka memuja Presiden Snow dinilai sebagai pemimpin baik hati) karena tempat yang mereka tinggali merupakan tempat tinggal yang lebih buruk daripada alam kematian (baca: 'Strange things did happen here' & 'No stranger would it be'). Selama tirani Presiden Snow masih ada, masyarakat berasal dari Distrik miskin tetap berpikir kematian akan menghilangkan semua penderitaan.
Di dalam novel, Katniss memberi kita informasi tambahan untuk arti dibalik "The Hanging Tree" yang masih korelasi dengan penjelasan kedua. Berjalan seperti ini, setelah mengikuti permainan olahraga berdarah yakni Hunger Games dua kali, Katniss sadar pihak wanita adalah pelaku sesungguhnya dari tiga pembunuhan yang telah terjadi, dirinya telah divonis hukuman mati, dan waktu eksekusi sebentar lagi akan tiba. Mengetahui hal ini, pasangan prianya mengajak ketemuan di pohon gantung saat tengah malam. Kejadian penuh yang terjadi diantara keduanya tidak diketahui oleh Katniss (maupun pembaca) karena yang Katniss tahu berujung pada pihak wanita membunuh pihak pria.
Tapi penulis boleh berasumsi kejadian apa yang terjadi di tengah malam menyedihkan itu, pihak pria meminta pihak wanita untuk membunuhnya dimana pihak wanita dengan sedihnya mengabulkan permintaan kekasih tercinta. Katniss berspekulasi lagi berhubung mereka akhirnya tahu pihak pria berniat untuk mati disana pada tengah malam itu supaya memudahkan pihak wanita ada alasan menerima vonis mati (baca: 'If we met at midnight' & 'In the hanging tree'). Apa yang tidak diketahui oleh pihak wanita, setelah berubah menjadi mayat, pihak pria tidak berhenti "bicara" kepada kekasihnya untuk "lari kepadanya" sambil membawa tali panjang dan sama-sama gantung diri di pohon. Atau menurut Katniss, pihak pria berpikir sebuah tempat yang sangat buruk adalah tempat dimana dia meninggalkan kekasihnya, kematian baginya adalah tempat yang jauh lebih baik dimana dia bebas khususnya dari represi Presiden Snow.
Kemudian oleh pemberontak Distrik 13, "The Hanging Tree" dijadikan Propo karena lagu itu bermakna 'berani mati' demi menggulingkan rezim Presiden Snow bagi mereka hanya ada prediksi mereka menang atau mereka kalah tetapi Capitol harus terseret sampai ikut hancur. Tentu di lirik video Propo yang dibuat harus mengalami modifikasi dari versi aslinya yang terdengar mengerikan supaya semua kalangan dari ragam usia menerimanya (contohnya adalah lirik 'Wear a necklace of rope' digantikan dengan kalimat 'Wear a necklace of hope' supaya tidak menginspirasi satu Panem mati konyol gantung diri bersama-sama tanpa perlawanan atau pemberontakan yang sudah tereksekusi akan menjadi sia-sia. Pemberontakan atau bahasa sopannya yaitu perjuangan demi mencapai mimpi & harapan bukan mengajak semua jatuh ke rasa putus asa berjamaah).
Akhir Kata:
"The Hanging Tree" adalah lagu romansa horor serta tragedi yang dinyanyikan oleh pihak pria. Tapi, hei, cocok dengan setting Panem yang dipenuhi oleh opresi, represi, dan penderitaan. Itulah sebabnya pihak pria lebih memilih pergi ke dunia lain yang dirasa tempat jauh lebih untuk ditinggali dan lebih kejamnya lagi Capitol tidak menunjukkan simpati pada kasus seperti itu. Secara tidak sengaja, kematian pihak pria memberi harapan dimana suatu hari Presiden Snow jatuh atau mati, singkatnya kematian adalah contoh hidup untuk melanjutkan tujuan utama supaya tidak ada lagi korban dari kematian konyol.
Kisah mereka menyinggung atau agak mirip kisah asmara Katniss-Peeta. Dimanakah letak kemiripan mereka dengan sepasang kekasih yang diceritakan dalam "The Hanging Tree" berdasarkan insight di atas (dari penjelasan sesungguhnya di buku)? Jawabannya adalah Peeta sama dengan pihak pria yang mau kematian datang menjemputnya guna mempermudah tambatan hati, Katniss, menapaki Hunger Games. Peeta tidak mau menjadi beban Katniss karena Katniss memiliki Primrose Everdeen, sang Ibu, dan Gale yang sangat bergantung kepadanya. Di Hunger Games ke-74 dan 75, Peeta secara sukarela membuka peluang hal itu terjadi bahkan terang-terangan mempersuasi Katniss untuk mengabulkan permintaannya. Karena bagi Peeta sendiri jika dia selamat dari Hunger Games pun, tidak ada siapapun yang rindu padanya dan senang (bayangkan di novel, ibunya sendiri mendukung Katniss untuk menang karena Peeta lemah!).
Kemudian singgungan lain, terjebak pada situasi yang mengharuskan membunuh satu sama lain; orang yang dicintai dimana pihak wanita dihadapkan pilihan pahit untuk membunuh pihak pria (andai pihak pria gagal merajuk pasangannya maka aksi saling membunuh terjadi, pahami lagi arti "The Hanging Tree"). Hunger Games menarik Katniss untuk membunuh Peeta, dan sebaliknya, inilah tragedi mereka yang ditorehkan oleh Capitol, pertarungan berdarah itu menjadikan Katniss sebagai pembunuh, faktor signifikan keduanya adalah represi dan opresi kejam. Berarti di posisi seperti ini Katniss mengambil peran pihak wanita, berdua adalah pembunuh tetapi sungkan, mereka melakukannya didorong insting untuk selamat dari opresi. Sikap kedua wanita itu membangkitkan amarah yang lain dan menunggu waktu kapan akan dibunuh. Perbedaan kisah asmara Katniss-Peeta dengan sepasang kekasih dalam "The Hanging Tree" adalah Katniss menolak mengabulkan keinginan Peeta untuk dibiarkan mati / terluka, ini saja.
"The Hanging Tree" adalah lagu yang singkat dan mampu merangkum satu keseluruhan narasi cerita trilogi Hunger Games apabila dibedah mendalam. Kematian, putus asa, antipati, lapar akan kekuatan, opresi, serta represi menjadi hal lazim di Panem. Rasa kemanusiaan disana semakin terkikis. Sehingga membuat berpikir hampir di belahan Bumi sudah dan akan menjadi Panem, masa depan umat manusia berubah menjadi penduduk Capitol, apa jadinya dunia dengan pemerintahan seperti itu? Membuat bulu kuduk merinding. Saya tidak menampik dunia bisa berubah menjadi Panem demi mempertahankan keseimbangan (dalam arti negatif) dunia sebab dunia ini penuh perang berkecamuk dimana-mana, perang tiada akhir, perang politik merajalela, antipati pada sesama banyak, dan menyebar ketakutan gencar. Hasil akhir yaitu banyak orang memohon perdamaian yang sulit dikabulkan seperti di Panem. Novel & "The Hanging Tree" ini adalah sindiran keadaan dunia plus kekhawatiran masa depan dunia dari penulisnya.
Walau pernah dengar Lawrence tidak mau menyanyi saat syuting film Mockingjay 1, saya apresiasi karena suaranya lumayan meski terdengar ada rasa malu di suaranya (betul, Lawrence tidak nyaman nyanyi dilihat orang, lho...). Setelah nonton film keempat, lagu ini condong menjadi sedih. Sedih karena banyak karakter kesayangan tewas dan film Hunger Games berakhir (...or is it? *secret smile*). Bagian yang paling disukai ketika paduan suara bergabung bersama suara Lawrence dan akhirnya menggeser suara dia, membuat saya hampir bisa melakukan apapun sungguh menggerakkan saya supaya tetap termotivasi! Ini lagu yang indah bila dinyanyikan oleh Lawrence tapi mempunyai makna tak biasa dan seram juga... Brr... Beri nilai 4 bintang dirasa cukup untuk lagu ini... Tolong jangan ditiru semua hal dalam liriknya di kehidupan nyata! Sebab itu semata ilustrasi kehidupan Distrik menengah dan bawah di Panem berdasarkan novel triloginya!
Oke, saya akhiri sesi ini dengan anggun diiringi lampiran video "Yellow Flicker Beat" plus lirik yang dibawakan oleh Ella Marija Lani Yelich-O'Connor! Oh, I'm terribly sorry but I know the rest of you probably know her as Lorde! Thanks a lot & See you next time!
*PV*
"The Hanging Tree" sepintas baca liriknya, ada dua orang terdiri dari satu pria dan satu wanita, jelas di dalam lirik, pihak pria dituduh melakukan tiga aksi pembunuhan. Pihak pria memutuskan melarikan diri ke spot favorit ketemuan dia bersama pasangannya yaitu sebuah pohon gantung diri saat tengah malam. Pihak wanita yang ingin selalu berada disisinya dalam keadaan apapun serta ingin terus melindunginya, ikut menemani pasangan prianya dalam pelarian sembunyi-bunyi ini. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, mereka sangat dimabuk cinta.
Sampailah mereka di bawah pohon, pihak pria merentangkan tali panjang. Sebelum pihak pria selesai menjelaskan apa maksud dari merentangkan tali panjang tersebut, pasangan wanitanya menginterupsi dengan beragam pertanyaan. Dalam rasa putus asa karena pasangan wanitanya tidak dapat ditenangkan, pihak pria menyuruh kekasih tercinta lari sejauh mungkin sebelum yang lain menemukan dirinya dalam keadaan sudah menjadi mayat dan apabila pihak wanita masih berada di pohon ketika yang lain tiba maka tuduhan pembunuhan akan dialamatkan kepada pihak wanita. Sejujurnya, pihak pria ingin bebas dari penderitaan hidup di bawah represi Presiden Coriolanus Snow, sayangnya dia memilih cara mencabut hidupnya sendiri untuk meringankan penderitaannya. Bagi sudut pemikiran pihak wanita, semua tindakan dan permintaan pasangan prianya adalah hal yang janggal, jika memang dipikirannya 'hidup penuh penderitaan', 'lebih baik mati di tangan sendiri daripada dibunuh sebab tuduhan kejam', dan 'sampai kapanpun Snow akan menindas kita semua', sepantasnya mereka berunding untuk mencari jawaban berdampingan beserta saling bahu-membahu memikul beban di pundak masing-masing.
Oke, baca penjelasan mentah di atas "The Hanging Tree" tetapi membaca penjelasan selanjutnya atau yang kedua, arti "The Hanging Tree" akan berubah 180 derajat menjadi lebih gelap, lebih janggal, dan menyeramkan. Dan inilah arti sesungguhnya... Simak baik-baik...
Di dalam lirik yang telah dilampirkan, kejanggalan pertama adalah pohon gantung diri tempat keduanya bertemu diam-diam di tengah malam, pohon gantung merupakan tempat yang terdengar aneh di telinga kita sebagai tempat janji temu. Di pohon yang sama, pihak pria tergantung disana karena dituduh melakukan aksi pembunuhan. Tapi, apakah benar pihak pria melakukan kriminalitas tingkat tinggi ini? Mengingat dia masih 'dituduh' yang berarti belum terbukti kebenarannya. Masih ada anggapan 'kata orang' terkait tiga pembunuhan yang diduga dilakukan olehnya (baca: 'They said who murdered three'). Untuk apa dia mencabut nyawa dengan tangan sendiri jika pihak pria menyangkal semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya? Berarti pihak pria dibunuh oleh seseorang? Tepat. Siapa pembunuhnya? Bisa ditebak, siapa yang bersama pihak pria di tengah malam di bawah pohon gantung? Pasangan wanitanya.
Masyarakat sekitar menemukan mereka dan akhirnya pihak wanita divonis hukuman mati karena membunuh pasangan prianya. Pihak wanita tidak "mendengar" omongan pihak pria yang telah menjadi mayat itu dimana menyuruh pasangan wanitanya untuk lari agar masyarakat sekitar tidak meringkus dirinya (baca: 'Where I told you to run' & 'For his love to flee'). Adanya mayat yang bisa "bicara" di dalam liriknya sungguh ganjil. Namun, hubungkan kalimat-kalimat 'Where I told you to run' & 'For his love to flee' dengan 'Where dead man called out' & 'In the hanging tree' maka semua tersadar bahwa "The Hanging Tree" dinyayikan oleh pihak pria masih tergantung di pohon dalam keadaan sudah mati. Mayat pihak pria terus "berbicara" kepada pasangan wanitanya untuk lari lalu bertanya apakah kekasih tercinta mau bertemu dengannya karena dia masih menunggu di pohon gantung. Kalau dari sudut pihak wanita, "berbicara" ganti dengan kata "menghantui", sehingga menjadi 'pasangan prianya menghantui [pikiran] dirinya dengan pertanyaan 'Kamu sudah lari? Sesudah itu, apa kamu [mau] datang [lagi] ke pohon?' terus-menerus (baca: 'Are you coming to the tree?')'.
Kejanggalan yang paling menganggu adalah frase kalimat 'Where I told you to run' dilanjutkan dengan lirik sesudahnya yakni 'So we'd both be free'. Kita semua digiring pada pemikiran pihak pria akan bebas dari beban lain yakni perasaan bersalah karena kematian dirinya membuat kekasih tercinta diringkus dan dalam keadaan mati meminta kekasih tercinta lari ke tempat aman, dengan begitu keduanya akan bebas. Pihak pria bebas dari rasa bersalah, pihak wanita bebas dari vonis hukuman mati karena telah lari ke tempat aman untuknya. Tapi, kalian bertanya-tanya apa pihak pria menginginkan pasangan wanitanya lari ke tempat aman yang benar-benar sebuah lokasi nyata di Panem padahal dia dibunuh oleh kekasihnya sendiri? Ingat, mereka dimabuk asmara dan ada unsur tragedi...
Bagi yang menjawab 'Tidak, bukan itu yang dimau oleh pihak pria', kalian pintar! Yang dimau oleh pihak pria adalah pasangan wanitanya "lari kepadanya" atau dalam arti sesungguhnya menyusul dirinya ke alam kematian untuk sama-sama terbebas dari hidup mengerikan di bawah rezim Snow. Keinginan tambahan pada pasangan wanitanya ialah sang kekasih jangan lupa membawa tali panjang dan menggantungkan diri tepat disebelahnya (baca: 'Wear a necklace of rope' & 'Side by side with me'). Jelas, ini semua sangat ditunggu-tunggu oleh pihak pria di bawah pohon gantung selama dia "bicara"... Bergabung bersama di kematian karena pihak pria sangat mencintai kekasihnya... Mad love, I know.
Membaca penjelasan sebenarnya membuat mulut kalian berdecak 'Tidak pernah terbayangkan jadi begini arti "The Hanging Tree" tambahannya lagi pihak pria ternyata orang menyeramkan'. Walau janggal, penjelasan itu adalah penjelasan resmi sesuai di buku. Katniss bahkan menekankan pihak pria memang bertindak janggal karena "berbicara"; di dalam logika manusia mayat tidak akan pernah bisa bicara. Akan tetapi, apa yang dilakukan dia dan kekasihnya yaitu membunuh dan menunggu untuk menyusul orang yang telah tiada dengan cara mencabut nyawa sendiri, menjadi hal lumrah ditemui di Distrik menengah sampai bawah (catatan: kejadian ini janggal untuk Capitol / Distrik kaya di Panem berhubung mereka memuja Presiden Snow dinilai sebagai pemimpin baik hati) karena tempat yang mereka tinggali merupakan tempat tinggal yang lebih buruk daripada alam kematian (baca: 'Strange things did happen here' & 'No stranger would it be'). Selama tirani Presiden Snow masih ada, masyarakat berasal dari Distrik miskin tetap berpikir kematian akan menghilangkan semua penderitaan.
Di dalam novel, Katniss memberi kita informasi tambahan untuk arti dibalik "The Hanging Tree" yang masih korelasi dengan penjelasan kedua. Berjalan seperti ini, setelah mengikuti permainan olahraga berdarah yakni Hunger Games dua kali, Katniss sadar pihak wanita adalah pelaku sesungguhnya dari tiga pembunuhan yang telah terjadi, dirinya telah divonis hukuman mati, dan waktu eksekusi sebentar lagi akan tiba. Mengetahui hal ini, pasangan prianya mengajak ketemuan di pohon gantung saat tengah malam. Kejadian penuh yang terjadi diantara keduanya tidak diketahui oleh Katniss (maupun pembaca) karena yang Katniss tahu berujung pada pihak wanita membunuh pihak pria.
Tapi penulis boleh berasumsi kejadian apa yang terjadi di tengah malam menyedihkan itu, pihak pria meminta pihak wanita untuk membunuhnya dimana pihak wanita dengan sedihnya mengabulkan permintaan kekasih tercinta. Katniss berspekulasi lagi berhubung mereka akhirnya tahu pihak pria berniat untuk mati disana pada tengah malam itu supaya memudahkan pihak wanita ada alasan menerima vonis mati (baca: 'If we met at midnight' & 'In the hanging tree'). Apa yang tidak diketahui oleh pihak wanita, setelah berubah menjadi mayat, pihak pria tidak berhenti "bicara" kepada kekasihnya untuk "lari kepadanya" sambil membawa tali panjang dan sama-sama gantung diri di pohon. Atau menurut Katniss, pihak pria berpikir sebuah tempat yang sangat buruk adalah tempat dimana dia meninggalkan kekasihnya, kematian baginya adalah tempat yang jauh lebih baik dimana dia bebas khususnya dari represi Presiden Snow.
Kemudian oleh pemberontak Distrik 13, "The Hanging Tree" dijadikan Propo karena lagu itu bermakna 'berani mati' demi menggulingkan rezim Presiden Snow bagi mereka hanya ada prediksi mereka menang atau mereka kalah tetapi Capitol harus terseret sampai ikut hancur. Tentu di lirik video Propo yang dibuat harus mengalami modifikasi dari versi aslinya yang terdengar mengerikan supaya semua kalangan dari ragam usia menerimanya (contohnya adalah lirik 'Wear a necklace of rope' digantikan dengan kalimat 'Wear a necklace of hope' supaya tidak menginspirasi satu Panem mati konyol gantung diri bersama-sama tanpa perlawanan atau pemberontakan yang sudah tereksekusi akan menjadi sia-sia. Pemberontakan atau bahasa sopannya yaitu perjuangan demi mencapai mimpi & harapan bukan mengajak semua jatuh ke rasa putus asa berjamaah).
Akhir Kata:
"The Hanging Tree" adalah lagu romansa horor serta tragedi yang dinyanyikan oleh pihak pria. Tapi, hei, cocok dengan setting Panem yang dipenuhi oleh opresi, represi, dan penderitaan. Itulah sebabnya pihak pria lebih memilih pergi ke dunia lain yang dirasa tempat jauh lebih untuk ditinggali dan lebih kejamnya lagi Capitol tidak menunjukkan simpati pada kasus seperti itu. Secara tidak sengaja, kematian pihak pria memberi harapan dimana suatu hari Presiden Snow jatuh atau mati, singkatnya kematian adalah contoh hidup untuk melanjutkan tujuan utama supaya tidak ada lagi korban dari kematian konyol.
Kisah mereka menyinggung atau agak mirip kisah asmara Katniss-Peeta. Dimanakah letak kemiripan mereka dengan sepasang kekasih yang diceritakan dalam "The Hanging Tree" berdasarkan insight di atas (dari penjelasan sesungguhnya di buku)? Jawabannya adalah Peeta sama dengan pihak pria yang mau kematian datang menjemputnya guna mempermudah tambatan hati, Katniss, menapaki Hunger Games. Peeta tidak mau menjadi beban Katniss karena Katniss memiliki Primrose Everdeen, sang Ibu, dan Gale yang sangat bergantung kepadanya. Di Hunger Games ke-74 dan 75, Peeta secara sukarela membuka peluang hal itu terjadi bahkan terang-terangan mempersuasi Katniss untuk mengabulkan permintaannya. Karena bagi Peeta sendiri jika dia selamat dari Hunger Games pun, tidak ada siapapun yang rindu padanya dan senang (bayangkan di novel, ibunya sendiri mendukung Katniss untuk menang karena Peeta lemah!).
Kemudian singgungan lain, terjebak pada situasi yang mengharuskan membunuh satu sama lain; orang yang dicintai dimana pihak wanita dihadapkan pilihan pahit untuk membunuh pihak pria (andai pihak pria gagal merajuk pasangannya maka aksi saling membunuh terjadi, pahami lagi arti "The Hanging Tree"). Hunger Games menarik Katniss untuk membunuh Peeta, dan sebaliknya, inilah tragedi mereka yang ditorehkan oleh Capitol, pertarungan berdarah itu menjadikan Katniss sebagai pembunuh, faktor signifikan keduanya adalah represi dan opresi kejam. Berarti di posisi seperti ini Katniss mengambil peran pihak wanita, berdua adalah pembunuh tetapi sungkan, mereka melakukannya didorong insting untuk selamat dari opresi. Sikap kedua wanita itu membangkitkan amarah yang lain dan menunggu waktu kapan akan dibunuh. Perbedaan kisah asmara Katniss-Peeta dengan sepasang kekasih dalam "The Hanging Tree" adalah Katniss menolak mengabulkan keinginan Peeta untuk dibiarkan mati / terluka, ini saja.
"The Hanging Tree" adalah lagu yang singkat dan mampu merangkum satu keseluruhan narasi cerita trilogi Hunger Games apabila dibedah mendalam. Kematian, putus asa, antipati, lapar akan kekuatan, opresi, serta represi menjadi hal lazim di Panem. Rasa kemanusiaan disana semakin terkikis. Sehingga membuat berpikir hampir di belahan Bumi sudah dan akan menjadi Panem, masa depan umat manusia berubah menjadi penduduk Capitol, apa jadinya dunia dengan pemerintahan seperti itu? Membuat bulu kuduk merinding. Saya tidak menampik dunia bisa berubah menjadi Panem demi mempertahankan keseimbangan (dalam arti negatif) dunia sebab dunia ini penuh perang berkecamuk dimana-mana, perang tiada akhir, perang politik merajalela, antipati pada sesama banyak, dan menyebar ketakutan gencar. Hasil akhir yaitu banyak orang memohon perdamaian yang sulit dikabulkan seperti di Panem. Novel & "The Hanging Tree" ini adalah sindiran keadaan dunia plus kekhawatiran masa depan dunia dari penulisnya.
Walau pernah dengar Lawrence tidak mau menyanyi saat syuting film Mockingjay 1, saya apresiasi karena suaranya lumayan meski terdengar ada rasa malu di suaranya (betul, Lawrence tidak nyaman nyanyi dilihat orang, lho...). Setelah nonton film keempat, lagu ini condong menjadi sedih. Sedih karena banyak karakter kesayangan tewas dan film Hunger Games berakhir (...or is it? *secret smile*). Bagian yang paling disukai ketika paduan suara bergabung bersama suara Lawrence dan akhirnya menggeser suara dia, membuat saya hampir bisa melakukan apapun sungguh menggerakkan saya supaya tetap termotivasi! Ini lagu yang indah bila dinyanyikan oleh Lawrence tapi mempunyai makna tak biasa dan seram juga... Brr... Beri nilai 4 bintang dirasa cukup untuk lagu ini... Tolong jangan ditiru semua hal dalam liriknya di kehidupan nyata! Sebab itu semata ilustrasi kehidupan Distrik menengah dan bawah di Panem berdasarkan novel triloginya!
Lorde |
*PV*
*Audio Only*
English Lyrics:
I'm a princess cut from marble, smoother than a storm
And the scars that mark my body, they're silver and gold
My blood is a flood of rubies, precious stones
It keeps my veins hot, the fires find a home in me
I move through town, I'm quiet like a fire
And my necklace is of rope, I tie it and untie it
And our people talk to me, but nothing ever hits
So people talk to me, and all the voices just burn holes
I'm going in (ooh)
This is the start of how it all ever ends
They used to shout my name, now they whisper it
I'm speeding up and this is the-
Red, orange, yellow flicker beat sparking up my heart
We rip the start, the colors disappear
I never watch the stars there's so much down here
So I just try keep up with them
Red, orange, yellow flicker beat sparking up my heart
I dream all year, but they're not the same kinds
And the shivers move down my shoulder blades in double time
And now people talk to me, I'm slipping out of reach now
People talk to me, and all their faces blur
But I got my fingers laced together and I made a little prison
And I'm locking up everyone that ever laid a finger on me
I'm going in (ooh)
This is the start of how it all ever ends
They used to shout my name, now they whisper it
I'm speeding up and this is the-
Red, orange, yellow flicker beat sparking up my heart
We rip the start, the colors disappear
I never watch the stars there's so much down here
So I just try keep up with them
Red, orange, yellow flicker beat sparking up my heart
And this is the red, orange, yellow flicker beat
Sparking up my heart
And this is the red, orange, yellow flicker beat-beat-beat-beat
FIN
* Disclaimer: Courtesy of YouTube, Google Images, & Harpers Bazaar (Lorde Picture). The material published on this website is intended solely for general information and reference purposes and is not legal advice or other professional advice.
Comments
Post a Comment