by: Nabila Rhapsodios
Preamble
Penulis merupakan penggemar lama film Walt Disney. Sudah menjadi penggemar dari kecil karena terus-menerus dicekoki menonton filmnya sehabis pulang TK dan SD. Langkah ini mungkin dianggap oleh orang tua sebagai pencegahan anak kecil tidak terekspos dengan konten dewasa di dalam sinetron dan telenovela. Sinetron dan telenovela sering ditayangkan oleh stasiun TV pada jam siang yang bertepatan dengan jam pulang sekolah anak TK dan SD. Zaman kecil penulis, banyak stasiun TV memang sedang hype dengan dua jenis tontonan tersebut.
Jika dipikir kembali dengan umur penulis yang sedikit matang ini, sebenarnya penulis sudah terekspos dengan adegan dewasa lewat Walt Disney. Contoh paling mudah adalah kissing pangeran dan putri. Di umur sedikit matang ini sudah mengerti arti dibalik kissing itu, tapi ketika kecil dulu tidak mengerti sehingga tidak mengambil pusing dan lanjut menonton dengan polosnya karena yang ada di dalam pikiran adalah "Wowwww!!! Putrinya cantik! Aku mau seperti dia ketika dewasa nanti!", "Putrinya hidup bahagia! Andai aku bisa menemukan sosok pangeran di dunia nyata!", "Ayahnya sakit? Kasian", dan "Dia jahat! Mengerikan". Masih banyak perasaan yang dirasakan, sepertinya contoh tersebut sudah cukup menjadi perwakilan childhood fantasies penulis atas karya film Walt Disney.
Anyway back to Frozen II because I am on the wrong track.
Frozen II tayang perdana di Indonesia pada 20 November 2019 jika tidak salah. Penulis memang menantikan hari dimana penulis bisa menonton film animasi ini karena suka dan menonton Frozen pertama. Penulis pesimis bahwa tidak akan ada kesempatan untuk pergi ke bioskop karena padat dengan agenda lain di hari tersebut serta hari-hari yang akan datang. Jika mau nonton di akhir pekan, penulis sudah keburu "mager" (malas gerak).
Penulis menjalani hari dengan biasa saja. Menghadiri pesta pernikahan dan pergi ke luar kota karena ada kepentingan keluarga di akhir pekan. Sudah sampai di luar kota dan sedang beristirahat di dalam kamar hotel, timbullah sebuah gagasan mencengangkan dari Ibu yaitu malam mingguan di Mal sebelah (hotel bersebelahan langsung dengan Mal) untuk menonton Frozen II. Penulis termasuk salah satu yang bersemangat menyambut gagasan ini sehingga langsung bersiap-siap. Ditentukanlah akan menonton di pukul 19.30 supaya pulang tidak kemalaman.
Penulis berjalan menuju bioskop Mal tersebut dan tiba pukul 19.00. Ketika tiba di pintu masuk bioskop, mata penulis sudah dikagetkan dengan antrian yang tidak terlalu panjang. Penulis kaget karena seharusnya bioskop penuh di malam mingguan, terlebih bioskop sedang menayangkan film yang menggemparkan dunia (baca: Frozen II). Penulis optimis bisa menonton Frozen II di malam tersebut.
Perasaan optimis penulis seketika hilang karena seats hampir habis, tinggal menyisakan barisan kursi paling depan yang melihat ke arah layar harus menengadah banget (posisi duduk yang sangat tidak nyaman). Pemandangan layar yang demikian terlihat sedikit jelas dari tempat berdirinya penulis menunggu antrian beli tiket. Penulis tetap melanjutkan antrian karena siapa tahu mata penulis salah lihat. Tiba di loket dan secara nyata melihat langsung ke layar yang isinya benar-benar sudah merah semua, penulis membatalkan agenda nonton Frozen II di malam tersebut.
Keluar dari antrian dengan tangan hampa, penulis berunding dengan anggota keluarga lain dan kita sepakat menonton Frozen II besok siang. Supaya kejadian tidak berhasil mendapat tiket malam mingguan terulang, penulis membeli e-ticket. Hari esok tiba dan sekarang di dalam artikel ini penulis akan menumpahkan kesan Frozen II serta lagu-lagunya.
Impression
Sebelum memulai sesi Impression, penulis ingin menyampaikan bahwa this impression is entirely made up from personal judgment. I'll also include photos and videos with my impression.
Frozen memaparkan kisah dua saudari yang mengusahakan hubungan sedarah diantara keduanya sehat seperti dulu. Frozen II memperbarui petualangan Anna dan Elsa dengan tema yang lebih mature karena menyesuaikan usia penonton SD yang telah mengikuti Frozen enam tahun lalu dimana saat Frozen II tayang, mereka sudah pada SMA atau kuliah. Tema yang mature ini berhasil mempertahankan daya tarik seri Frozen.
Seri Frozen selalu mendapatkan tempat tersendiri di dalam list film animasi yang pernah ditonton oleh penulis. Seri Frozen lewat Frozen II sekali lagi berhasil melampaui ekspektasi. Di dalam Frozen II terdapat adegan yang bisa membuat terharu, tertawa, dan menangis. Animasinya sendiri mengagumkan dan sangat detil, kualitasnya jauh di atas film pertama persis seperti komentar dari orang luar yang telah menonton duluan di Amerika Serikat (private screening).
Anna & Elsa in Frozen II |
Berkaitan dengan story, tema sisterhood yang bisa meningkatkan cinta kepada sesama saudari pada film pertama, tetap dipertahankan ada untuk film keduanya. Cinta sejati tidak hanya dijumpai pada dua kekasih. Cinta sejati bisa juga ditemukan pada saudara, jujur ini adalah ide baru dari film animasi Walt Disney yang pertama kali mencetuskannya adalah Frozen. Sebuah ide yang disukai dan dinikmati oleh penulis. Hal ini sangat berlainan dengan stereotip putri Walt Disney yang true love terdapat pada diri soul mate-nya setelah diselamatkan dan dicium. Cinta sesama saudari diantara Elsa dan Anna lebih lovely di Frozen II jika dibandingkan dengan Frozen. Penulis menyukai kepedulian dan perasaan ingin saling melindungi yang ditunjukkan mereka terhadap satu sama lain. Contoh adegannya adalah ketika Anna mencoba mengingatkan Elsa untuk berhenti bertarung melawan Roh Api atau ketika Anna menenangkan Elsa bahwa kematian Ayah dan Ibu bukan kesalahan yang diperbuat Elsa. Dua adegan ini sangat menyentuh hati.
Sven & Olaf in Frozen II |
Selain sisterhood, tema selanjutnya yang diperkuat adalah brotherhood diantara Kristoff dengan Sven dan Olaf. Interaksi mereka mungkin sedikit lebay dan kelebayan ini sering berujung pada kegagalan walaupun demikian di bagian akhir pertengahan cerita sampai penutup cerita, mereka memutuskan untuk lebih memilih jalan lebih sederhana dalam berinteraksi yang berhasil membuat perut penulis terkocok karena lucu, tapi manis. Contoh sederhananya adalah Sven "meyakinkan" Kristoff lebih percaya diri untuk menyatakan keseriusannya terhadap Anna dan satu lagi, interaksi Olaf dengan Sven yang polos yang hampir bisa disejajarkan dengan cinta platonik Sven sendiri dengan Kristoff yang selalu menggemaskan.
Mattias & Northuldra People |
Kemudian untuk dialog, dialog para karakter sepanjang durasi ditulis dengan sangat brilian dan lucu. Penulis mengaguminya. Hal lain yang meninggalkan kesan begitu mendalam adalah Frozen II memperkenalkan karakter dan plot baru, beberapa tidak terduga. Film ini mencoba lebih mendekat pada alam alami dimana suku Northuldra yang bermukim di hutan magis sebagai representasi yang cocok. Suku ini dituduh dalang utama rusaknya aliansi yang akan dibuat diantara mereka dengan rakyat Arendelle sehingga mengakibatkan kemunculan kabut tebal untuk menutup akses ke Enchanted Forest dan memerangkap suku Northuldra serta beberapa pasukan kerajaan Arendelle yang tidak sempat melarikan diri ketika kabut mencoba "memakan" hutan magisnya. Selama menonton, penulis dituntun untuk percaya bahwa Arendelle tidak bersalah dan Raja Runeard dibunuh oleh suku Northuldra. Di akhir cerita terungkaplah sesuatu yang cukup mengagetkan yaitu Raja Runeard yang mengkhianati rakyatnya sendiri karena pencetus konflik setelah pemimpin Northuldra dihabisi sampai mati olehnya semata karena takut magis bisa menjatuhkan kekuasaannya. Konflik Northuldra dan Arendelle selesai setelah dua cucu Raja Runeard memperbaiki kesalahan pandangannya atas magis. Akhirnya semua mendapatkan akhir yang bahagia. Perselisihan ini merupakan plot cerita yang seru.
Plot cerita yang mengisahkan pertemuan Ayah dan Ibu Anna serta Elsa yang masing-masing memiliki nama Agnarr dan Iduna, penulis menilai kisah ini klise dan tidak lagi istimewa seperti jalan cerita Romeo dan Juliet Shakespeare, tapi anehnya plot yang dirancang mirip jalan cerita itu, sangat cocok dengan jalan cerita Frozen II. Pertemanan yang akhirnya berujung pada adanya pernikahan menjadi simbol untuk kemampuan Northuldra dan Arendelle berdamai setelah 34 tahun berkonflik.
Plot cerita Frozen II yang sekali lagi indah dan mencengangkan adalah Elsa melepas jabatannya sebagai Ratu untuk hidup tenang dengan masyarakat Northuldra dan Roh Alam. Sebagai gantinya, Anna ditunjuk menduduki kursi tahta Arendelle dan terlihat jelas bahwa Anna sangat mencintai negara dan rakyat Arendelle. Penulis sangat senang dengan pergantian jabatan ini walau Elsa adalah Ratu yang kompeten, penulis sudah dari film pertama merasa Elsa kurang melebur dengan orang-orang disekitarnya yang kebanyakan tidak terlahir dengan magis. Elsa lebih cocok tinggal bersama suku Northuldra dan Roh Alam yang paham magis seperti dirinya.
Anna menjadi Ratu adalah kebahagiaan hakiki. Penulis rasa ini adalah keadilan untuknya. Anna mempunyai kakak yang dianugrahi magis dan lebih proper dalam betutur kata sehingga membuat Elsa sosok Ratu sangat ideal. Di sisi lain ada Anna yang tidak memiliki kekuatan apapun dan kepribadiannya urakan. Anna selalu di bawah bayang-bayang Elsa. Dengan Anna menjadi Ratu, maka semua orang akan melihat penuh kemampuan yang dimiliki Anna tanpa takut disandingkan dengan Elsa lagi.
Ending Scene |
Walaupun dua putri Raja Agnarr dan Ratu Idunia hidup terpisah, hubungan mereka tetap kuat dan sulit dihancurkan oleh drama apapun. Pembukaan dan penutupan Frozen memperlihatkan mereka bermain bersama. Begitu juga dengan Frozen II. Mengutip Olaf, mereka senang bermain bersama dan senang mengulang permainan yang dimainkan tapi, masing-masing pada diri mereka telah menjelma dan berkembang menjadi karakter yang sudah tahu siapa diri mereka sesungguhnya.
We're move on to character development. Hal yang di luar dugaan (twist) dalam petualangan Anna dan Elsa di Frozen II, tidak hanya menjadi penjawab teka-teki di film pertama (baca: Darimana asal kekuatan es Elsa?). Frozen II adalah sumber rincian dan simbolis dari proses pendewasaan dan pencarian jati diri Anna, Elsa, Kristoff, Sven, dan Olaf.
Pengembangan karakter utama Elsa, Anna, Kristoff, dan Olaf menjadi karakter yang dewasa dan relatable masih terikat dengan peristiwa yang mereka alami dalam hidup masing-masing. Darisini para penonton setia seri Frozen seolah-olah merasa diundang untuk 'dewasa bareng' dengan mereka selama menonton.
Satu hal yang tidak disukai yang masih berhubungan dengan penilaian story, scenario, and writing adalah pacing narasi. Penulis merasa ada yang tidak beres dengan ini. Pacing narasi untuk menampilkan satu adegan yang sedang menjelaskan satu topik kadang berjalan cepat dan kadang berjalan lambat. Tidak konsisten. Lack of consistency menyebabkan penulis nyaris tertidur di bioskop tapi, terselamatkan dari tidur sampai filmnya habis dengan adegan Olaf menceritakan ulang Frozen pertama.
Now let me explain and comment about the songs in a bit more detail. Komentar yang buruk dulu.
Frozen II Soundtrack Album Cover |
Musik seri Frozen menjadi kontribusi terbesar dalam ketertarikan penulis untuk mengikuti terus ceritanya. Musik Frozen mempunyai lagu vokal dan music score yang enak di telinga. Lagu vokalnya pernah sangat keterlaluan mengalun tanpa henti beberapa tahun lamanya karena sering diputar terus di radio, dimainkan dalam posisi streaming atau unggahan pribadi di Windows Media Player atau iTunes, dan dinyanyikan terus oleh anak kecil sampai banyak pendengar hafal lirik tiap lagunya. Lama kelamaan lagu vokal Frozen yang enak tersebut, menjadi kebosanan di telinga banyak orang.
Entah mengapa lagu vokal dan music score Frozen II kurang nendang di telinga dan kurang punya power seperti di Frozen. Frozen II menyajikan musik dan lagu vokal yang tidak seru dan tidak menarik. Semua membosankan. Kecewa dengan musik Frozen II.
Seri Frozen sangat membekas di ingatan anak-anak dan orang dewasa sehingga Frozen II sangat dinantikan bisa lebih bagus daripada Frozen. Frozen II terbukti lebih bagus dibandingkan dengan Frozen dari segala aspek. Mulai dari plot dan konflik cerita sampai kualitas animasi. Sayangnya, aspek musik Frozen II terhitung yang terlemah. Terus mendengarkan musik Frozen II, penulis malah mendapatkan kesan negatif dan masih menjagokan musik dan lagu vokal Frozen. Forgettable soundtrack! Tapi, penulis mendata "Into the Unknown", "Lost in the Woods", dan "Show Yourself" merupakan sebuah pengecualian dari bentuk kekecewaan. Penulis sangat menyukai ketiga lagu tersebut melebihi lagu vokal lain yang terdapat dalam Frozen II.
Frozen II membangun besar-besaran musik dan lagu vokal yang mudah dilupakan dan penulis menilai kurangnya nada dan lirik yang catchy menjadi problematis besar. Problematis pada story masih bisa dipermisifkan dan di tone down karena penggemar seri Frozen kebanyakan anak-anak kecil, tapi musik tidak bisa begitu karena mengurangi minat orang untuk sing along. Penulis tidak bisa menyenandungkan petikan lagu vokal selain "Into the Unknown", "Lost in the Woods", dan "Show Yourself". Sedikit menjengkelkan karena lagu vokal dan musik Frozen masih terbanyak untuk disenandungkan oleh penulis.
Cristophe Beck, Kristen Anderson-Lopez, dan Robert Lopez kembali untuk menangani musik skor dan lagu vokal Frozen. Sebelum masuk ke komentar, ada baiknya mendengarkan dulu video lagu vokalnya sama disertai lirik supaya lebih meriah.
"All is Found"
English Lyrics:
Where the Northwind
Meets the sea
There’s a river
Full of memory
Sleep my darling
Safe and sound
For in this river all is found
In her waters
Deep and true
Lie the answers
And a path for you
Dive down deep
Into her sound
But not too far
Or you’ll be drowned
Yes, she will sing to those who hear
And in her song, all magic flows
But can you brave what you most fear
Can you face what the river knows?
Where the Northwind
Meets the sea
There’s a mother
Full of memory
Come my darling, homeward bound
When all is lost
Then all is found
"Some Things Never Change"
English Lyrics:
Yes, the wind blows a little bit colder
And we're all getting older
And the clouds are moving on with every Autumn breeze
Peter Pumpkin just became fertilizer
And my leaf's a little sadder and wiser
That's why I rely on certain certainties
Yes, some things never change
Like the feel of your hand in mine
Some things stay the same
Like how we get along just fine
Like an old stone wall that will never fall
Some things are always true
Some things never change
Like how I'm holding on tight to you
The leaves are already falling
Sven, it feels like the future is calling
Are you telling me tonight you're gonna get down on one knee?
Yep, but I'm really bad at planning these things out
Like candlelight and pulling up rings out
Maybe you should leave all the romantic stuff to me
Yeah, some things never change
Like the love that I feel for her
Some things stay the same
Like how reindeer's are easier
But if I commit and I go for it
I'll know what to say and do, right?
Some things never change
Sven, the pressure is all on you
The winds are restless, could that be why I'm hearing this call?
Is something coming?
I'm not sure I want things to change at all
I'm not sure I want things to change at all
These days are precious, can't let them slip away
I can't freeze this moment, but I can still go out and seize this day
The wind blows a little bit colder
And you all look a little bit older
It's time to count our blessings beneath an Autumn sky
We'll always live in the kingdom of plenty
That stands for the good of the many
And I promise you the flag of Arendelle will always fly
Our flag will always fly
Our flag will always fly
Our flag will always fly
Some things never change
Turn around in the time that's flown
Some things stay the same
Though the future remains unknown
May our good luck rest, may our past be past
Time's moving fast, it's true
Some things never change
And I'm holding on tight to you
Holding on tight to you
Holding on tight to you
Holding on tight to you
I'm holding on tight to you
"Into The Unknown"
English Lyrics:
Voice:
Ah ah, ah ah
Ah ah, ah ah
Ah ah, ah ah ah ah
Elsa:
I can hear you but I won't
Some look for trouble
While others don't
There's a thousand reasons
I should go about my day
And ignore your whispers
Which I wish would go away, oh oh
Voice:
Ah ah, ah ah
Elsa:
Oh oh
Voice:
Ah ah ah ah, ah
Elsa:
You're not a voice
You're just a ringing in my ear
And if I heard you (which I don't)
I'm spoken for, I fear
Everyone I've ever loved is here within these walls
I'm sorry, secret siren, but I'm blocking out your calls
I've had my adventure, I don't need something new
I'm afraid of what I'm risking if I follow you
Into the unknown
Into the unknown
Into the unknown
Voice:
Ah, ah, ah, ah, ah
Elsa:
Ah
Voice:
Ah ah ah ah, ah, ah
Elsa:
What do you want? 'Cause you've been keeping me awake
Are you here to distract me so I make a big mistake?
Or are you someone out there who's a little bit like me?
Who knows deep down I'm not where I'm meant to be?
Every day's a little harder as I feel my power grow
Don't you know there's part of me that longs to go
Into the unknown?
Into the unknown
Into the unknown
Voice:
Ah ah ah ah
Ah ah ah ah
Elsa:
Oh oh oh
Are you out there?
Do you know me?
Can you feel me?
Can you show me?
Ah ah ah ah
Voice:
Ah ah ah ah
Elsa:
Ah ah ah ah
Voice:
Ah ah ah ah
Elsa and Voice:
Ah ah ah ah
Ah ah ah ah
Ah ah ah ah
Ah ah ah ah
Elsa: (Voice):
Where are you going?
Don't leave me alone
How do I follow you (Ah ah ah ah, ah ah ah ah)
Into the unknown? (Ah, ah, ah!)
"When I am Older"
English Lyrics:
"What was that? Samantha?"
This will all make sense when I am older
Someday I will see that this makes sense
One day when I'm old and wise
I'll think back and realize
That these were all completely normal events
"Ah!"
I'll have all the answers when I'm older
Like why we're in this dark, enchanted wood
I know in a couple years
These will seem like childish fears
So I know this isn't bad, it's good
"Excuse me"
Growing up means adapting
Puzzling at your world and your place
When I'm more mature
I'll feel totally secure
Being watched by something with a creepy, creepy face
"Ahhhhh! Ahhhhhhhhhhhhhhhh-ahhhhhhhhhhh!"
See, that will all make sense when I am older
So there's no need to be terrified or tense
I'll just dream about a time
When I'm in my aged prime
'Cause when you're older
Absolutely everything makes sense
"This is fine"
"Lost in the Woods"
English Lyrics:
Kristoff:
Again, you're gone
Off on a different path than mine
I'm left behind wondering if I should follow
You had to go
And, of course, it's always fine
I prob'ly could catch up with you tomorrow
But is this what it feels like to be growing apart?
When did I become the one who's always chasing your heart?
Now I turn around and find
I am lost in the woods
North is south, right is left when you're gone
Kristoff/Sven:
I'm the one who sees you home
But now I'm lost in the woods
And I don't know what path you are on
Kristoff:
I'm lost in the woods...
Kristoff:
Up 'til now, the next step was a question of how
I never thought it was a question of whether
Who am I if I'm not your guy?
Who am I if we're not together forever?
Kristoff/Reindeer:
Now I know you're my true north
'Cause I am lost in the woods
Up is down, day is night when you're not there
Oh, you're my only landmark
So, I'm lost in the woods
Kristoff:
Wondering if you still care
But I'll wait, for a sign
Reindeer:
For a sign
Kristoff:
That I'm your path
'Cause you are mine
Reindeer:
You are mine
Kristoff:
Until then
I'm lost in the woods
Reindeer:
Lah lah, lost in the woods
In the woods
Kristoff:
I'm lost in the woods
Reindeer:
Lah lah, lost in the woods
Kristoff/Reindeer:
I'm lost
Kristoff:
I'm lost in the woods
"Show Yourself"
English Lyrics:
Elsa:
Every inch of me is trembling
But not from the cold
Something is familiar
Like a dream I can reach
But not quite hold
I can sense you there
Like a friend I've always known
I'm arriving, it feels like I am home
I have always been a fortress
Cold secrets deep inside
You have secrets too
But you don't have to hide
Show yourself
I'm dying to meet you
Show yourself
It's your turn
Are you the one I've been looking for all of my life?!
Show yourself!
I'm ready to learn...
Ah-ah-ah-ah
Voice:
Ah-ah-ah-ah-ah
Elsa:
I've never felt so certain
All my life I've been torn
But I'm here for a reason
Could it be the reason I was born?
I have always been so different
Normal rules did not apply
Is this the day?
Are you the way
I finally find out why?!
Show yourself!
I'm no longer trembling!
Here I am
I've come so far!
You are the answer I've waited for
All of my life!
Oh, show yourself
Let me see who you are...
Come to me now
Open your door
Don't make me wait
One moment more!
Oh, come to me now
Open your door
Don't make me wait
One moment more!
Vocalists:
Where the Northwind meets the sea
Voice:
Ah-ah-ah-ah
Vocalists:
There's a river
Voice:
Ah-ah-ah-ah
Vocalists:
Full of memory
Queen Iduna:
Come my darling, homeward bound
Elsa:
I am found!
Elsa, Queen Iduna, and Vocalists:
Show yourself!
Step into your power
Grow yourself
Into something new
Queen Iduna:
You are the one you've been waiting for
Elsa:
All of my life
Vocalists:
All of your life
Elsa:
Oh, show yourself
Vocalists:
You
Elsa:
Ah-ah-ah-ah!
Vocalists:
Ah-ah-ah-ah
Elsa:
Ah-ah-ah-ah
Vocalists:
Ah-ah-ah-ah
Elsa:
Ah-ah-ah-ah!!!
"The Next Right Thing"
English Lyrics:
I've seen dark before
But not like this
This is cold
This is empty
This is numb
The life I knew is over
The lights are out
Hello, darkness
I'm ready to succumb
I follow you around
I always have
But you've gone to a place I cannot find
This grief has a gravity
It pulls me down
But a tiny voice whispers in my mind
"You are lost, hope is gone
But you must go on
And do the next right thing"
Can there be a day beyond this night?
I don't know anymore what is true
I can't find my direction, I'm all alone
The only star that guided me was you
How to rise from the floor
When it's not you I'm rising for?
Just do the next right thing
Take a step, step again
It is all that I can to do
The next right thing
I won't look too far ahead
It's too much for me to take
But break it down to this next breath
This next step
This next choice is one that I can make
So I'll walk through this night
Stumbling blindly toward the light
And do the next right thing
And with the dawn, what comes then
When it's clear that everything will never be the same again?
Then I'll make the choice
To hear that voice
And do the next right thing
Sekarang, penulis akan berkomentar tentang tiap lagu vokal Frozen II. Maaf, apabila ada komentar ketidaksamaan feeling yang dirasakan penulis dengan kalian yang membaca.
"All is Found" merupakan lullaby dari Iduna untuk dua putrinya dalam flashback bertahun-tahun lalu. Tepat ketika Elsa dan Anna masih kecil. Lagu ini menceritakan sebuah danau yang menyimpan misteri yang menunggu untuk dibuka. Lagu yang sangat penting di dalam Frozen II karena liriknya berupa rangkuman cerita filmnya sendiri. Lirik yang penuh pesan rahasia, metafora, dan peringatan yang menyeramkan menjadi sebuah penjelasan lullaby kenangan untuk para pewaris tahta Arendelle dan hubungan yang terjalin antara mereka dengan ibu mereka.
"Some Things Never Change" seharusnya diberi judul Some Things Change! The title is fully misleading karena hampir semua hal berubah drastis setelah lagu ini. Ironis! Lagu ini merupakan satu-satunya lagu yang dinyanyikan keempat bintang Frozen II untuk memberi tahu penonton bahwa mereka juga tumbuh dewasa. Selain ini, mereka akan menyayangi satu sama lain dan cherish momen kebersamaan mereka dalam sebuah peristiwa. "Some Things Never Change" is not an earworm type, but it's cute.
Kalau mau tetap judulnya "Some Things Never Change", seharusnya ditempatkan di penutup cerita. Sesuai juga dengan maksud diciptakannya lagu ini karena mengangkat tema transformasi yang membuat penonton terharu. Sayangnya, "Some Things Never Change" tidak memberi dampak emosional yang sangat membekas di hati ketika menduetkan Anna dan Elsa dalam satu adegan. Masih kalah. Tetap "Do You Want to Build a Snowman", "For the First Time in Forever", "For the First in Time Forever (Reprise)", "Making Today a Perfect Day", "Ring in the Season", dan "When We're Together" yang terbaik untuk duet Anna dan Elsa.
"Into the Unknown" selalu digadang-gadang Walt Disney sebagai Let it Go-nya Frozen II. "Into the Unknown" dijadikan juga show off bintang super Broadway Idina Menzel sekali lagi untuk mendulang sukses membawakan lagu vokal seri Frozen. Tapi, apakah dia berhasil? Menurut pendapat penulis yang sopan ini, penulis lebih condong menyatakan 'Tidak'. Tidak ada satupun lagu vokal Frozen II menyamai kedudukannya dengan "Let it Go". Kurang sedikit lagi level "Into the Uknown" dan lagu Elsa yang satu lagi untuk bisa ke posisi "Let it Go". Sediiiikiiiitt lagi.
Sama seperti yang lain, penulis semakin lama 'lelah' mendengarkan "Let it Go", tapi harus mengakui lagu itu memang bisa membuat siapapun betah untuk mencoba menyenandungkannya dan pesan di dalam liriknya juga sangat memotivasi khususnya untuk perempuan muda. "Let it Go" pun akhirnya menjadi fenomena budaya pop dan menjadi bahan 'olok-olok'. Sebuah hal yang tidak dimiliki oleh "Into the Unknown".
"Into the Unknown" menampilkan vokal dari penyanyi Norwegia Aurora. Walau hanya menyanyikan bagian Ah-ah-ah-ah, penulis terhipnotis oleh kemampuan vokalnya yang bisa begitu haunting dan melebur dengan sempurna dengan lengkingan nada tinggi Idina. Kombinasi yang memberi tahu penonton bahwa momen inilah titik awal petualangan Elsa ke tempat asing dimulai. Di lain sisi, memberitahu penonton untuk terpanggil melakukan sesuatu yang masih sebuah misteri atau menuju arah yang benar yang disesuaikan dengan panggilan hati dan bentuk ajakan untuk mencoba keluar dari zona nyaman jika ingin sukses.
When I heard "Into the Unknown" for the first time, even before the movie was out, I got shivers and you felt it. Idina sungguh menyanyikan lagu ini dengan maksimal dan Frozen II's signature song for now ini tidak akan mudah tergerus oleh waktu. It will go to new heights! Lagu ini berpotensi tinggi untuk menjadi earworm karena lumayan powerful.
Bagi penulis, adegan "When I am Older" justru yang lucu. Lagunya sendiri, tidak lucu sama sekali. Bukan tipe yang nendang di telinga. Penulis tetap memilih lagu Olaf di film pertama yaitu "In Summer" yang jauh, jauh, jauh, lebih bagus dan emosional untuk karakter manusia salju bergerak daripada "When I am Older".
Akhirnya, Jonathan Groff sebagai aktor pengisi suara Kristoff mendapatkan kesempatan unjuk gigi kemampuan vokalnya dalam satu lagu utuh untuknya di seri Frozen! Di Frozen, Frozen Fever, dan Olaf's Frozen Adventure, dia hanya menjadi penyanyi latar belakang yang jatah liriknya sedikit. Perkenalkan "Lost in the Woods" yang dibuat untuk memparodikan rock opera yang kasar dan ballad tahun 1980-an! Penonton yang tumbuh di genre musik tersebut ketika menonton adegan lagu solo Kristoff ini, bernostalgia dan tertawa karena mengerti dengan parodinya! Anak-anak kecil kurang mengerti. Mereka hanya menganggap Sven dan kawanan rusa menggemaskan untuk menjadi pengiring Kristoff. Sampai disitu saja pemahaman mereka.
Karena lagu ini merupakan parodi yang sungguhan membuat penulis tertawa (terutama bagian Bohemian Rhapsody, tahu, kan?) dan banyak orang juga merasakannya, parodi memang kekuatan utama untuk menyedot orang menyukai "Lost in the Woods". Almost everyone like it. Kemungkinan putusnya hubungan Kristoff dengan Anna menjadi kegalauan besar untuk pengantar es satu ini, menjadikan "Lost in the Woods" adalah lagu sangat membuat penulis tertawa terpingkal-pingkal di Frozen II. Kristoff rock this song!
Lagu Elsa terpenting setelah "Into the Unknown" yaitu "Show Yourself". Sebuah lagu yang menginspirasi untuk mencintai diri sendiri. Di Ahtohallan, Elsa menyadari mengemban kewajiban di luar Arendelle yaitu menyatukan diri dengan Roh Alam dan bersama mereka melindungi alam yang telah memberinya kemampuan mengendalikan es dan salju.
Semua jawaban terkuak di lagu ini dan penuh dengan rentetan ingatan penting dan juga penanda petualangan magis Elsa selanjutnya. Di adegan "Show Yourself" samar-samar 'menyikut' keberanian kaum muda yang terdapat di "Let it Go", bahkan sampai mengubah pakaian segala persis di adegan "Let it Go"!
"Show Yourself" mirip dengan "Let it Go" hanya di bagian membangun kedinamisan struktur lagunya. Mereka sama-sama dimulai dalam keadaan lambat untuk sampai ke bagian yang kuat dan butuh phrases ekstra. Kedua lagu tersebut menjadi lebih baik dan emosional jika terus didengarkan. Aurora kembali muncul di "Show Yourself", begitu juga dengan Evan Rachel Wood yang meramaikan lagu untuk mengikuti Idina. Vokal mereka bertiga membuat "Show Yourself" bergetar indah di telinga dan di mata!
"Show Yourself" menyimpan banyak unsur suspense dan kegembiraan, tapi di titik inilah tingkatan dua unsur tersebut jauh lebih mengena dibandingan ketika mendengarkan "Into the Unknown". Adegan lagu dan lagunya sendiri sangat breathtaking. This is my second most favorite song in Frozen II. Penulis ketagihan mendengarkan ini, terlebih setelah menonton Frozen II.
Lupakan "For the First Time Forever" untuk Anna. Lagu ini telah lama berlalu. Perkenalkan "The Next Right Thing" untuk Anna. Penulis sempat terhenyak ketika Anna menyanyikan lagu gelap seperti itu. Dari lagu ini membuktikan bahwa siapapun bisa terkena serangan kesedihan dan pupus harapan, terlepas dari sifat yang ditunjukkan kepada orang-orang. Anna yang ceria dan optimis sekarang berubah menjadi Anna yang penuh duka dan depresi, akibat kehilangan orang yang disayanginya tapi, harus maju dan bangkit dari kesedihan karena masih banyak hal yang menunggu diselesaikan. Penulis rasa, "The Next Right Thing" adalah lagu samaran untuk mengkampanyekan kesehatan mental dan penanggulangannya hence this song terhubung dengan orang yang memiliki kasus serupa dengan Anna di film Frozen II.
Agak awkward melihat adegan "The Next Right Thing" di bioskop, terutama bagian lirik 'When it's clear that everything will never be the same again?'. Seperti maksa banget... Hal yang penulis puji di lagu ini adalah acting Kristen Bell yang 'menghidupkan' lirik per liriknya dengan baik sekali dan sanggup membuat mata penulis sedikit berair.
* Disclaimer: The material published on this website is intended solely for general information and reference purposes and is not legal advice or other professional advice.
All is Found |
Some Things Never Change |
Kalau mau tetap judulnya "Some Things Never Change", seharusnya ditempatkan di penutup cerita. Sesuai juga dengan maksud diciptakannya lagu ini karena mengangkat tema transformasi yang membuat penonton terharu. Sayangnya, "Some Things Never Change" tidak memberi dampak emosional yang sangat membekas di hati ketika menduetkan Anna dan Elsa dalam satu adegan. Masih kalah. Tetap "Do You Want to Build a Snowman", "For the First Time in Forever", "For the First in Time Forever (Reprise)", "Making Today a Perfect Day", "Ring in the Season", dan "When We're Together" yang terbaik untuk duet Anna dan Elsa.
Into the Unknown |
Sama seperti yang lain, penulis semakin lama 'lelah' mendengarkan "Let it Go", tapi harus mengakui lagu itu memang bisa membuat siapapun betah untuk mencoba menyenandungkannya dan pesan di dalam liriknya juga sangat memotivasi khususnya untuk perempuan muda. "Let it Go" pun akhirnya menjadi fenomena budaya pop dan menjadi bahan 'olok-olok'. Sebuah hal yang tidak dimiliki oleh "Into the Unknown".
"Into the Unknown" menampilkan vokal dari penyanyi Norwegia Aurora. Walau hanya menyanyikan bagian Ah-ah-ah-ah, penulis terhipnotis oleh kemampuan vokalnya yang bisa begitu haunting dan melebur dengan sempurna dengan lengkingan nada tinggi Idina. Kombinasi yang memberi tahu penonton bahwa momen inilah titik awal petualangan Elsa ke tempat asing dimulai. Di lain sisi, memberitahu penonton untuk terpanggil melakukan sesuatu yang masih sebuah misteri atau menuju arah yang benar yang disesuaikan dengan panggilan hati dan bentuk ajakan untuk mencoba keluar dari zona nyaman jika ingin sukses.
When I heard "Into the Unknown" for the first time, even before the movie was out, I got shivers and you felt it. Idina sungguh menyanyikan lagu ini dengan maksimal dan Frozen II's signature song for now ini tidak akan mudah tergerus oleh waktu. It will go to new heights! Lagu ini berpotensi tinggi untuk menjadi earworm karena lumayan powerful.
When I am Older |
Lost in the Woods |
Karena lagu ini merupakan parodi yang sungguhan membuat penulis tertawa (terutama bagian Bohemian Rhapsody, tahu, kan?) dan banyak orang juga merasakannya, parodi memang kekuatan utama untuk menyedot orang menyukai "Lost in the Woods". Almost everyone like it. Kemungkinan putusnya hubungan Kristoff dengan Anna menjadi kegalauan besar untuk pengantar es satu ini, menjadikan "Lost in the Woods" adalah lagu sangat membuat penulis tertawa terpingkal-pingkal di Frozen II. Kristoff rock this song!
Show Yourself |
Semua jawaban terkuak di lagu ini dan penuh dengan rentetan ingatan penting dan juga penanda petualangan magis Elsa selanjutnya. Di adegan "Show Yourself" samar-samar 'menyikut' keberanian kaum muda yang terdapat di "Let it Go", bahkan sampai mengubah pakaian segala persis di adegan "Let it Go"!
"Show Yourself" mirip dengan "Let it Go" hanya di bagian membangun kedinamisan struktur lagunya. Mereka sama-sama dimulai dalam keadaan lambat untuk sampai ke bagian yang kuat dan butuh phrases ekstra. Kedua lagu tersebut menjadi lebih baik dan emosional jika terus didengarkan. Aurora kembali muncul di "Show Yourself", begitu juga dengan Evan Rachel Wood yang meramaikan lagu untuk mengikuti Idina. Vokal mereka bertiga membuat "Show Yourself" bergetar indah di telinga dan di mata!
"Show Yourself" menyimpan banyak unsur suspense dan kegembiraan, tapi di titik inilah tingkatan dua unsur tersebut jauh lebih mengena dibandingan ketika mendengarkan "Into the Unknown". Adegan lagu dan lagunya sendiri sangat breathtaking. This is my second most favorite song in Frozen II. Penulis ketagihan mendengarkan ini, terlebih setelah menonton Frozen II.
The Next Right Thing |
Agak awkward melihat adegan "The Next Right Thing" di bioskop, terutama bagian lirik 'When it's clear that everything will never be the same again?'. Seperti maksa banget... Hal yang penulis puji di lagu ini adalah acting Kristen Bell yang 'menghidupkan' lirik per liriknya dengan baik sekali dan sanggup membuat mata penulis sedikit berair.
Closing
Frozen II merupakan film yang lumayan enjoyable. Banyak adegan yang membuat penulis terpikat. Konflik filmnya membuat penulis cukup terpaku, terkejut, dan lega. Apakah studio Walt Disney harus banget membuat Frozen II? Sebenarnya, tidak perlu. Semoga Frozen III tidak ada. Kalau sampai ada, ketahuan banget bahwa Walt Disney benar-benar memperlakukan seri Frozen sebagai 'sapi perah'. Sebagai sekuel, Frozen II berhasil daripada sekuel pendahulunya yang tidak sukses. Walt Disney itu selalu membuat sekuel film besar tapi, hampir semuanya flopped. Mau contoh? Sebut saja, Cinderella II, Brother Bear 2, The Little Mermaid II: Return to the Sea, Atlantis: Milo's Return, Mulan II, dan The Jungle Book II. Sekuel yang berhasil, itu pun kesuksesannya moderate. Baru Frozen II yang pecah rekor sebagai sekuel tersukses Walt Disney.
Frozen II menjadi sebuah film keluarga yang sayang sekali terlewat untuk ditonton. Masih bisa diterima dan dinikmati oleh anak-anak kecil walaupun tema dan plot sudah agak tinggian dan lebih rumit untuk mereka cerna. Penulis usia dewasa akan terceriakan hatinya dan bisa membuat mereka nyaman menonton semua hal magis yang ditawarkan oleh filmnya.
Filmnya tidak jelek-jelek amat tapi, entah mengapa penulis merasa seri Frozen layak mendapatkan sekuel yang jauh lebih baik daripada hasil akhirnya yang telah ditonton jutaan orang. Kemudian, penulis benci mengatakannya... Jika ada yang berkata musik dan lagu vokal Frozen II adalah 'lagu terbaik', penulis akan menjawabnya, "Salah besar". Penulis rasa, seri Frozen jika akan ada cerita besar selanjutnya dalam bentuk full-length movie, sudah sangat membutuhkan komposer, penulis lagu, dan pencipta lagu vokal yang baru. Frozen II sudah menjadi titik awal ketidaksuksesan presentasi kemampuan mereka dalam menciptakan lagu memorable untuk seri Frozen.
What did you think of Frozen II? Let me know in the comment section below. Adieu!
-END-
* Disclaimer: The material published on this website is intended solely for general information and reference purposes and is not legal advice or other professional advice.
menarik sekali blog nya.. keep it up!
ReplyDeleteYour support is highly solicited!
Delete