by: Nabila Rhapsodios
Final Fantasy XVI Original Soundtrack adalah album video game Final Fantasy XVI (FF XVI) yang dirilis pada 19 Juli 2023 secara album fisik dan album digital. Album ini terdiri dari 199 lagu yang dimana dipimpin oleh Masayoshi Soken sebagai lead composer dan dengan bantuan dari Takafumi Imamura, Daiki Ishikawa, Saya Yasaki, dan Justin Frieden untuk turut serta mewarnai musik FF XVI. Nama-nama yang disebutkan tersebut merupakan susunan tim yang menangani musik Final Fantasy XIV (FF XIV) dan episode-episode tambahannya juga. Walaupun timnya sama untuk musik FF XIV & FFXVI, mereka membuatkan perbedaan dimana untuk FF XVI ditekankan akan lebih ke arah klasik dan memiliki suasana yang lebih muram dibandingkan FF XIV yang bervariasi pilihan genre-nya dan range suasana lagunya lebih banyak.
Setelah penulis menamatkan FF XVI dari hari pas dia rilis 22 Juni 2023 sampai tengah Juli, penulis akan memilihkan 5 lagu saja yang menurut pribadi sangat BANGER! Tinjauan dinilai berdasarkan apa yang dirasakan penulis ketika mendengar tiap lagunya ya jadi mungkin akan terkesan bias. Jika masih ingin melanjutkan membaca, dipersilakan. Penulis senang sekali berbagi 5 lagu favorit ini kepada pembaca yang budiman ^0^!
Sebagai sebuah peringatan, artikel ini mengandung spoilers yang tidak akan penulis filter sehingga pembaca yang belum main atau menamatkan FF XVI bacalah artikel ini dengan hati-hati dan bijak. Mohon maaf atas hal ini ya ^^.
"Away"
Lagu "Away" yang ada di Disc 1 nomor 19 merupakan leitmotif Joshua Rosfield. Dia adalah seorang pangeran mahkota dari negara The Grand Duchy of Rosaria walaupun anak laki-laki kedua, dirinya dinobatkan pewaris tahta karena Eikon Phoenix melihatnya sebagai host yang layak untuk memanifestasikan kekuatan dirinya ke dunia. Oleh karenanya, "Away" juga dapat digunakan secara bergantian merujuk sebagai representatif cerita tentang Phoenix.
Bagi pembaca yang memainkan FF XVI pasti mengetahui bahwa "Away" adalah lagu yang sedih karena kemunculan perdananya ketika Phoenix vs Ifrit di Phoenix Gate. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa mereka berdua sebenarnya adalah adik dan kakak jadi melihat mereka bertengkar yang bukan kemauan mereka, penulis dan pembaca merasa miris melihatnya. Rentetan peristiwa di Phoenix Gate menandakan keluarga ducal Rosaria dan wilayah yang mereka kuasai bernasib selesai dan tidak memiliki kekuatan apa-apa lagi di Valisthea.
"Away" memiliki tone yang indah dan mistis seolah-olah beresonasi dengan kemampuan Phoenix persis di mitologi yaitu dapat rebirth berulang kali dan bagian beberapa tubuhnya dapat diracik sebagai obat penyembuh. Burung Phoenix yang megah dan semua tubuhnya dilapisi api merupakan simbol pembaruan baru dan tidak gampang menyerah walaupun musuh berupaya memadamkan apinya, mirip seperti Joshua dan Rosaria. Sebagai Dominant, Joshua melengkapi esensi Phoenix yang membawa gambaran burung Phoenix sebagai perwakilan perasaan dirinya yang ingin menjaga jarak dari insiden Phoenix Gate dan bangkit menata hidup lagi dari nol. Pergelutan batin Joshua yang tidak ingin menjadi Phoenix tapi, terpilih menjadi Phoenix sehingga memangku beban dan ekspektasi besar berasal dari rakyat Rosaria, ibunya, dan Phoenix sendiri terasa di melodi dalam lagu ini dan judul lagunya yang dapat diartikan menjadi 'awas', 'menjauhlah', atau 'pergilah'. Crescendo komposisi "Away" mencerminkan perjuangan batin Joshua dan kemenangan akhirnya atas kesulitan yang dilaluinya.
Berikut lirik lagu "Away" di bawah ini:
English Lyrics
O Prometheus! Epimetheus!
Hollos out your noble name!
O Prometheus! Epimetheus!
Clamors for your stolen flame!
Fiery bonds
Severed atwain
Innocence lost
Buried in broken faith
A stormhead fills the horizon
Foul shadows whispering ruin
Yet from this darkness arises
The burning light of a new end
Far from heaven, heaven flown
Down and down on weary wings borne
Carried lower, deep below, from light to shadow
Light to shadow!
Circled in the strife of an empyreal catastrophe
Whorls of ire fan infernal flames on high!
Fire in the night
A scarlet beacon in the sky
Look up to the heavens
The firmament reddens
Throw open your wings and fly!
Away!
Away!
Away!
A stormhead fills the horizon
Foul shadows whispering ruin
Far from heaven flown
Dry your eyes and let your wings fold
From the dark light be reborn and rise from shadow
Rise from shadow!
Circled in the strife of an empyrean catastrophe
Tongues of fire incandescent oaths decry!
Shadows in the night
A swirling cyclone in the sky
Look down to the nether
Bid farewell forever
Throw open your wings and fly!
Away!
Away!
Away!
Dapat disimpulkan bahwa Phoenix sama seperti kembaran Eikon elemen api satu lagi, menjunjung tinggi keadilan tapi, tergesek dengan senar tipis keraguan dan ketakutan mati sebelum menuntaskan masalah yang dihadapi dan hal ini terdengar di dalam "Away".
Kemampuan Soken untuk merangkum proses pendewasaan diri Joshua sebagai Dominant Phoenix dalam struktur lagunya merupakan bukti kehebatan musiknya sehingga membangkitkan empati dari para pemain saat mereka menyaksikan perjalanan Joshua terungkap.
"To Sail Forbidden Seas"
Lewat lagu ini Soken menginginkan para pendengar ke "berlian"nya FF XVI dan hal yang mampu membuat terkesima yaitu pertarungan Clive melawan Dominant dan Eikonnya yang masing-masing menyimpan ciri khas cara bermain menaklukannya sehingga tidak sama satu sama lain. Sebagai BGM reguler hal tersebut, "To Sail Forbidden Seas" diawali dengan bagian pembuka yang kuat dan menarik perhatian. Staccato yang berasal dari alat musik dawai dan ditambahkan perkusi menimbulkan atmosfer rasa urgensi dan antisipasi yang menarik kesadaran pemain agar bersiap dengan pertarungan yang akan segera terjadi. Seiring lagunya maju, orkestrasi berkembang dan menggabungkan strings yang membuai pendengarnya, melodi yang epik, dan perkusi yang dinamis sehingga dari tengah lagu sampai akhir lagu, perasaan yang dirasakan adalah kemenangan yang dramatis dan ditutup dengan tenang melankolis.
Secara struktur komposisi, lagu ini mengilustrasikan esensi Eikon yang merupakan makhluk tangguh dan menyimpan banyak teka-teki yang terhubung dengan penciptaan Valishea. Dengan setiap note-nya, pemain diingatkan akan pertarungan yang ada dan semangat gigih dari Clive dan musuhnya.
Judul lagunya sendiri memberikan kesan petualangan yang penuh risiko, menandakan sifat berani pemain untuk pertarungan yang akan dihadapi. Sementara arti kata 'lautan' melambangkan wilayah konflik yang belum terjamah dan mengundang untuk diarungi walaupun berisi perang serta takdir yang berbahaya. Keterampilan Soken untuk memasukkan elemen tematik ini ke dalam komposisi "To Sail Forbidden Seas" menambah kedalaman pemain.
Pembaca akan menemukan lagu ini di dalam albumnya yaitu Disc 4 nomor 27. Berikut di bawah ini video audio dan lirik "To Sail Forbidden Seas":
English Lyrics
Eurus, Caecias, Thrascias, Zephyrus,
Meses, Notos, Lips, Apheliotes
Oceanus!
Tempest neverending
O Tartarus!
Drowning, underneath the waves!
Cloud and squall and gale and hurricane
Drown in darkness, ne'er to breathe again
Douse the sails, batten down!
See the waves, feel the wind rising!
Strike the spars, go below!
Descend!
Fork-flamed fire, thunder-cloven
Mountains climb, voids for vales
Hither, yon, tossed over and under
Cling to the key till the tides turn!
Running onward, all together now!
Sweep the stormclouds from your blackened brow!
Fall to, yarely! Heigh, hearts, cheerily!
Dance, white water, and sing, skies!
Burst your wind with us!
Ada satu hal yang tidak luput dari perhatian penulis yaitu bila melihat konteks liriknya, "To Sail Forbidden Seas" berat dengan hal berbau air. Ironis karena menyinggung elemen tersebut sayangnya, sosok Leviathan yang bisa jadi mewakili elemen air di FF XVI tidak muncul. Leviathan sepintas disebut oleh Margrace di Kingdom of Waloed sebagai "Leviathan, the Lost". Mungkinkah sebenarnya Leviathan dilawan oleh Clive tapi, dipotong dari versi utuh yang kita mainkan dan lagu "To Sail Forbidden Seas" merupakan leitmotif untuknya dan Dominant yang dipilihnya?
"Heart of Stone"
Lagu yang memiliki kaitan khusus dengan seorang karakter, kali ini karakternya adalah Hugo Kupka. Siapakah dia? Dia seorang tentara biasa tapi, nasibnya berubah 360 derajat dimana dia diangkat sebagai dewan rakyat yang mampu mempengaruhi tiap kebijakan pemerintahan dan penggagas strategi tentara Dhalmekian Republic setelah terbangun menjadi Dominant untuk Eikon elemen bumi Titan. Dengan bersemayamnya Titan di dalam tubuhnya, Hugo menjadi sosok laki-laki sangat kuat sayangnya, sombong dan kejam seolah dia adalah seorang raja dunia dimana tercermin di dalam "Heart of Stone" tapi, suara yang berbisik yang menjadi back vocal lagu ini mengindikasikan ketakutan dan kegelisahannya dimana kesombongannya menjadi penyembunyi dua kelemahannya tersebut. Tidak hanya itu, lagu ini menjadi sebuah pantulan untuk intensi emosi Hugo, khususnya amarah yang membara dan kesedihan atas kematian Benedikta yang dicintainya. Hati Hugo berubah menjadi sekeras batu dan haus akan balas dendam, menjadikannya jauh secara emosional dan didorong satu tujuan semata yaitu membunuh pelaku pembunuhan Benedikta.
Hugo boleh berbadan besar dan menjadi individu terkuat di Dhalmekian Republik tapi, dia mengetahui bahwa tanpa bantuan Titan, Hugo akan dikembalikan ke posisi jelata dan dirampas semua kekayaannya dimana dia tidak mau. Makanya dia takut sekali ketika Clive mengalahkannya sampai membuatnya cacat dan kehilangan sebagian kecil kekuatan Titan. Posisi jelata mungkin alasan di luar saja, di dalam hatinya dia tidak mau kehilangan pundi-pundi kekayaan dan kekuatan politik agar dia dapat membangun kerajaan sendiri dan hidup bahagia bersama Benedikta. Semua itu rusak karena Clive menghabisi nyawa Benedikta. Tragis dan menyedihkan. Hugo merusak semua hal yang diraihnya sekuat tenaga demi pembalasan dendam untuk wanita yang mungkin sama sekali tidak peduli padanya.
Dalam konteks naratif FF XVI yang lebih dalam, "Heart of Stone" menggarisbawahi eksplorasi sisi emosi manusia dan kemarahan yang tidak terkendali. Cerita Hugo berfungsi sebagai kisah peringatan atas kekuatan balas dendam yang membutakan hati nurani. "Heart of Stone" menjembatani pemain untuk merasakan beban emosi Hugo.
Lirik "Heart of Stone" berbahasa Inggris yang dapat dilihat di bawah ini:
English Lyrics
Come one, claim the throne
Heart of stone!
An anvil from the heavens cast
Oh, rumbling hard and tumbling fast
Round granite neck pours out threefold
A darkness begot in ages old
And with its fall the earth she was rent
Asunder torn, the land, yes, she wept
Now in its wake yawned lightless abyss
Yon gaping maw his circumfix
A sickle forged of adamant
To sever man from his hooded past
No more a slave to sorrow's gloom
In onychine eyes burn chthonic doom
Vile choler coursing quick through his veins
His spirit adust does he bow to the pain
His madness swallowed 'neath ochre sands
Of pride long bereaved, forsaken he stands
Wrought from rock immortal
Marble, granite, opal
Gorging e'er on hatred
Ne'er his hunger sated
Fury and rage
Now the gods below, shall know thy name
Suffer this fate
From the crumbling walls no one can escape!
Sky black with rain
Still against its weight his shoulders strain
Rise, crownless king
For a reckoning soon shall begin
Soul flayed, spirit flown
Heart of stone!
Come one, claim the throne
Heart of stone!
Sins foul, unatoned
Heart of stone!
Eyes down, vengeance sown
Heart of stone!
Lagu satu ini dapat ditemukan di dalam Disc 5 dengan nomor trek ke 6. "Heart of Stone" merupakan BGM pertarungan Titan fase 3 yang kemunculan fase 3 ini cukup membuat pemain (termasuk penulis) caught off guard karena pertarungan sebelumnya yaitu Hugo bermetamorfosis menjadi Titan Lost benar-benar meluluhlantakkan Hugo yang tidak mungkin dapat menyelamatkannya. Hugo benar-benar batu, baik hatinya dan ketahanan tubuhnya sehingga sanggup membuat Clive pusing mengalahkannya.
"Beyond the Heavens"
"Beyond the Heavens" merupakan salah satu BGM untuk pertarungan Eikon Bahamut. Fase 2 lebih tepatnya. Sama seperti Garuda dan Titan, Clive melawan Eikon yang berserk dimana Dominantnya yakni Dion Lesage kehilangan kendali atas power Bahamut yang bersemayam di dalam dirinya setelah tenggelam ke dalam rasa amarah serta kepedihan atas konspirasi Ultima selama ini yang berjalan menggunakan sosok sang adik seibu yaitu Olivier Lesage terhadap alur politik Holy Empire of Sanbreque. Peristiwa sebelum transformasinya Dion mengambil nyawa sang ayah tercinta dan goals konspirasi Ultima tercapai yaitu membuat Dion lepas kontrol dan membumihanguskan wilayah kekuasaan Sanbreque sekaligus rakyatnya dimana bukanlah yang diinginkan Dion.
Lagu ini sangat elegan dan sepercik kesedihan terdengar sepanjang lagunya yang diciptakan classical style ala Beethoven's or Mozart's violin concertos. Saking elegannya lagu ini, beat-nya menyerupai irama dansa (terutama gesekan biolanya) di ruang dansa megah dan luas, hal ini seolah-olah Bahamut mengajak berdansa dengan siapapun yang melawannya alih-alih bertarung sampai ada yang mati dulu untuk mengakhiri pertarungan. Bahamut ingin lawannya bersenang-senang takjub atas semua kekuatan yang dimilikinya sehingga pantas dijuluki Raja Naga.
"Beyond the Heavens" menempati urutan lagu ke-20 dalam Disc 5. Sejujurnya, lagu ini bisa dibilang adalah versi intsrumen dari lagu "Ascension". "Beyond the Heavens" dijadikan sebagai sebuah "pintu depan" untuk sebuah hal yang lebih menakjubkan yang akan ditemui semua orang sebentar lagi, tidak lain adalah "Ascension".
"Ascension"
Pemain telah didengarkan melodi lagu ini di trek berjudul "Beyond the Heavens". "Beyond the Heavens" adalah classical music banget, quieter, dan belum siap "build up" karena masih menahan diri untuk go full power. Untuk "Ascension", barulah goes hard dan tercapai limit break demi menyamai Bahamut yang kehilangan kesabaran karena lawannya tidak kunjung kalah dan mengeluarkan semua jurus mautnya untuk menghentikan pertarungan. "Ascension" menjadi latar musik momen penting FF XVI yaitu babak akhir pertarungan melawan Bahamut dimana sosok Summon yang diagungkan dan luar biasa kuat di semua seri Final Fantasy, tidak terkecuali FF XVI.
"Ascension" merupakan lagu yang tangguh dan penuh emosi. Komposisi lagu dibuka dengan intro yang megah dan menakjubkan, langsung menimbulkan rasa keagungan dan ketegangan. Orkestrasi "Ascension" menampilkan perpaduan yang kaya antara elemen orkestra, termasuk string, brass, woodwinds, dan perkusi. Keahlian Soken-san dalam mengatur elemen-elemen ini menciptakan lanskap suara yang harmonis dan imersif yang memikat para pemain.
"Ascension" menurut penulis merupakan lagu #1 di FF XVI. Menurut Soken-san, leitmotif Dion sengaja ditulis sedih dan tragis dimana kalian bisa mendengarnya di lagu "Ascension" dan "Beyond the Heavens" tapi, keduanya merangkum semua aspek pada diri Dion yang sangat gentle dan rapuh, tidak lupa dirinya juga seorang yang sangat kuat, keturunan darah biru, dan pemimpin ksatria Dragoon. Dion benar-benar cermin bagus untuk seorang Pangeran Tampan berkekuatan Superman karena Dominant satu dari dua Eikon terkuat di Valisthea yakni Bahamut! Apa hal buruk yang dapat ditujukan untuk Dion? Di game-nya nyaris nol.
Highlight dari "Ascension" adalah liriknya dan gesekan alat musik dawainya yang menjadi sinyal bahwa Dion yang mulia sangat berdedikasi pada tugasnya tapi, berjuang dengan konflik batin seputar negaranya dan ayahnya. Penulis tidak dapat mencerna "Ascension" dan pertarungan Bahamut selama berhari-hari karena sangat heartbreaking & god-like! Selama penulis mencintai Final Fantasy, pertarungan Bahamut FF XVI merupakan pertarungan Bahamut paling top! Untuk seri FF selanjutnya di bagian pertarungan Bahamut akan sangat susah untuk mengambil posisi #1 dari FF XVI.
Silakan untuk melihat lirik lagu "Ascension" di bawah ini:
English Lyrics
On wings of an angel forsaken
Our destinies lie
In courage, conviction (through the night)
We find our redemption (find our light)
That we might make our ascension
Burden shouldered
Seven worlds of teardrops falling to the sea
Bitter seeds, these, e're yearning to be
Free!
Holy Mother set us free!
Strike our irons, be our
Solace
Temperance
Virtue
Vengeance
Firmament over us
Fundament 'neath us
Take flight into the starry heavens
On high, celestial procession
Fire on ruby mountaintop
To guide us to the word of god(dess)
Solace
Temperance
Virtue
Ascension!
Guide our spirits ever higher
And higher and higher and higher, higher!
On wings of Faith
We'll rise again
Ware ye the madness
The breeds inside us
Tides of fury flowing, ebbing
Mists of malice whorling, wending
Veil of nothing, never-ending
Dare not seek what lurketh down beneath
No!
An evil hiding from the sun
Blinded, he screameth eschaton immanent
Soken-san menciptakan komposisi yang tidak hanya meningkatkan intensitas dan kemegahan pertarungan melawan Bahamut, tetapi juga membenamkan pemain dalam perjalanan karakter Dion. "Ascension" menjadi contoh cemerlang bagaimana seni musik Soken-san memperkaya pengalaman bermain game, menjadikannya momen penting dan penuh emosi dalam FF XVI. "Ascension" dapat ditemukan dalam Disc 5 nomor 21, tepat setelah "Beyond the Heavens" di dalam album FF XVI OST.
Clive Rosfield |
Dari beberapa daftar "5 simfoni main perasaan", di artikel ini juga wajib menghormati "Find the Flame" yang merupakan leitmotif milik protagonis FF XVI Clive Rosfield. Sebuah lagu yang bergema dengan harapan, tekad, dan komitmen teguh Clive terhadap pencarian kebenaran atas tragedi yang terjadi sepanjang 33 tahun hidupnya. Dalam album, "Find the Flame" ditempatkan di Disc 3 nomor 16. Berikut audio "Find the Flame" dan liriknya:
English Lyrics
Dig, dig, dig, dig, deeper
Dig, dig, dig, dig, deeper
Delve, delve, delve, delve, deeper
Weep, weep, weep, weep, weeper
Raise thy lantern, pioneer
Shine upon the far frontier
Fingers cracked and body broken
Mind adaze yet soul awoken
Diving into the... mire!
Laid out upon the... pyre!
Never this soul shall... tire!
Running into the... fire!
Your bleary bloodshot eyes open wide in the dawn
Let the light in and brighten the shades that sleep inside you
Find the flame, the flame, the flame
Find the flame, the flame, the flame
Let its light blind you
Delve in this dark abyss
Fathomless emptiness
Till the kiss of fire enfolds you!
Dig, dig, dig, dig, deeper
Dig, dig, dig, dig, deeper
Wake, wake, wake, wake, sleeper
Reap, reap, reap, reap, reaper
Raise thy lantern, pioneer
Shine upon the far frontier
Fingers cracked and body broken
Mind adaze yet soul awoken
Diving into the... mire!
Laid out upon the... pyre!
Never this soul shall... tire!
Running into the... fire!
Your bleary bloodshot eyes open wide in the dawn
Let the light in and brighten the shades that sleep inside you
Find the flame, the flame, the flame
Find the flame, the flame, the flame
Let its light blind you
Delve in this dark abyss.
Fathomless emptiness,
Till the kiss of fire enfolds you!
Masayoshi Soken telah menciptakan musik FF XVI. Masing-masing lagu dimana mulai dari "Away" yang tidak pantang menyerah sampai dengan "Ascension" yang megah telah menjadi bukti keahliannya menarik para pendengarnya ke dalam narasi FF XVI dan perjalanan karakter yang menjadi wakil bagi tiap lagunya. Musik FF XVI tidak semata mengiringi gameplay, mereka menjadi bagian integral dalam meningkatkan hubungan karakter dan keagungan narasi FF XVI.
* Disclaimer: Courtesy of Google Images. The material published on this website is intended solely for general information and reference purposes and is not legal advice or other professional advice.
Comments
Post a Comment