Review: Characters & Theme from Frozen (Disney) -Part II: Kristoff & Elsa's Sessions-

by: Nabila Rhapsodios


Background

Pengulasan kedua masih bertemakan film animasi Frozen adalah bagian Kristoff dan Elsa. Kedua karakter ini sangat disayangi oleh Anna. Kristoff adalah karakter tritagonis sedangkan Elsa adalah karakter deuteragonis dari film Frozen (2013). Nah, sekarang di artikel ini akan membahas Kristoff dan Elsa dari  segi personalitas dan pandangan mereka terhadap dunia dan lingkungan sekitar seperti yang tercermin di dalam lagu-lagu milik mereka. Selamat membaca semuanya!



Kristoff's Session


Kristoff, The Ice Master and Deliverer
Diceritakan di dalam filmnya Kristoff adalah seorang lelaki gunung yang gagah, kuat, dan tangkas. Seumur hidupnya dihabiskan di gunung untuk mengumpulkan es dan menjualnya ke kota Arendelle. Kristoff merupakan tipe lelaki yang serius, penyendiri, dan lebih memilih menjalani hidup mengikuti aturan yang dibangun oleh dirinya sendiri. Kesemua ini membuat Kristoff terlihat dingin di permukaan luar untuk banyak orang. Kristoff selalu ditemani oleh Sven, hewan peliharaan berupa rusa kutub yang setia dan Kristoff sangat menyayangi Sven karena berteman sedari kecil. Walaupun orang-orang mengenal dia hanya 'Kristoff' sesungguhnya nama panjangnya adalah Kristoff Bjorgman. Kristoff disulih suara oleh Tyree Brown (versi anak kecil) dan aktor sekaligus penyanyi bernama Jonathan Groff (versi dewasa). Jonathan Groff tidak hanya mengisi suara untuk Kristoff tapi juga mengisi "suara" karakter Sven. 


Jonathan Groff
Karakter Kristoff dibuat berdasarkan karakter Robber Girl dari dongeng The Snow Queen milik Hans Christian Andersen. Di dalam dongeng tersebut, Robber Girl membantu Gerda untuk menemukan Kai yang menghilang dan Robber Girl memiliki rusa kutub sebagai hewan peliharaan. Tidak berbeda jauh dengan kisah adaptasi di filmnya, kan? Hanya saja perbedaannya adalah Robber Girl dari dongeng merupakan seorang gadis sedangkan di filmnya adalah seorang lelaki (Kristoff). Uniknya lagi karakter Gerda dijadikan inspirasi untuk karakter bernama Anna untuk film animasi Frozen. Maka dari itu, hubungan Anna dan Kristoff bukanlah sebuah kesengajaan, bukan? Karena, semuanya telah diatur sedari awal dalam draf alur cerita Frozen berdasarkan hubungan Gerda dan Robber Girl dalam The Snow Queen

Kristoff hanya memiliki satu lagu untuknya di film ini yaitu "Reindeer(s) Are Better Than People". Kristoff "berduet" dengan Sven di dalam lagu ini. "Reeindeer(s) Are Better Than People" diciptakan oleh pasangan suami-istri Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez, mereka berdua tidak hanya menciptakan lagu ini, semua lagu nyanyian yang ada di film animasi Frozen ini juga diciptakan oleh mereka. "Reindeer(s) Are Better Than People" terdapat di kedua album musik Frozen yaitu Frozen (Original Motion Picture Soundtrack)/Frozen (Original Motion Picture Soundtrack -Two Disc Deluxe Edition-). Di Frozen (Original Motion Picture Soundtrack), lagu ini nomor trek lagu ke-6. Nah, sekarang di bawah ini bagaimana lagu ini dimainkan sebagaimana di filmnya, silakan cek di link ini: https://www.youtube.com/watch?v=W-oFqCVNnbM. Kemudian, beginilah leitmotif  Kristoff seperti di album musik Frozen:




Di bawah ini adalah lirik lagu dari "Reindeer(s) Are Better Than People":

English Lyrics:

Kristoff: Reindeers are better than people
Sven, don't you think that's true?
Kristoff as Sven: Yeah, people will beat you
And curse you and cheat you
Every one of them's bad except you
Kristoff: "Oh, thanks buddy!"

Kristoff: But people smell better than reindeers
Sven, don't you think I'm right?
Kristoff as Sven: That's once again true
For all except you

Kristoff: "You got me"
Let's call it a night
Kristoff as Sven: Good night
Kristoff: Don't let the frostbite bite...


"Sven, don't you think that's true?"
Kristoff... Kristoff... Kau salah menganggap bahwa semua orang berperangai jahat, itu hanya prasangka dirimu saja. Hm... Tapi, penulis paham mengapa Kristoff mampu berpikir begitu. Kristoff sedari kecil sudah hidup sendirian. Kita, para penonton, tidak pernah tahu keberadaan orangtua Kristoff. Kristoff diasuh oleh orang-orang Saami atau istilah Indonesia-nya; orang gunung. 

Terbersit di filmnya bahwa orang-orang gunung tersebut tidak terlalu memperhatikan Kristoff dengan baik. Kristoff selalu diacuhkan oleh mereka. Kristoff pun menemukan peran orangtua di dalam diri sebuah makhluk bernama Trolls. Bahkan sampai diangkat menjadi seorang anak. Kristoff menemukan "rumah" sejati bersama dengan keluarga barunya karena hidup dengan orang-orang gunung tidak memberikan tempat tinggal dan suasana kekeluargaan. Akhirnya, di pikiran Kristoff terbentuk sebuah pemikiran prasangka bahwa para manusia tidak begitu baik bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk non-manusia berdasarkan pengalaman dia hidup bersama orang-orang gunung dan Trolls. 

Bahkan Kristoff berbicara kepada Sven di lagu ini bahwa manusia itu jahat, mereka suka bertengkar satu sama lain, mengutuk sesamanya, dan mencurangi banyak orang (baca: Yeah, people will beat you. And curse you and cheat you. Every one of them's bad except you). Namun, Kristoff tidak menampik bahwa manusia jauh lebih wangi ketimbang hewan atau makhluk non-manusia. Penutup pembahasan lagu ini dan kaitannya dengan Kristoff adalah bahwa "Reindeer(s) Are Better Than People" yang dilantunkan dengan petikan akustik gitar mencerminkan ketidakpercayaan Kristoff terhadap hubungan yang dijalaninya dengan banyak orang dan orang-orang tersebut dengan orang lain lagi, untuk Kristoff banyak orang tidak tulus saling membantu satu sama lain. Mungkin disebabkan di masa lalu, Kristoff mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan dari lingkungan sekitarnya sehingga dia berani mengeneralisasikan bahwa semua orang itu jahat dan bermain curang satu sama lain.

Untuk yang penasaran sama rusa kutub peliharaan yang disayanginya yaitu Sven, inilah sosok Sven yang sebenarnya:




Sven, The Loyalist of Kristoff
Berbicara sedikit mengenai Sven, kita sudah tahu kalau dia adalah rusa kutub yang sangat setia kepada Kristoff. Kepribadian Sven hanya bisa diketahui lewat monolog yang dilakukan oleh Kristoff. Baiklah, personalitas Sven berdasarkan monolog Kristoff adalah seorang rusa kutub yang lucu, setia, dan agak kekanak-kanakan. Sayangnya, Sven bukanlah hewan yang terlalu cerdas tapi dia memiliki sisi moral yang bagus, contohnya seperti mempersuasi Kristoff untuk melakukan hal yang benar termasuk membantu Anna yang sedang kesusahan di North Mountain.


Sesi Kristoff telah berakhir dan sekarang berlanjut ke sisi kakak Anna yaitu Elsa! Simak ulasannya di bawah ini sekarang ^0^.



Elsa's Session


Elsa, The Snow Queen
Elsa... Dialah salah satu faktor yang membuat film animasi Frozen menjadi sangat terkenal dan fenomenal di banyak negara. Mulai dari gaun es miliknya yang disukai berbagai macam lapis kalangan dan dinobatkan sebagai gaun terindah serta sangat menginspirasi, dipuji atas personalitas di dalam filmnya yang kompleks, dan terakhir leitmotif ikonik Elsa yakni "Let It Go" yang memorable. Siapa sebenarnya Elsa itu sendiri? Elsa adalah kakak dari Anna dan juga pewaris tahta kerajaan fiksi Skandinavia yaitu Arendelle. Elsa digambarkan sebagai karakter yang tenang, anggun, menjunjung tinggi tanggung jawab terhadap tugas sebagai seorang putri, dan elegan. Terdengar kebalikan dari personalitas Anna, bukan? Yang tidak anggun, naif, dan suka bertindak dulu baru kemudian berpikir? Hahaha. Walaupun digambarkan karakter yang sempurna sebagai seorang kakak, putri, dan kemudian Ratu; kenyataannya dia hidup dalam rasa takut. Elsa berjuang keras untuk menekan dan menyembunyikan anugrah yang dimilikinya yaitu kekuatan mengendalikan es dan salju. Dibayangi memori dimana kekuatan tersebut nyaris merenggut nyawa Anna sewaktu mereka masih kecil dan kekuatannya terekspos saat perayaan koronasi dirinya, Elsa mengisolasikan diri ke North Mountain dan berpikir dia adalah seorang monster yang tidak pantas hidup di tengah-tengah masyarakat. 

Elsa disulih suara oleh Eva Bella (versi umur 8 tahun), Spencer Lacey Ganus (versi umur 12 tahun) dan penyanyi Broadway ternama yaitu Idina Menzel (versi dewasa). Karakter Snow Queen dan Kai dari dongeng The Snow Queen dijadikan inspirasi untuk pembuatan karakter Elsa. 


Idina Menzel
Snow Queen (bukan nama sebenarnya) adalah karakter yang bisa mengendalikan es dan salju sedangkan Kai adalah sahabat dari Gerda yang hatinya dibekukan oleh Snow Queen (Indonesia: Ratu Salju) kemudian diculik oleh Ratu Salju. Gara-gara diculik dan hatinya menjadi beku oleh Ratu Salju, Gerda pun memutuskan untuk berjelajah mencari cara menghilangkan kutukan Kai dan berusaha mencari keberadaan Kai. Perbedaannya adalah Kai dan Gerda di dongeng merupakan sahabat sedangkan di Frozen yang telah berganti nama menjadi Elsa dan Anna adalah saudari. Snow Queen yang merupakan karakter netral dan kadang-kadang diilustrasikan sebagai tokoh antagonis di beberapa adaptasi dongeng The Snow Queen, berubah menjadi karakter bernama Elsa seorang karakter deuteragonis dan anti-heroine yang simpatetik di Frozen. 


Apa lagu yang terbesit di dalam benak kalian; para pembaca jika berbicara tentang Elsa? Tentu saja, "Let It Go"! "Let It Go" adalah leitmotif miliknya dan terdapat di album musik Frozen dengan nomor trek ke-5. Mau tahu "Let It Go" seperti apa di filmnya? Simak video ini:



Video di bawah ini adalah "Let It Go" seperti yang ada di album musik Frozen:



Di bawah ini adalah lirik penuh dari "Let It Go":

English Lyrics:

The snow glows white on the mountain tonight
Not a footprint to be seen
A kingdom of isolation and it looks like I'm the queen
The wind is howling like this swirling storm inside
Couldn't keep it in, Heaven knows I tried

Don't let them in, don't let them see
Be the good girl you always have to be
Conceal, don't feel, don't let them know
Well, now they know!

Let it go! Let it go!
Can't hold it back anymore
Let it go! Let it go!
Turn away and slam the door
I don't care what they're going to say
Let the storm rage on
The cold never bothered me anyway

It's funny how some distance, makes everything seem small
And the fears that once controlled me, can't get to me at all!
It's time to see what I can do
To test the limits and break through
No right, no wrong, no rules for me
I'm free!

Let it go! Let it go!
I am one with the wind and sky
Let it go! Let it go!
You'll never see me cry
Here I stand and here I'll stay!
Let the storm rage on

-Instrumental-

My power flurries through the air into the ground
My soul is spiraling in frozen fractals all around
And one thought crystallizes like an icy blast
I'm never going back, the past is in the past!

Let it go! Let it go!
And I'll rise like a break of dawn
Let it go! Let it go!
That perfect girl is gone
Here I stand in the light of day
Let the storm rage on!
The cold never bothered me anyway

Sekarang, penulis akan membahas hubungan "Let It Go" dengan karakter Elsa. Secara keseluruhan "Let It Go" adalah cerminan isi hati Elsa yang bertahun-tahun dipendam dan merupakan lagu seorang karakter berusaha menemukan jati diri melalui kebebasan dengan hidup dalam pengangsingan. Lagu "Let It Go" mengalun di film Frozen setelah Elsa kabur dari Arendelle dengan menyebrangi teluk dan berakhir di North Mountain. Penulis akan membagikan bait-bait lagu ini menjadi beberapa bagian, jadi urutannya seperti ini: (1) Bait pertama dari "The snow glows white sampai Heaven knows I tried"; (2) Bait kedua dari "Don't let them in sampai Well, now they know!"; (3) Bait ketiga dari "Let It Go!" sampai "The cold never bothered me anyway"; dan begitu seterusnya. Paham, kan? Hehe. 

Ok, lirik bagian (1) apa yang ingin dibahas? Di bagian ini Elsa gelisah dan memikirkan apa yang dipikirkan oleh orang-orang di Arendelle sana dikarenakan ratu mereka memiliki kekuatan es dan salju yang sudah menyakiti banyak orang saat perayaan koronasi Elsa walau tanpa sengaja. Dia sudah berlari jauh sampai ke wilayah gunung dan menyadari tidak ada seorang pun yang mengejar Elsa sampai kesana. Elsa menghela nafas, kejadian yang tidak diinginkan dirinya malah terjadi dan usaha yang dilakukan Elsa untuk menahan kekuatan mengendalikan es dan salju yang dimilikinya sedari masa kanak-kanak menjadi terbuang sia-sia. Lanjut ke lirik bagian (2), disini Elsa melafalkan "mantra ajaib" (baca: "Don't let them in, don't let them see" & "Conceal, don't feel, don't let them know") yang dia gunakan untuk mengontrol kekuatannya dan berusaha menjadi anak perempuan baik-baik yang taat kepada aturan. "Mantra ajaib" juga tidak membantu Elsa dan malah mereka-mereka yang ada di Arendelle sudah mengetahui kekuatan es dan salju miliknya dan di benak Elsa sudah menjadi "anak bermasalah" atau "anak nakal". Di bagian lirik (1) dan (2), kalian bisa melihat di video pertama, ada serpihan salju-salju yang tertiup oleh angin mengelilingi Elsa kemudian, serpihan salju-salju tersebut menghilang bersamaan Elsa melepas sarung tangan dan melemparkannya ke udara. Hal tersebut memiliki arti bahwa serpihan salju mewakili kegundahan Elsa dan lenyap saat Elsa sudah tidak gundah lagi.


"Let it go! Let it go!"
Lirik bagian (3), Elsa merasa masa bodoh dan tutup pintu dengan kejadian-kejadian di masa lalu, usaha yang selama ini diusahakan sebaik mungkin berakhir gagal, dan acara koronasi dirinya berakhir kacau. Elsa memutuskan untuk mengeluarkan kekuatannya tanpa tekanan dan stres dikarenakan Elsa sudah tidak mampu lagi untuk terus hidup dengan rahasia yang selama hidupnya dipendam rapat-rapat. Elsa tidak peduli omongan dan penilaian orang lain terhadap dirinya dan akan terus menunjukkan kepada banyak orang bahwa dirinya memang benar terlahir berbeda. Orang lainlah yang merasa kekuatan Elsa berdampak negatif dan mengganggu tapi untuk Elsa, kekuatan yang bisa mengendalikan es dan salju sama sekali bukan masalah untuk dirinya. Di lirik bagian (4), Elsa menyadari semakin jauh dia melangkah tak tentu arah; semakin membuat hal-hal di belakangnya menjadi kecil. Frase tersebut merupakan metafora berlari ke masa depan dan tanpa menatap masa lalu. Masih di lirik bagian (4), Elsa mengeksplorasi kekuatan es dan salju dan melihat kekuatan itu bisa melakukan apa saja bahkan mencoba melampaui batas kemampuan yang dimiliki Elsa atas kontrol kekuatannya. Untuk menutup lirik bagian (4), Elsa mendeklarasikan bahwa dirinya merasa bebas; tidak ada aturan yang mengekangnya; tidak ada pembenaran dan salah; supaya bisa bebas menggunakan untuk apa saja dengan bantuan kekuatan pengendalian es dan salju. 


"Here I stand in the light of day"
Lirik bagian (5) Elsa terpana dengan kemampuan miliknya yang tidak pernah dia ketahui dan melanjutkan untuk terus bermain-main dengan kekuatannya secara bebas dan membiarkan kekuatannya mengalir di udara. Elsa menemukan tempat yang tepat untuk membangun rumah barunya di North Mountain dimana tidak ada seorang pun yang tidak akan melihat dia menangis atau tertekan. Setelah bagian instrumental, kita telah memasuki lirik bagian (6). Lirik bagian (6), kekuatan es dan salju milik Elsa semakin membesar dan hingga bisa membangun sebuah istana es yang mewah. Di bagian ini, Elsa mendeklarasikan diri bahwa dia tidak akan mau kembali ke masa lalu. Lanjut, ke lirik bagian (7); Elsa mengubah penampilannya menjadi lebih "bebas" (baca: head bun dilepas, rambut sedikit diacak-acak, dan baju seorang ratu digantikan gaun es yang sedikit terbuka) supaya menegaskan Elsa (dan penonton) bahwa Elsa telah benar-benar let it go dari jeratan masa lalu dan akan memulai hidup baru dimulai saat matahari menyingsing di ufuk timur langit North Mountain. Elsa menutup keseluruhan sesi "Let It Go" dengan penegasan, "Dingin tidak pernah menggangguku."

Kesimpulan pembahasan "Let It Go" terhadap perkembangan karakter Elsa adalah lagu ini menggiring penonton kepada seorang perempuan muda yang menelantarkan Arendelle ketika kekuatan mengendalikan es dan salju miliknya diketahui publik yang berhasil tumbuh menjadi dirinya yang sebenarnya dan akhirnya menerima kekuatan magis miliknya. Daripada terus menyembunyikannya seperti selama ini yang dilakukannya, Elsa melepas seluruh jeratan dan merangkul tulus kekuatan magisnya. 


Di atas gunung yang sunyi, Elsa merasa bebas, merasa jauh dari tatapan mata membingungkan dan kecurigaan orang-orang yang ditujukan kepada Elsa. Di tempat yang sama, Elsa menyadari dia tidak perlu lagi menyembunyikan kekuatan miliknya dan mendeklarasikan bahwa dirinya terbebas dari aturan-aturan yang ketat mengikatnya sedari masa kanak-kanak. Elsa bergembira sendirian di atas gunung yang sunyi dikarenakan dia bisa dengan mudahnya memakai kekuatan es dan salju tanpa rasa takut dan melepas kisah masa lalu kelam dirinya. Saking gembiranya, Elsa bahkan menciptakan manusia salju yang dapat hidup dan membangun istana es sebagai rumah baru. Namun, dibalik semua ini, ada titik kelam yang terkandung di dalam lagu ini, mau tahu? Pertama, saat Elsa menciptakan kembali manusia salju yang pernah dia buat saat bersama Anna. Proses penciptaan manusia salju ini adalah keinginan bawah sadar Elsa yang merindukan kebersamaan dirinya bersama Anna tetapi dia sadar tidak bisa. Kedua, fakta bahwa Elsa sekarang sendirian dan dia sedih mengetahui fakta ini merupakan momen sempurna dan kuat luar biasa karena kesedihan dan sendirian adalah harga yang harus dibayar untuk hidup dalam pengangsingan untuk niat baik. 


A Note from Writer:


Karakter Kristoff untuk saya pribadi adalah sosok karakter pahlawan pria pada umumnya. Kuat dan gagah tapi penyendiri. Membutuhkan kelembutan dari seorang wanita untuk mengubah imej penyendiri yang dimiliki oleh Kristoff. Kristoff tidak ingin menampilkan kesan "dingin" terhadap orang-orang tetapi karena mindset miliknya bahwa 'manusia tidak dapat dipercaya' tercermin lewat gerak-gerik Kristoff dalam memperlakukan banyak orang seperti mengaplikasikan aturan untuk dirinya sendiri dan orang-orang harus ikut aturan miliknya. Beberapa sifat dinginnya yang terdapat di dalam film adalah saat merasa terganggu dengan Anna karena Anna banyak bertanya kepada dirinya di Wandering Oaken's Trading Post and Sauna perihal North Mountain, Kristoff tidak tanggung-tanggung langsung menatap dingin kepada Anna dan Anna seketika itu juga diam seribu bahasa. 


Kemudian, saat Anna menyelonong masuk ke lumbung di dekat toko milik Oaken tersebut; Kristoff dengan malas dan dingin bertanya: "Apa yang kau mau?", setelah Anna menjelaskan panjang lebar alasan menemui Kristoff yaitu membantu dia untuk menjadi pemandu ke North Mountain; Kristoff dengan berat hati menyetujui permintaan Anna hanya karena Anna membelikan barang-barang yang tidak jadi dibeli Kristoff sebelumnya. Belum habis sampai disini, Kristoff dengan dingin bercampur lancang menanya-nanyai Anna perihal pertunangan Anna yang menurut Kristoff aneh, ketemu sehari langsung mengajak bertunangan dan berkata tepat di muka Anna; apakah dididik untuk tidak terlampau percaya kepada orang asing plus dengan tegas mengatakan tidak percaya pada penilaian Anna terhadap apapun. Namun, seiring Kristoff banyak menghabiskan waktu bersama Anna; perlahan-perlahan sifat negatif dan dinginnya menghilang dan dia menjadi lebih nyaman berada di tengah-tengah manusia terutama Anna. Seperti saya bilang sebelumnya, tipe-tipe laki-laki dingin dan penyendiri jika ada seorang wanita disekitar mereka pasti sang wanita berhasil menghilangkan sifat-sifat tersebut pada diri mereka, hm... Agak mudah ditebak sih menurut saya yang satu ini sayangnya... Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. 


Kristoff -Concept Art-
Disney membuat karakter laki-laki yang tidak disangka-sangka menjadi pasangan resmi untuk Anna. Kita semua (termasuk saya :p) merasa teralihkan dengan trik Disney bahwa pasangan resmi untuk Anna adalah karakter laki-laki yang satu lagi. Tetapi sekarang sih sudah pada tahu semua, siapa laki-laki lain yang dimaksud hehe. Saya menilai bahwa Kristoff jauh dari tipikal karakter pahlawan ataupun pangeran yang ada di Disney. Mereka biasa digambarkan sebagai karakter kharismatik, mempesona, sopan, bertutur kata baik, sempurna, dan tanpa ada cacat; pokoknya idaman para wanita banget. Kristoff jauh dari semua itu. Dia terkadang bersikap lancang dan terlihat sebagai pribadi yang kasar, orang jujur dengan perkataan yang brutal, to the point alias tidak banyak basa-basi, dan agak tidak memperhatikan kebersihan. Karena sifat-sifatnya tersebut, bagi saya Kristoff adalah tokoh karakter yang bersifat nyata dan di kehidupan nyata sering ditemui maka dari itu membuat Kristoff berbeda dari yang lainnya. Pada diri tokoh karakter Kristoff tidak ada menjual "mimpi hidup bahagia selamanya bersama orang yang sempurna yang kau temui saat hari pertama bertemu" yang umumnya dijumpai pada karakter pahlawan apalagi tokoh pangeran di dalam film animasi Disney. Poin-poin tersebut yang membuat saya merasa nyaman dengan penggambaran tokoh bernama Kristoff ini di film Frozen. 

Hubungan dia dengan Anna di film pun, saya menikmati perkembangan kelanjutan hubungan mereka, bagaimana mereka memiliki kepribadian bertolak-belakang dan untuk Kristoff, Anna adalah cewek kecil yang banyak omong dan otaknya tidak pernah dipakai untuk berpikir malah lebih mengandalkan aksi spontan bisa-bisanya membuat Kristoff akhirnya jatuh hati kepada Anna. Ya, ternyata Kristoff bisa melihat dari sisi lain untuk menilai kepribadian Anna secara menyeluruh, ditemukan ternyata Anna mempunyai sisi manis dan garang yang terlahir dari kepribadian yang dimilikinya secara alami dan akhirnya bisa memikat hati Kristoff. Selama Kristoff bertualang bersama Anna, terlihat bahwa mereka berdua juga mulai tertarik satu sama lain karena saling melihat kepribadian mereka yang sebenarnya tetapi mereka tidak bisa lebih jauh lagi menjalin hubungan lebih dari sekadar teman dikarenakan Anna telah bertunangan dan Kristoff pun menghormati keputusan Anna untuk menikah dengan tunangannya. Yang membuat terenyuh adalah bagian dimana Kristoff mati-matian mengembalikan Anna ke tunangannya karena diyakini tunangannya adalah kunci untuk menyelamatkan hidup Anna dan berkata "Make sure she's safe", di bagian ini jelas diperlihatkan wajah khawatir, kecewa, dan tidak ingin melepaskan Anna darinya; duh saya berasa ingin menenangkan Kristoff. Saya berani berkata bahwa pada dasarnya Kristoff adalah orang yang baik, penyayang, dan perhatian hanya saja dia tidak mempunyai kecakapan yang cukup untuk berekspresi dan membangun relasi dengan banyak orang makanya dia memakai topeng terlalu lama sebagai sosok yang dingin dan susah didekati dan tugas Anna untuk membuat Kristoff melepas topengnya. Lucunya setelah topengnya dilepas, dia ternyata sosok yang sangat pemalu dan grogi. 

Oh ya satu lagi, masih ingat bahwa Kristoff dibesarkan oleh Trolls? Ada yang tahu bahwa Anna adalah manusia pertama yang diajak interaksi intens oleh Kristoff :D? Soalnya, dia kebanyakan bergaul dengan makhluk non-manusia sih terutama dengan rusa kutub kesayangan miliknya yaitu Sven dan tidak percaya pada manusia. Tapi, tenang ada Anna dan Sven yang akan perlahan membuktikan betapa salahnya penilaian Kristoff terhadap manusia! Nanti Kritoff akan bernyanyi, "Rusa kutub lebih baik dibandingkan manusia; oh sebentar, manusia lebih baik dibandingkan rusa kutub- aduh, Sven tadi itu menyakitkan! Oke, oke, mereka lebih baik dibandingkan aku! Puas?" (Inggris: "Reindeers are better than people; oh wait, humans are better than reindeers- ouch, Sven that hurt! Okay, okay, they are better than me! Satisfied?"). Kristoff sebagai Sven, "Sekali lagi itu tepat." (Inggris: "That's once again true.").  

Beralih dari Kristoff dan perhatian tertuju kepada Elsa. Saya belum pernah mengalami sebuah masa dimana film dan lagu dari Disney meledak besar-besaran dan menjadi fenomena di dunia. Frozen dan "Let It Go" adalah pengalaman pertama saya. Mungkin ada film dan lagu Disney di masa lalu yang nasibnya sama seperti mereka; kalaupun ada itu pun saya masih belum ada di dunia dan/atau usia saya masih sangat belia untuk mengingat hehehe. "Let It Go" adalah lagu pertama yang diciptakan untuk Frozen. "Let It Go" masuk ke dalam kategori Power Ballad. Saya berkata: Cocok sekali! Karena, "Let It Go" adalah lagu yang kuat dalam hal penyampaian emosi. Butuh tenaga ekstra karena tiap nadanya susah dijangkau. Sehingga tidak gampang untuk penyanyi menyanyikan nada-nada dari lagu ini. Kita sudah tahu bahwa "Let It Go" sangat kuat untuk perkembangan karakter Elsa di filmnya tapi apakah ada yang tahu bahwa sesungguhnya hal ini merupakan sebuah ketidaksengajaan? Ok, saya sedikit bercerita. 


Elsa -Before & After-
Pada awalnya, Elsa bukanlah sosok yang telah kita kenal seperti ini. Elsa diniatkan menjadi tokoh antagonis utama dan berperangai jahat mirip seperti tokoh-tokoh antagonis Disney yang kita kenal seperti Ursula (The Little Mermaid) dan Cruella Devil (101 Dalmatians) serta tidak memiliki hubungan saudari dengan protagonis rakyat jelata bernama Anna. Saking betapa kejamnya Elsa, dia bahkan sengaja mendinginkan Arendelle dengan kekuatan es dan salju miliknya dan membangun prajurit manusia salju raksasa untuk bertempur dengan Arendelle. Penampilan Elsa pun begitu gotik dan gelap untuk menekankan penonton bahwa dia berperangai tidak manusiawi. Elsa versi jahat ini tidak henti-hentinya menyunggingkan senyum psikotik (By the way, saya menyukai senyum terakhir yang diberikan Elsa sebelum membanting pintu istana es di sesi lagu "Let It Go", itu adalah senyuman yang sedikit menantang dan yakin akan menang). 

Elsa versi jahat bahkan pernah dibuat memiliki kulit berwarna biru dan berambut jabrik (spikey) atau berkulit putih biasa dan memiliki rambut warna biru/hitam. Penampilan Elsa pun dirombak habis-habisan dan jadilah Elsa yang kita kenal sekarang tetapi masih dijadikan tokoh jahat dalam cerita Frozen dan tidak memiliki hubungan apapun terhadap Anna yang telah ditetapkan menjadi puteri dari Arendelle. Walau sudah menemukan penyelesaian terhadap tokoh Ratu Salju dari dongeng The Snow Queen untuk diadaptasi ke dalam film animasi Frozen (Disney puluhan tahun stuk berjuang dengan karakter Ratu Salju), para tim pencipta film ini masih merasa tidak menemukan inti jiwa dalam ceritanya yang mampu menggugah perasaan emosional untuk penonton nantinya. Hingga akhirnya, seseorang ada yang mencetuskan supaya Elsa dan Anna dibuat saudari dan di saat yang bersamaan lagu "Let It Go" telah diperdengarkan kepada seluruh tim; berkat "Let It Go", karakteristik dan personalitas Elsa berubah total. Elsa menjadi deuteragonis, puteri/ratu, anti-heroine, rapuh, dan berjuang keras mengontrol kekuatan es yang dimiliki sedari lahir.


Elsa -Concept Art-

Saya pikir Elsa berhasil mencuri spot untuk lebih bersinar walau ini di luar kesengajaan Disney. Seharusnya yang lebih bersinar adalah adiknya, karena dialah yang menjadi protagonis. Tindakan Elsa yang secara sadar dan sengaja pergi jauh disaat Arendelle butuh seorang Ratu dan Anna butuh perhatian sang kakak, bagi saya bukanlah tindakan jahat melainkan tindakan sadar Elsa harus berbuat demikian untuk membuat mereka tetap aman dari ketidakstabilan kekuatan pengendali es dan salju miliknya selain itu juga dipengaruhi oleh keadaan yang memicu Elsa harus mengambil tindakan melarikan diri. Saya melihat Elsa sebagai wanita muda yang berkarakter dewasa serta tinggal di lingkungan sulit, mencoba memahami arti dari kepemilikan anugrah yang dipunya, dan mengemban banyak tanggung jawab serta ekspektasi dari lingkungannya. Di film ini, sebelum kekuatannya diketahui publuk, Elsa mencari cara supaya bisa membaur dalam sosialisasi dan beradaptasi dengan hal-hal yang telah saya kemukakan sebelumnya. Mudah untuk saya dan penonton untuk bersimpati terhadap apa yang telah Elsa lalui. Sebenarnya, Elsa menyiksa diri untuk hidup dalam pengangsingan/menarik diri dari lingkungan, hal ini sedikit membuat saya sedih karena sifat manusia yang agak sulit menerima hal yang berbeda dari biasanya umum ditemui dalam hidup di dunia ini dimana orang-orang yang terlahir unik dan berbeda cenderung ditertawakan atau dikucilkan. 

Bagi saya momen "Let It Go" adalah manifestasi perasaan dalam diri Elsa kepada dunia, seolah-olah dia menegaskan "Ya, lihatlah aku yang baru dan apa yang sudah aku lakukan! Aku memang terlahir berbeda terserah orang mau berkata apa. Aku bangga pada diriku!". "Let It Go" adalah momen "Eureka!" untuk Elsa dan menonton momen "Let It Go" dimana Elsa bertransformasi menjadi dirinya sendiri adalah momen yang mendebarkan untuk ditonton. "Let It Go" memenangkan banyak penghargaan dalam kategori Lagu Terbaik, tidak percaya? Kalian bisa melihat link-nya di artikel Part I: Introduction & Anna's Session. Terakhir, bila tidak ada perubahan, Elsa akan dinobatkan menjadi Disney Princess urutan ke-13. Hal ini akan membuat pertama kalinya seorang Disney Princess berjumlah dua orang dari satu film yang sama. Update: Setelah bertahun-tahun ditunggu Elsa akan menjadi bagian dari Disney Princess, Disney menyatakan resmi bahwa Elsa tidak akan masuk ke dalam jajaran Disney Princess dikarenakan film Frozen sudah sukses dengan sendirinya tanpa bantuan boosting marketing lagi (baca: Disney Princess). 

Wah, tidak terasa sudah di penghujung artikel ini. Panjang banget ya tulisan-tulisan yang tertuang di dalamnya? Artikel ini menjadi artikel terpanjang yang saya tulis untuk blog ini tetapi saya menyukai setiap momen menulis artikel ini. Semoga kalian pun menyukai tulisan-tulisan yang saya tulis di artikel ini maupun artikel saya yang lain ^0^. Ulasan Frozen belum berakhir sampai disini jadi tunggu kelanjutan artikel Frozen saya selanjutnya ya! Ciao.




-TO BE CONTINUED-




Trivia:

  • Kontrol kekuatan es milik Elsa terletak pada emosi dan perasaan. Tiap Elsa merasakan sesuatu seperti contohnya perasaan senang, maka kekuatannya akan mengikuti dan termanifestasi ke dalam berbagai bentuk; begitu juga dengan perasaan lain-lain yang dirasakan Elsa. Sepertinya, kekuatan es milik Elsa memiliki kehendak sendiri contohnya seperti di adegan Elsa melawan keronco-keronco milik Duke of Weselton, tanpa dikomando oleh Elsa kekuatannya membentuk dinding es untuk menghalau tembakan panah oleh salah satu keronco.
  • Di film, ada adegan yang menunjukkan sisi culas Kristoff. Satu, dia hanya ingin menemani Anna ke North Mountain karena mendapatkan yang dia mau. Dua, setelah dikejar sekelompok kawanan serigala dan berakhir dengan kereta luncur milik Kristoff jatuh dan terbakar; Kristoff sudah malas melanjutkan perjalanan mereka dan hanya mengikuti "bujukan" Sven dan di benak Kristoff jika dia menemani Anna maka dia dapat menagih janji Anna yaitu membelikan Kristoff kereta luncur baru.
  • Elsa memiliki serpihan salju yang ikonik. Serpihan salju ikonik ini ada di sepanjang film. Ada yang tahu bentuknya seperti apa? Ini:
  • Mantra "ajaib" yang sering digunakan oleh Elsa untuk mengontrol kekuatan es dan salju berasal dari interaksi Elsa dengan sang Ayah (baca: Raja Arendelle). Ayah Elsa memberikan sarung tangan dengan harapan dapat membantu Elsa mengendalikan kekuatan es dan salju untuk tidak sembarangan mendinginkan apapun yang disentuh oleh Elsa. Namun, Elsa salah mepersepsikan maksud ayahnya, Elsa mengartikan bahwa yang harus ditutupi adalah emosi miliknya dan simbol sarung tangan dijadikan simbol kekuatan miliknya sepenuhnya tidak boleh diketahui sehingga Elsa menjadi wanita yang introvert dan "dingin". Setelah Elsa menerima dengan tulus bahwa dia memang terlahir berbeda, Elsa membuang sarung tangan selama-lamanya untuk menyimbolkan hal tersebut.  
  • Menurut Jennifer Lee (Ko-Sutradara), Elsa di film Frozen mengalami sakit yang bernama Fear & Anxiety Disorder, terlihat dari gerak bahasa tubuh dan terus menyenandungkan mantra "ajaib" untuk mengusir rasa takutnya[1]
  • "Let It Go" merupakan lagu pertama yang diciptakan untuk Frozen. Diniatkan sebagai lagu Tokoh Jahat. Ada petunjuk dalam liriknya yang berpotensi Elsa berubah dari baik ke jahat, "No right, no wrong, no rules for me, I'm free!" dan awalnya lirik itu akan dinyanyikan menggunakan tone ejekan yang akan membuat lagu berjalan menjadi gila untuk menguatkan ejekannya. Namun, lagunya mengalahkan rancangan Elsa sebagai Tokoh Antagonis Utama berhubung Elsa tidak pernah melakukan aksi jahat sebelum "Let It Go". Hal ini menghasilkan karakter Hans ditulis ulang untuk menjadi Tokoh Antagonis Utama Frozen. 

References:


  • www.frozen.disney.com.
  • http://metro.co.uk/2013/12/08/frozen-creators-its-disney-but-a-little-different-4221547/.
  • http://www.cinemablend.com/new/Meet-Characters-Disney-Frozen-38472.html.
  • http://johnaugust.com/2014/scriptnotes-ep-128-frozen-with-jennifer-lee-transcript.
  • http://www.nydailynews.com/entertainment/music-arts/grabbing-year-hot-show-tume-article-1.1538652.
  • Disney Wiki.
  • Courtesy of YouTube, Disney Wiki, Fanpop, & Google Images.
  • [1] https://twitter.com/alittlejelee/status/422026410723532800?lang=en. 


 Next Upload -> Cue: "Let's go bring back summer!" AND "I would never shut you out".

Comments

Post a Comment