Salvation of a Saint -A Book by Keigo Higashino in the Running Series of Detective Galileo-

by: Nabila Rhapsodios



INFO PRODUK

Buku Terjemahan
Judul: Salvation of a Saint I Dosa Malaikat
Pengarang: Keigo Higashino 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia 
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman: 404 


PROLOG

Halo semuanya! Penulis kembali setelah hiatus! Senang melihat pembaca kembali dan penulis juga bahagia dapat menulis artikel di blog ini lagi. Tugas sehari-hari terkadang dapat menyita waktu kita untuk melakukan hobi dan memberikan dampak unmotivated and stressful ketika berusaha melakukan hobi-hobi kita. Ada yang bernasib sama dengan penulis? It's completely normal to have periods like that. Jika ditanya bagaimana kabar penulis, well, yeah, I'm alright, much better than previous days. I'm back now and that's what matters!

Review novel Salvation of a Saint ini adalah draft yang disusun sebelum penulis memutuskan hiatus. Senang akhirnya review ini akhirnya terbit sebagai salam pembuka di tengah tahun 2023 ini. Terkait cerita di balik pertemuan penulis dengan novel ini sebenarnya tidak meninggalkan cerita khusus, hanya tinggal beli dan ingin tahu karya Higashino-san yang lain setelah menamatkan Keajaiban Toko Kelontong Namiya. Novel lain yang dibeli berbarengan dengan Salvation of a Saint yaitu Malice. Ada hal yang mengagetkan dari dua novel tersebut yaitu walaupun keduanya novel misteri & kriminal, ternyata keduanya merupakan bagian dari dua branch dari dunia berbeda, sama sekali tidak terhubung satu sama lain. Lebih mengejutkan lagi, masing-masing branch memiliki cukup banyak koleksi. Jadi begini, branch cerita Salvation of a Saint dan saudara-saudaranya merupakan kasus kriminal yang diselidiki oleh "detektif" yang dijuluki "Galileo" sementara cerita Malice dan saudara-saudaranya adalah koleksi kasus yang ditangani oleh detektif bernama Kyoichiro Kaga

Salvation of a Saint adalah novel nomor 5 dari kumpulan cerita detektif "Galileo" (catatan: Novel ini urutan nomor 2 dalam versi terjemahan Inggris) dan menurut banyak pembaca adalah novel paling bagus sebagai starter untuk membaca kriminal & misteri karya Higashino-san karena kasus kompleksnya ditulis mudah dan tidak membuat pusing kepala. Sisi menarik cerita ini yang membuat pembaca jatuh hati adalah sang detektif akhirnya berhasil dibuat dilema antara perasaan pribadi yang ditujukan kepada calon terdakwa dan profesionalitasnya dalam upaya memecahkan kasus yang ditangani oleh sang detektif itu sendiri. 

Daripada kalian bertanya kepada penulis tentang plot keseluruhan, pembaca wajib membeli novel tersebut agar tahu penyelesaian kasus di dalamnya seperti apa karena di dalam blog, penulis hanya memberikan sinopsis dan tinjauan. 


PLOT

Cerita novel ini berpusat pada laki-laki bernama Yoshitaka Mashiba yang berencana akan menceraikan istrinya. Suatu ketika, dia ditemukan tewas karena racun arsenik yang tidak diketauhinya telah dilarutkan ke dalam kopi miliknya. Kematiannya direspon oleh kepolisian setempat dan semua hasil investigasi dan penyelidikan mengarah pada Ayane Mashiba yang tidak lain adalah istri Yoshitaka. Namun, polisi, tim investigasi, dan tim forensik terkendala satu masalah yaitu Ayane memiliki alibi sangat kuat karena Ayane di luar kota sehingga sangat tidak mungkin dapat memberikan racun untuk kopi yang diminum Yoshitaka di hari malapetaka tersebut. 

Detektif Kusanagi menghubungi teman lama yaitu seorang fisikawan cerdas bernama Manabu Yukawa yang akrab dipanggil "Detektif Galileo" untuk membantu investigasi kematian Yoshitaka yang semakin hari kebenaran sulit dicerna karena kompleksitas kasusnya semakin berlapis. 

Manabu sering dimintai bantuan oleh polisi, tim investigasi, dan tim forensik terutama perihal pengetahuan sains miliknya, mengingat dia seorang fisikawan. Untuk kasus Yoshitaka, Manabu merasa sungkan ikut serta menyelidiki kematiannya karena Yoshitaka dan Manabu saling mengenal berkat seprofesi, bahkan sering makan bareng dan main ke kediaman masing-masing maka tidak heran Manabu juga mengenal Ayane yang rupanya adalah teman kuliah Manabu sendiri. Kemudian, Manabu menyimpan perasaan tidak yakin bahwa Ayane dituduh sebagai pelaku tunggal dalam kematian suaminya karena Ayane merupakan sosok wanita elegan, cerdas, dan adil. Terlebih lagi, Yoshitaka dan Ayane tidak akan bertindak ingin membunuh pasangan masing-masing kalaupun sedang terlibat dalam permasalahan rumah tangga, atau begitulah yang dipercayai Manabu.  

Detektif Kusanagi dan Manabu menemukan fakta cukup mengejutkan bahwa Yoshitaka dan Ayane ternyata menjalani pernikahan tanpa didasari cinta. Mereka selingkuh dari pasangan masing-masing. Ayane berselingkuh dengan seorang pengrajin bernama Hiromi Wakayama. Akhirnya Hiromi masuk ke dalam daftar yang dicurigai polisi sebagai tersangka. Tetapi, fakta berkata adanya ketidaksesuaian antara waktu perselingkuhan mereka sampai hari terakhir Yoshitaka menghembuskan nafasnya yang terakhir. Gap waktunya terlalu lama. Hiromi disingkirkan dari daftar calon tersangka oleh polisi. Sekali lagi, Ayane terbebas dari tuduhan sebagai dalang kematian Yoshitaka.

Sang "Detektif Galileo" tanpa terduga menemukan petunjuk tersembunyi di dalam kopi maut yang diminimum teman dekatnya. Penemuan ini membingungkan semua pihak yang terlibat untuk mengusut kematian Yoshitaka karena Ayane memberikan keterangan yang berusaha memudarkan kebenaran atas penemuan Manabu ini. Polisi dan tim investigasi hanya memegang dua hal yang sangat diyakini adalah cara arsenik larut dalam kopi yang dipecahkan oleh Manabu sangat masuk akal dan seseorang memiliki akses masuk dan keluar rumah pasangan Mashiba. 

Selagi Detektif Kusanagi dan Manabu menenggelamkan diri lebih jauh dalam kasus kematian Yoshitaka, mereka berhasil mengidentifikasi selingkuhan almarhum dan rahasia lebih banyak pada suami dan istri Mashiba. Semua hal tersebut memberikan titik terang atas kasus kematian Yoshitaka. Cerita semakin rumit ketika Detektif Kusanagi dan Manabu mengetahui bahwa menjelang kematiannya, Yoshitaka berusaha mengatur sang istri untuk liburan agar dapat menghabiskan waktu bersama selingkuhannya. Rencana tersebut sudah pasti diatur serapi mungkin supaya disembunyikan dari Ayane. Kehadiran rencana tersebut ke permukaan dan keberadaan Ayane memang benar jauh dari rumah karena diminta Yoshitaka membuat Detektif Kusanagi dan tim tidak berhasil lagi menjerat Ayane atas tuduhan kematian suaminya.

Detektif Kusanagi dan timnya mendeteksi keberadaan orang lain yang memiliki hubungan erat dengan pasangan Mashiba yaitu Yasuko Hanaoka. Dia telah dianggap sebagai seorang anak bagi mereka karena diizinkan tinggal seatap karena status yatim piatunya. Yasuko menaruh perasaan khusus pada Yoshitaka yang telah banyak membantunya dalam mewujudkan cita-citanya yaitu memiliki kafe sendiri. Hal ini tidak luput memantik perasaan curiga untuk Kusanagi dan tim karena berpotensi pelaku pembunuhan Yoshitaka. Kusanagi dan tim merobek keterangan apapun dari mulut Yasuko dengan gencar. 

Keterangan Yasuko memandu Detektif Kusanagi pada hal lain yaitu terdakwa yang memungkinkan sebagai pengganti gugurnya Yasuko dari tuduhan. Nama pihak tertuduh itu adalah Tatsuya Ishigami, seorang matematikawan hebat dan mantan pacar Yasuko. Ishigami terus dicecar dan dikuliti habis-habisan oleh Kusanagi dan tim, bahkan Manabu turun langsung melabraknya. Pertahanan Tatsuya Ishigami runtuh dan akhirnya mengaku telah membunuh Yoshitaka karena cemburu. Tatsuya tidak pernah dicintai sepenuh hati oleh Yasuko selama memadu kasih dan alasan kandasnya hubungan mereka karena Yasuko mencintai Yoshitaka.

Cerita pembunuhan Yoshitaka sudah berakhir, tapi, apakah benar demikian? Itulah pertanyaan yang berkecamuk di benak Detektif Kusanagi. Pengakuan Tatsuya terdapat inkonsistensi dan dia mulai curiga kembali adanya lapisan kebenaran yang menunggu untuk dibuka dari pengakuan Tatsuya tersebut. 

Melalui investigasi sangat hati-hati berawal dari kesaksian Tatsuya Ishigami, Kusanagi, Manabu, dan semua tim kepolisian mendapatkan tamparan keras berupa jeratan jaring penuh dengan tipu muslihat, pengorbanan, dan cinta yang memimpin mereka semua pada sebuah pengakuan yang luar biasa mencengangkan dan mampu mengusik hati nurani bagi mereka yang berupaya mengusut tuntas perkara kematian Yoshitaka. Mungkin dari titik ini, Ayane tidak dapat berkelit lagi jadi Kusanagi dapat bernafas lega segera lepas dari perasaan terlarang yaitu jatuh cinta pada Ayane yang mampu mengusik hatinya untuk dapat membebaskan sang pujaan hati dari segala macam tuntutan. 

FINAL NOTE FROM ME


Keigo Higashino

Sampai sekarang, novel Higashino-san yang satu ini memberikan impresi bagus. Dari dua seri Galileo dan Malice dari seri Detektif Kaga terjemahan Indonesia yang penulis baca, Salvation of a Saint yang terbaik bagi penulis. Penulis dapat menjabarkannya ke dalam poin-poin untuk novel ini dapat dikatakan sangat menarik, berikut jabarannya:

  1. Novel ini mempunyai plot yang disusun dengan baik. Misteri yang terkandung di dalamnya berlapis-lapis twists & turns yang membuat penulis susah berpaling dari buku untuk hal sepele karena memaksa untuk bermain memecahkan teka-teki juga oleh penulis novelnya. Lama-lama plot membuka sebuah kebenaran, dan motivasi yang tersembunyi, hal yang sepadan telah membaca lembar tiap lembar novelnya.
  2. Penulis menyukai karakter yang muncul di novel ditulis multidimensional dan diberikan pengembangan karakter selagi cerita terus mengalir menuju akhir plot. Mengeksplor motivasi, perasaan, keinginan dan intrik konflik antar karakternya sangat berhubungan dengan kejadian di dunia nyata dan menggelitik penulis.
  3. Penulis menyukai pendekatan Higashino-san yang menantang agar melihat kasus dari beragam perspektif dan mempertanyakan 'mana yang benar dan mana yang salah' setelah disuguhi perjalanan psikologis tiap karkater terhadap 'mengapa' mereka bertindak demikian. Hal ini diilustrasikan lewat karakter Kusanagi yang dapat terbelah perasaannya pada dua hal yaitu Ayane (sentimen pribadi) dan kasus Yoshitaka (etika profesi).
  4. Penulis menyukai tema novel ini yaitu cinta, pengorbanan, obsesi, dan kerumitan hubungan antar manusia yang beresonasi bagi yang baca dan menambah kedalaman pada keseluruhan naratif plotnya.
  5. Novel ini memang berani mempertanyakan dan menjungkirbalikkan kepercayaan sebuah moral yang dipegang terhadap kasus yang diangkat di dalam novel ini kepada para pembacanya, tapi uniknya, novel ini malah condong mengambil posisi netral sehingga membiarkan pembaca untuk membuat pertimbangan serta interpretasi sendiri.
Lima poin di atas berasal dari pengalaman membaca novelnya. Selanjutnya, karena sudah menamatkan Salvation of a Saint, sisi kelemahan novel ini terletak pada sebagai berikut:
  1. Penulis telah membaca beberapa karya Higashino-san, sepertinya merupakan hal umum bahwa Higashino-san memiliki tempo kecepatan (pacing) menarasikan ceritanya sangat lambat. Beberapa pembaca dibuat tidak sabar apalagi merupakan distraksi cukup besar kepada pembaca yang gemar membaca misteri dan kriminal yang rata-rata pacing-nya cepat. 
  2. Novel ini mengambil latar tempat di Jepang dan memakai banyak referensi budaya dan etiket Jepang sehingga tidak semua pembaca merasa kenal dengan semua itu. Sebagian pembaca barangkali merasakannya sebagai sebuah tantangan untuk memahami itu semua.
  3. Bagi pembaca yang membaca versi buku terjemahan, poin-poin tertentu terhadap hal-hal berbau Jepang dapat kehilangan makna aslinya setelah diterjemahkan ke bahasa selain Jepang sehingga berpotensi mempengaruhi keseluruhan pengalaman saat baca.
  4. Novel ini tidak dapat dinilai pemicu adrenalin. Secara umum, novel misteri penuh dengan suspense dan aksi-aksi "wow", tapi tidak dengan novel satu ini karena menitikberatkan pada elemen human relationships and psychological yang membuatnya sangat kurang menarik sehingga dapat menjauhkan pencinta novel misteri untuk membeli novel Salvation of a Saint.
  5. Konklusi novel ini dapat dikatakan kurang memuaskan karena ending yang dibiarkan terbuka lebar pantas untuk diciptakan banyak kemungkinan dan bermoral ambigu.
Setelah membaca semua kelebihan dan kelebihan novel ini, Salvation of a Saint telah mengeruk banyak pujian dan umpan balik positif sehingga penulis ikutan memberi nilai 5 dari total 5 bintang! Patut diperhatikan bahwa pemberian bintang in untuk sebuah karya adalah berdasarkan preferensi penulis. Pada akhirnya, seseorang akan merekomendasikan atau tidak merekomendasikan Salvation of a Saint dapat bergantung pada selera masing-masing, preferensi bahan bacaan, dan apa yang dicari dari sebuah novel. Preferensi membaca bervariasi antar individu. 

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih karena sudah mau mampir ke blog ini! Arigatou!!! Semoga pembaca diberikan keberkahan selalu! 





~END~









* Disclaimer: Courtesy of  Google Images.  The material published on this website is intended solely for general information and reference purposes and is not legal advice or other professional advice.  

Comments