NOCTIS

by: Nabila Rhapsodios



WARNING: HEAVY SPOILERS. READ AT YOUR OWN RISK. YOU HAVE BEEN WARNED. THANK YOU. 


Penulis merasa informasi Final Fantasy XV akan berat sebelah apabila tahu dan ikuti narasi cerita dari sudut pandang antagonis saja. Protagonis FF XV yaitu Noctis Lucis Caelum akan diulas serinci mungkin. Semua yang mengikuti pengembangan game besutan Square-Enix satu ini, sudah familiar dengan wajahnya sejak FF XV 'masih bernama' Final Fantasy Versus XIII

Deskripsi singkat Noctis adalah putra mahkota satu-satunya untuk menduduki tahta Dinasti Lucis Caelum dari negara Lucis, satu-satunya negara yang masih menganut paham konvensional yaitu bergantung pada kelihaian sihir yang bersumber dari Kristal sejak Zaman Kalendar Kuno / Zaman Sejarah Kuno. Sebagai putra mahkota, Noctis sangat dimanja oleh beberapa jumlah prestis dan kekuatan disekitarnya. Dikelilingi oleh sejumlah orang dan teman yang tiada henti mendukungnya, ditetapkanlah untuk menjadi Raja Lucis menggantikan ayahnya dimana akan membawa tujuan dan makna dari titel 'Raja Lucis' lebih berarti untuk dunia Eos

Pada akhirnya, ujian hidup Noctis dimulai ketika dilepas oleh ayah tersayang untuk bertemu kembali dengan teman masa kecilnya Lunafreya Nox Fleuret dan menikahinya di kota Altissia. Di dalam pertarungan, dia mampu mengendalikan senjata-senjata spektral yang dibuat dari udara, kekuatan yang eksklusif dimiliki oleh garis keturunan Lucis Caelum. Demikianlah, para pemain akan mengikuti kisah Noctis dalam pencarian panjang untuk membebaskan Lucis dari penjajah tirani, menyelamatkan rakyat, dan seiring berjalannya waktu, dunia pun butuh diselamatkan oleh Noctis dari cengkraman kekuatan kegelapan yang sudah menggerogoti Eos sejak Zaman Kalendar Kuno.  

Please, enjoy the article and Happy New Year!


Review in-game


Noctis Lucis Caelum, The Crown Prince of Lucis
Noctis merupakan anak tunggal lahir dari pasangan Raja Lucis yang tengah menjabat, Regis Lucis Caelum dan Ratu Aulea (Auraia? Aulia? Auria? Belum ada ejaan Inggris yang resmi) yang merupakan teman masa kecil Regis. Dengan sangat sedih, Aulea meninggal dunia ketika Noctis masih bayi dan semenjak peristiwa ini, Regis tidak ada minat untuk menikah kedua kalinya. 

15 tahun sebelum jalan cerita Kingsglaive: FF XV dan FF XV, Regis diberitahu oleh Raja dan Ratu Lucis terdahulu bahwa Noctis merupakan Raja Cahaya / Raja Yang Sebenarnya / Raja Dari Segala Raja / Raja Yang Terpilih yang disebut dalam ramalan untuk mengorbankan nyawa di saat kegelapan kembali bertindak brutal demi menyelamatkan dunia.

Ketika berusia 8 tahun, Noctis, sopir, beberapa perawat serta pelayan diserang oleh Daemon Marilith ketika berkendara, serangan ini disiratkan Kekaisaran Niflheim sebagai dalang utama pelepasan Daemon itu ke mereka semua. Noctis yang nyaris tewas diselamatkan Regis serta semua pelayan miliknya tepat waktu. Noctis jatuh koma akibat kejadian ini dan masuk ke alam mimpi. Seorang makhluk magis bernama Carbuncle menemaninya disana dan menghalau kekuatan misterius yang tengah berusaha membuat Noctis tidak akan pernah bangun kembali dari alam tersebut. Dia bangun dari koma. Paska peristiwa itu, mengubah Noctis yang tadinya anak lincah serta ceria, berubah menjadi anak tertutup dikarenakan menyadari dunia di luar tidak aman dan bisa merenggut orang-orang yang dipedulikan olehnya (catatan: ada implikasi bahwa Noctis sangat dekat dengan pelayan, perawat, dan sopir yang jadi korban serangan Marilith). 

Demi pemulihan, Noctis akhirnya dibawa oleh Regis ke Tenebrae dimana disana Noctis berteman dengan anak termuda dari Ratu Sylva Via Fleuret -Sang Oracle di masa ini- yaitu Lunafreya atau "Luna" (catatan: karena 8 tahun Noctis tidak bisa menyebut Lunafreya, panggilan Luna macet di mulutnya dari sekarang sampai dewasa kelak). Mereka menjadi sangat akrab dan saling membuat banyak janji-janji rahasia. Salah satu janji yang paling membekas di hati keduanya adalah saling mengirim pesan rahasia lewat buku merah milik Luna dan anjing hitam bernama Umbra berperan sebagai pembawa buku merah itu. 

Noctis mendengar dari Luna bahwa ayahnya merupakan pelindung Kristal yang sudah disumpah dan penjelasan lain tentang Kristal itu sendiri. Kemudian, Luna menambahkan bahwa Noctis adalah yang terpilih untuk membasmi penyakit kegelapan dari dunia, Noctis berjanji akan menuntaskan apa yang dikatakan Luna meskipun saat itu, dia tidak benar-benar mengerti arti dari tugas yang harus dipikulnya ini. Menghabiskan waktu di Tenebrae, Noctis juga berjumpa dengan wanita cantik yang mengaku sebagai Messenger (catatan: sama dengan Malaikat di dunia kita) bernama Gentiana. Dia mengaku bahagia melihat keakraban antara calon Raja Lucis dan calon Oracle.

Akan tetapi, Noctis harus berpisah dari Luna secara paksa ketika pasukan-pasukan Niflheim menyerang Tenebrae. Regis hampir saja tidak bisa membawa pulang putranya di tengah-tengah serangan ini dan walaupun berusaha membawa Luna bersamanya, Luna memilih untuk tetap di sisi kakak laki-lakinya. Semenjak darisini, Noctis tidak bisa bertemu dengan Luna secara tatap muka, mereka hanya mampu berkirim pesan lewat buku merah sebagai media komunikasi.

Sangat jelas di anime Brotherhood: FF XV, Regis mendaftarkan Noctis dari SD sampai SMA di sekolah-sekolah reguler, bukan di sekolah-sekolah khusus bangsawan dan kaum elit. Ini dilandasi munculnya perasaan kemungkinan hidup Noctis tidak panjang setelah penetapan Noctis sebagai Raja Cahaya maka dari itu, Regis sangat ingin Noctis menjalani masa-masa kecil sampai remaja yang relatif biasa saja sama dengan anak-anak normal. Semasa SD, dia satu sekolah dengan Prompto tapi, baru benar-benar dekat ketika SMA setelah Prompto berubah. Disarankan oleh Luna ketika Prompto duduk di sekolah dasar dulu untuk berteman dengan Noctis dikarenakan dia tidak terlalu banyak berbaur dengan teman satu sekolahnya. Gladiolus merupakan pelatih tempurnya dan dia berhutang budi kepada Noctis karena telah menolong Iris. Ignis diminta oleh Regis untuk mengurus keseharian Noctis karena dia telah kehilangan sosok ibu dan Regis tidak selalu bisa 24/7 memantau putranya.

Di dalam novel Final Fantasy XV Prologue Parting Ways, Noctis dan Ignis berkemas barang-barang di kamar Noctis untuk dibawa pergi ke Altissia dimana pernikahan Noctis dengan Luna akan diselenggarakan. Pernikahan mereka adalah salah satu syarat utama supaya Lucis dan Niflheim berdamai. Di dalam novel ini, Noctis melihat dengan matanya sendiri bahwa semua orang di The Citadel sangat sibuk menyiapkan apapun yang dirasa perlu untuk acara kesepakatan damai. Karena semua orang sibuk dan banyak yang tidak bisa ditemui lama-lama, Noctis dan Ignis pun memutuskan untuk balik lagi ke apartemen milik Noctis di malam harinya untuk mengeluarkan semua barang-barangnya disana karena setelah menikah nanti, dia tidak akan menempati apartemen. Mereka berdua disusul oleh Gladiolus dan Prompto yang ikut membantu menyiapkan perlengkapan yang dirasa butuh saat di jalan dan bersih-bersih apartemen. Noctis dan tiga sahabatnya merenung seperti apa orang-orang dan lingkungan di luar Insomnia dan negara Lucis. Mereka menyelesaikan kegiatan dengan bermain game King's Knight. Esok pagi, Noctis dan tiga sahabatnya dibangunkan oleh alarm milik Noctis dan berangkat ke The Citadel untuk pamit dengan Raja Regis.

Sudah banyak kejadian yang dilewatkan oleh mereka berempat di Insomnia semenjak memustuskan untuk pergi ke Altissia. Seperti, Ibu Kota Lucis tersebut berhasil direbut oleh Niflheim, Kristal dicuri, dan Regis dibunuh. Noctis mengetahui hal ini ketika menunggu kapal feri kembali beroperasi di Galdin Quay. Noctis menunda pernikahannya untuk sebuah objektif lain yaitu mendapatkan kembali Kristal dan menumbangkan Niflheim yang telah berbohong kepada Lucis. 

Cor memberi tahu Noctis bahwa dia harus siap menjadi pemimpin karenanya, memberi informasi yang dirasa diperlukan untuk proses naik tahta dan menumpas Niflheim yaitu mengumpulkan senjata-senjata milik Raja dan Ratu Lucis terdahulu dari seluruh makam mereka di Lucis yang dinamai Royal Arms. Ketika sampai di Lestallum, Noctis merasa sakit kepala seolah-olah ada seseorang /  sesuatu memanggilnya. Atas saran orang asing yang bernama Ardyn, Noctis hendaknya menjawab panggilan di kepalanya yang tak lain lagi adalah panggilan dari Titan, The Archaean untuk melawannya di tempat dia berada. Noctis dan kawan-kawan ogah-ogahan membiarkan Ardyn sebagai pemandu ke kediaman Titan yaitu Disc of Cauthess. Akhirnya, Noctis pun tahu dari Titan bahwa Luna berusaha membantu dengan berinisiatif akan membangunkan The Six lain (catatan: patut diingat, The Six adalah sebutan 6 Astral yang sangat menonjol dalam Mitologi / Sejarah / Legenda Eos. Mereka adalah makhluk-makhluk ilahi yang menghadiahi Kristal untuk dinasti Lucis Caelum sekaligus dianggap Dewa dan Dewi planet Eos). 

Benar saja, The Six selanjutnya adalah Ramuh, The Fulgarian meminta Gentiana untuk menyampaikan kepada Noctis untuk aktifkan batu-batu miliknya alias membangunkan kekuatannya yang tersebar di beberapa tempat di Duscae supaya bisa membantu calon Raja Lucis di perjalanan. Setelah Royal Arms hampir terkumpul dan sudah mendapat Persetujuan / Kesepakatan dari Titan serta Ramuh (catatan: Di game disebut The Covenant, sebuah ritual yang hanya bisa dilakukan oleh Oracle untuk membangunkan Dewa-Dewi yang tertidur di seantero Eos lalu, berbicara sekaligus meminta bantuan mereka), Noctis menyebrang ke Altissia untuk validasi kesepakatan dengan Leviathan, The Hydraean tetapi, ketika ritual ini sedang berlangsung, Niflheim mengganggu dan akhirnya, Leviathan mengamuk. Noctis tidak sanggup menjalani rintangan yang diberi oleh Astral ini, diapun terhempas oleh serangan Leviathan, ketika dalam posisi ini, Noctis harus melihat Ardyn menikam Luna. Noctis diselubungi kekuatan tambahan dari para pendahulunya untuk mengalahkan Leviathan dan berhasil. Dengan kekuatan terakhir yang dimiliki, Luna menyelamatkan Noctis. 

Titan yang mendengar panggilan Luna, menampakkan diri untuk menahan amukan Leviathan (catatan: jika tidak ada intervensi Titan, Leviathan bisa saja menghabisi Noctis. Luna tidak bisa sendirian menyelamatkan mereka berdua karena sekarat akibat luka tusuk di liver / perutnya. Terlalu memaksakan diri dalam situasi kritikal begini, malah yang ada dapat membunuh dia dan Noctis). Noctis dan Luna berada di alam mimpi dimana disini, Luna mengembalikan cincin yang memang hak milik Noctis dan keluarganya yaitu Ring of the Lucii, sebuah artifak yang hanya dikhususkan untuk Raja serta Ratu Lucis dimana kegunaan dari cincin ini adalah akses sihir milik Kristal. 

Tanpa sepengetahuannya, Ardyn berniat membunuh Noctis ketika sedang tidak sadarkan diri. Ring of the Lucii jatuh dari genggamannya. Ignis menggunakan benda itu karena tidak punya pilihan lain untuk menghalangi niat Ardyn tersebut. Setelah tidak sadarkan diri selama berhari-hari sejak peristiwa Leviathan, Noctis bangun dan terkejut melihat Ignis terluka dan juga mendengar darinya bahwa Luna sudah meninggal. Ignis memberitahu lagi bahwa sekiranya perjalanan mereka diakhiri karena sudah banyak kelihangan yang tidak mengenakkan emosi. Noctis jelas menolak saran Ignis yang satu ini dikarenakan apabila berhenti maka semua pengorbanan yang telah dibayar akan berbuah sia-sia.

Noctis dan tiga sahabatnya melanjutkan perjalanan dimana tujuannya kali ini adalah kota pemerintahan pusat Kekaisaran Niflheim, Gralea dan perkiraan mereka juga, pasti Kristal dibawa kesana. Sebelum tiba di Gralea, rangkaian peristiwa terjadi. Kali ini, persahabatan Noctis dan ketiga sahabatnya diuji. Karena tidak tahan ada konflik diiringi sifat diam tapi marahan, Ignis buka suara untuk menyelesaikan konflik. Setelah dapat satu lagi Royal Arms di Cartanica, Noctis semakin mantap untuk terus melanjutkan perjalanan. 

Kereta yang membawa rombongan Noctis ke Gralea diserang pasukan-pasukan Magitek Niflheim dan Noctis ditipu ilusi Ardyn kemudian dilumpuhkan olehnya di atap gerbong kereta. Ketika bangun, Noctis menangis tersedu-sedu karena merasa bersalah mendorong Prompto (asli) dari kereta serta khawatir dengan keadaan sahabat baiknya ini. Mereka tidak bisa menghentikan paksa kereta karena mereka target utama pasukan Magitek apabila memaksa kereta berhenti untuk Prompto, keselamatan semua penumpang diambang titik nadir. Tertinggal di belakang, Noctis dan tiga sahabatnya berasumsi Prompto pasti telah ditangkap oleh Niflheim. Kereta berhenti di Tenebrae untuk menurunkan semua penumpang dan melihat rumah besar kediaman keluarga Fleuret dibakar akibat balasan pengkhianatan besar yang dilakukan oleh kakak laki-laki Luna yaitu Ravus untuk insiden Leviathan. 

Malam semakin panjang yang menandakan Daemon akan lebih merajalela semenjak Luna, Sang Oracle yang bertugas menahan kekuatan kegelapan tidak melahap habis cahaya dunia, telah dibunuh oleh Ardyn. Noctis pun semakin putus asa dan berkeinginan kuat mendapatkan kembali Kristal yang bisa mengusir antek-antek kegelapan. Noctis berbincang singkat dengan salah satu pelayan keluarga Fleuret dan mengetahui hal mengejutkan bahwa Ravus selalu mendukung Luna walaupun bekerja untuk Niflheim dan dari seorang gadis kecil bahwa Luna sangat menantikan pernikahan mereka. 

Puas mampir di Tenebrae, Noctis berangkat naik kereta menuju Gralea yang dikemudikan oleh pengikut setia Aranea yaitu Biggs dan Wedge. Namun, ketika sampai di tundra anomali yaitu Ghorovas Rift, Daemon muncul di sekeliling jenazah raksasa Shiva, The Glacian. Mau tidak mau, Noctis harus membersihkan rel kereta dan sekeliling area dari Daemon untuk kelancaran jalan kereta. Siapa sangka ternyata Noctis bertemu lagi dengan Ardyn. Noctis menuntut jawaban dari Ardyn tentang apa yang sebenarnya sedang lakukan dan inginkan dengan mengikuti, mencelakai, menyakiti, dan membantu mereka selama ini. Ardyn tidak menjawab malah menunjukkan keprihatinan melihat Ignis dan Gladiolus pingsan kedinginan. Gentiana muncul dan membekukan Ardyn. Noctis terkejut, ternyata Gentiana adalah Shiva. Noctis menerima restu dari Shiva dan diberi Trident of The Oracle sebagai Royal Arms. Noctis didatangi roh Luna dan membuat Noctis menangis. Selanjutnya, Noctis mengetahui dari orangnya sendiri bahwa Ardyn adalah makhluk abadi dan semua hantaman, serangan, dan sihir, tidak akan mempan terhadapnya. Noctis terus melaju ke Gralea dengan harapan dapat mendapat semua yang diinginkan dan dapat membuka lembaran kebenaran atas siapa Ardyn yang sesungguhnya. 

Rombongan Noctis masuk Gralea dan disambut oleh rentetan tembakan. Untuk mengelak dari peluru, Noctis mengendarai Regalia untuk melewati gerbang utama kota tersebut. Sayangnya, mobil itu harus ditelantarkan karena rusak disana-sini. Mereka juga tidak punya pilihan lain untuk meninggalkan Biggs dan Wedge mempertahankan diri sendiri. Mereka lanjut dengan berjalan kaki tetapi, baru beberapa langkah, gerbong kereta besar memisahkan Noctis dari Ignis serta Gladiolus. Sekarang Noctis sendirian dan di tengah jalan sadar bahwa tidak bisa memanggil Royal Arms sekaligus tidak punya pilihan lain, Noctis memasang Ring of the Lucii di jari untuk dijadikan alat ofensif dan defensif. Dia menyelusuri lorong-lorong arena bernama Zeganautus Keep untuk mencari Prompto terlebih dahulu sementara Ardyn tidak henti-hentinya mengejek dirinya dari pengeras suara. Noctis mengetahui hal-hal baru di Gralea yang berkenaan dengan Magitek, Daemon, dan "penyakit yang membuat orang-orang hilang". Ravus ditemukan tidak bernyawa dan Noctis berterima kasih kepadanya kemudian, mengambil pedang Regis untuk menjadi Royal Arms terakhir. 

Noctis bertemu kembali dengan ketiga sahabatnya. Setelah kekuatan memanggil Royal Arms kembali berfungsi, Noctis diserang tiba-tiba oleh segerombolan Daemon. Karena hal ini, sahabatnya terpaksa menuntut Noctis untuk pergi duluan ke tempat Kristal berada sementara mereka menghadang gerombolan itu supaya tidak mengejar Noctis. Meski tidak rela, Noctis pun patuh. Berhasil menemukan Kristal tetapi, ketika sedang memohon, dia ditarik ke dalam oleh kekuatan supernatural. Noctis mendapatkan fakta bahwa Ardyn Izunia rupanya Ardyn Lucis Caelum, seorang yang diniatkan akan menjadi Raja Lucis Pertama tapi, gagal naik tahta yang berarti Ardyn adalah sedarah dengannya. Dulu sekali, 2000 tahun lalu, Ardyn diberi tugas untuk menyembuhkan dunia dari Daemon. Dia telah ternoda oleh penyakit kegelapan, baik Starscourge dan Daemon, dan karenanya, ditolak oleh Kristal untuk naik tahta karena afinitasnya terhadap kegelapan dan membuatnya abadi. 

Di dalam Kristal, Noctis bertemu dengan Bahamut, The Draconian yang menyadarkan Noctis dari takdir yang telah digariskan 15 tahun lalu sebagai Raja Cahaya. Raja Cahaya hadir ketika semua kekuatan Kristal terkonsentrasi ke dalam Ring of the Lucii dan dapat melenyapkan kegelapan dari dunia dengan bayarannya adalah nyawa Raja Cahaya. 
Father & Son
Noctis menghabiskan sepuluh tahun di dalam Kristal dan mengakumulasikan sihirnya sekaligus memperkuat diri sendiri untuk menyiapkan pertarungan melawan Ardyn dan pengorbanan nyawanya. Dia bangun di pulau Angelgard dimana dia bertemu dengan Umbra yang membawa sebuah catatan untuknya yang mengatakan semua teman-temannya akan menemuinya di Hammerhead. Di Final Fantasy XV: Comrades, Noctis disapa oleh Libertus Ostium dan beberapa anggota Kingsglaive yang kelelahan. Gentiana memberitahu Noctis bahwa dia harus kembali ke kampung halamannya dan mengalahkan Ardyn. Gentiana memberitahu Noctis bahwa mereka akan bertemu lagi. Noctis menaiki kapal milik ayahnya ke Galdin Quay yang sudah ditelantarkan oleh penghuninya dan telah didiami oleh Daemon ganas.

Noctis berpas-pasan dengan Talcott (yang sudah dewasa) di jalan dan membawa Noctis ke Hammerhead sekaligus menginfokan Noctis perihal kondisi dunia selama sepuluh tahun menghilangnya Noctis dari dunia. Dia bertemu kembali dengan Ignis, Prompto, dan Gladiolus dan bersama saling bertukar kabar singkat di Hammerhead. Selanjutnya, mereka memakai pakaian formal untuk kembali ke Insomnia dan mampir ke Haven untuk mengadakan jamuan terakhir bersama. Saat momen itu terjadi, Noctis kesulitan mengartikulasikan perasaan miliknya yang tersimpan di hati untuk ketiga sahabatnya. Setelah selesai makan, Noctis dan Ignis berbincang empat mata. Mereka sama-sama sedih bahwa sebentar lagi akan berpisah selamanya.

Selesai melawan pasukan Magitek, Daemon, dan meruntuhkan dinding pelindung ciptaan Ardyn yang menghalangi jalan ke The Citadel, Ardyn memanggil Ifrit, The Infernian tetapi, Noctis mengalahkan Ifrit dengan bantuan Astral lain yang akhirnya memenuhi janjinya kepada Shiva di kereta dulu. Baru beberapa langkah berjalan di selasar pintu masuk istana, Noctis dikejutkan dengan suara Ardyn yang memuji semua atraksi pertunjukan yang terjadi di luar The Citadel dan ujung-ujungnya memberitahu Noctis bahwa satu rintangan harus di hadapi dulu untuk sampai ke tempat dirinya berada yaitu melawan roh-roh para pemimpin Lucis terdahulu. Tidak hanya satu yang di lawan olehnya, melainkan tiga roh. Noctis menang melawan ketiganya, setelah terbebaskan dari cengkraman Starscourge, roh-roh tersebut menguatkan semangat Noctis untuk terus maju menjadi Raja Cahaya.  
Sebelum masuk ke ruang tahta, Noctis meminta Prompto mengeluarkan semua koleksi foto miliknya untuk dibawa satu bersamanya. 

Noctis menemukan Ardyn duduk di atas tahta, Kristal berkilat-kilat di atas dirinya. Noctis menerima tantangan Ardyn dan akhirnya berhasil membunuhnya tetapi, sebelum tutup mata, berjanji akan menemui Noctis di "alam setelahnya". Noctis yang tidak mau ketiga sahabatnya menyaksikan kematiannya, mengirim mereka bertiga untuk berjaga di luar dan memberi petuah terakhir untuk terus berdiri tegap. Noctis memanggil roh-roh Raja dan Ratu Lucis yang menyerang dirinya satu per satu sampai jiwa Noctis terhisap oleh Ring of the Lucii. Roh Noctis mengeluarkan pukulan terakhir untuk roh Ardyn yang selamanya melenyapkan Starscoruge dari jiwa milik Ardyn. Ramalan telah terpenuhi dan Cahaya kembali bersinar di Eos.



The Finale
Suara Regis muncul untuk mengucapkan terimakasih kepada Luna atas semua tindakannya untuk Noctis. Setelahnya, Regis menyelamati mereka berdua atas pernikahan keduanya. Roh Noctis muncul dengan roh Luna disampingnya di ruang tahta yang dihiasi oleh spanduk "Noctis Lucis Caelum 114th" dan foto yang diambil dari koleksi Prompto. Setelah puas mengamati foto, mereka menyegel cinta abadi milik mereka dengan sebuah ciuman. Mereka menutup mata dan bersiap untuk tidur.  

Di layar muncul kata "FIN" dan kembali ke Menu Title yang menyingkap logo sempurna FF XV dan latar gambar berubah dari langit malam menjadi langit fajar sambil diiringi latar musik yang berganti dari "Somnus (Instrumental Version)" menjadi "NOCTIS" seperti yang dapat didengarkan di video satu ini:  

 


"NOCTIS" merupakan lagu yang cocok untuk karakter Noctis. Lagu ini memiliki sesuatu berbau melankolis yang ditorehkan ke dalam lagunya yang sangat sesuai dengan garis takdir yang sudah ditetapkan dan harus dipikul berat untuk Noctis. Lagu ini lembut dan melankolis tetapi juga, terdengar baik dan jelas siapa diri Noctis yang sesungguhnya di dalam. Terlihat sepintas dari luar kalau Noctis adalah orang yang canggung mengungkapkan perasaan dan berusaha bersikap "cool" untuk menutupi rasa sedikit terbebani dengan takdirnya tetapi, di dalamnya dia adalah orang yang baik hati, tenang, seorang pemimpi, suka berkelakar, dan anehnya klasik.  

Walaupun pemain diperdengarkan sekilas lagu tersebut ketika adegan Noctis dan Luna masih pada kecil, setelah menamatkan game-nya kemegahan makna lagu "NOCTIS" benar-benar terasa saat menjadi lagu latar Menu Title baru. "NOCTIS" menghantam keras hati puluhan pemain dan membuat semua pemain barangkali mampu menangis tersedu-sedu di depan layar TV. Pemain diingatkan pertumbuhan karakter ini dan menjelang akhir perjalanan Noctis, sahabat-sahabatnya mencatat rasa percaya diri meningkat dan dia menjadi lebih tegas dan teguh. Dia telah belajar untuk mengambil tanggung jawab atas posisinya dan melakukannya tanpa ragu-ragu. 

Penulis paham bahwa setelah semua perjalanan yang penuh dengan cinta, kematian, pengorbanan, konflik, senyuman, dan canda tawa, semuanya menuntun Noctis untuk benar-benar menjadi seorang Raja dan mengorbankan nyawanya sendiri untuk membunuh Ardyn demi Cahaya. Namun, tidak juga semata untuk memenuhi takdirnya, Noctis melakukan pengorbanan untuk seluruh umat manusia di dunia supaya mereka semua dapat hidup dengan damai dan bahagia. Sebagai imbalan atas tindakan heroik dan tidak mementingkan kepentingan pribadi, Noctis dipertemukan kembali dengan Luna di Alam Akhirat dimana keduanya dalam keadaan istirahat tenang karena perang telah usai dan mereka tidak harus lagi merasakan pedihnya perang sewaktu masih hidup dulu. Penulis rasa Noctis adalah sosok Raja yang cocok jadi panutan di Eos, baik Raja Lucis dan Raja Yang Sebenarnya... Bahkan setelah berbulan-bulan menamatkan FF XV, penulis tetap gemetar dan terenyuh setiap ada yang memutar "NOCTIS" dalam jarak dengar penulis... 

Perasaan sedih belum berakhir karena "NOCTIS" mempunyai gubahan versi piano yang semakin membuat tangisan kalian kencang. Versi piano ini terdapat di album Piano Collections: Final Fantasy XV nomor 8 dengan judul lengkap "Serenade Fantastique for Piano -NOCTIS-". Square-Enix mengeluarkan video klip lagu ini untuk ajang promosi albumnya. Silakan lihat pianis Takaya Sano dengan elegan membawakan lagu ini sambil melihat cuplikan-cuplikan adegan FF XV di bawah ini:




Final Fantasy XV Royal Edition / Royal Pack / Windows Edition merilis another variation dari "NOCTIS" yaitu "Moonlit Melodies" yang mengalun ketika pemain mengklik Menu Credits di Title Screen. Pencipta lagu ini sama dengan pencipta "NOCTIS" yaitu Yoko Shimomura. "Moonlit Melodies" dapat ditemukan dan diunggah dari album Final Fantasy XV OST Volume 2, silakan dengar di bawah ini jadi tidak perlu repot-repot datangi YouTube hehehe: 





"Moonlit Melodies" menjadi tambah istimewa karena terdapat motif dari "LUNA" yang jelas terdengar di 0:00-0:19 dan motif lagu tersebut terus ada sampai "Moonlit Melodies" selesai mengalun. 

"Moonlit Melodies" adalah sebuah lagu penegasan dari Square-Enix kepada pihak yang tidak merestui (dengan beragam alasan) Noctis jadian dan tunangan (akhirnya menikah di Akhirat) dengan Luna bahwa Noctis-Luna merupakan pasangan resmi mewakili FF XV dan pasangan yang jadian bukan semata urusan politik, mereka jadian diiringi unsur rasa cinta dan kesetiaan satu sama lain yang sudah tertanam di hati masing-masing sedari kecil. Selain, membawa cinta dan kesetiaan ke dalam lagu ini, membawa juga ilustrasi tugas Luna dan Noctis di dunia Eos yang wajib mereka jalani. 

Tugas tersebut membuat takdir hidup mereka sedih dan bikin ngilu sehingga alunan "Moonlit Melodies" bisa membuat yang mendengarkan, baik pemain dan bukan pemain, ikutan sedih. Berangkat dari penjelasan di paragraf sebelumnya dan paragraf ini maka "Moonlit Melodies" memancarkan atmosfer yang tidak mudah dilupakan untuk semua pendengarnya. Beneran deh!

Credits yang diiringi oleh "Moonlit Melodies" memperlihatkan banyak foto. Satu diantaranya menampilkan foto Ignis, Gladiolus, dan Prompto berdiri dan sama-sama menatap kemunculan matahari pagi pertama di Insomnia setelah dunia dilanda kegelapan selama 10 tahun. Hal tersebut menegaskan kembali jawaban Sutradara tahun lalu (catatan: Bisa lihat disini: https://kotaku.com/final-fantasy-xvs-director-clears-up-a-major-ending-plo-1805820500) atas nasib mereka bertiga di akhir cerita FF XV yaitu mereka selamat tapi, Noctis meninggal. Silakan klik video di bawah ini dan lihat menit 3:57: 



Oh, BGM yang mengalun saat secret cutscene Comrades "NOCTIS" yang dimainkan sangat pendek. Rupanya, setelah mendengarkan lagi album FF XV OST Vol. 2, "NOCTIS"-nya baru! Judulnya adalah "NOCTIS: Those Who Follow". Silakan dengar di bawah:



Urgh, Shimomura-san memang salah satu komposer paling jago untuk urusan menciptakan lagu-lagu super duper sedih dan mengoyak hati. Tidak hanya lagu super duper sedih dari FF XV tapi, juga Parasite Eve, Kingdom Hearts, dan Legend of Mana. Coba dengarkan karyanya di tiga judul itu ya, jangan lupa! 


Florence Welch
Album Songs from Final Fantasy XV yang dinyanyikan oleh Florence Welch dari grup band rock Florence and the Machine memuat lagu-lagu yang memiliki kaitan sama kuatnya dengan "NOCTIS" untuk karakter Noctis. Apa saja judulnya? Judulnya adalah "Too Much Is Never Enough" yang mengalun saat pemain memencet Credits dari Menu Title, "Stand By Me" yang mengalun sekilas di awal ketika mereka berempat harus mendorong Ragalia ke bengkel terdekat tetapi, kemunculan penuhnya saat menjadi Ending Theme sekaligus Theme Song FF XV, dan "I Will Be"

Setidaknya "Too Much Is Never Enough" menceritakan kepada kita beban Noctis untuk menjadi Raja Lucis serta Raja Cahaya. Seperti yang bukan rahasia umum lagi, dia tidak selamat dan karenanya tidak bisa memimpin Lucis, tetapi tercapai untuk menjadi Raja Cahaya. Satu lagi adalah Noctis mencapai kata damai ke dalam batinnya sendiri atas prospek bahwa dirinya akan mati. Namun, untuk penulis, setiap kali mendengar lagu ini  merasa ingin berkata, "Sungguh suatu kehormatan telah mengikuti petualanganmu dari awal sampai akhir, Yang Mulia semoga istirahat dengan tenang disana bersama Luna dan ayahmu." Silakan dengar "Too Much Is Never Enough" di bawah ini: 


English Lyrics:

And the crown it weighs heavy...
'Till it's banging on my eyelids

Retreating in covers and closing the curtains
One thing's for certain, oh
A year like this passes so strangely
Somewhere between sorrow and bliss

Oh, who decides from where up high?
I couldn't say, "I need more time"
Oh, grant that I can stay the night
Or one more day inside this life!

Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
 Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
Too much, too much, too much, too much, too much
Never, never, never enough

Oh, you wondrous creature...
Coming up who we are...

'Cause  I'm retreating in covers and closing the curtains
One thing's for certain, oh
A year like this passes so strangely
Somewhere between sorrow and bliss

Oh, and who decides from where up high?
(One other year; a hundred flags flying in a field)
I couldn't say, "I need more time"
(One day, felt it let go of me)
Oh, grant that I can stay the night
(One other year; a hundred flags flying in a field)
Or one more day inside this life!
(One day, felt it let go of me)

Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
Too much, too much, too much, too much, too much
Never, never, never enough

Who cares about the thing I did that night?
So what? Maybe Luna had it right
And who cares if I'm coming back alive?
So what? 'Least I have the strength to fight

Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
Too much, too much, too much, too much, too much
Never enough
Too much, too much, too much, too much, too much
Never, never, never enough

One other year; a hundred flags flying in a field
One day, felt it let go of me
One other year; a hundred flags flying in a field
One day, felt it let go of me

A hundred flags flying in a field
One day, felt it let go of me
One other year; a hundred flags flying in a field
One day, felt it let go of me
 
Makna resmi dari Square-Enix mengenai "Stand By Me" merupakan ekspresi terimakasih Noctis kepada Ignis, Gladiolus, dan Prompto. Noctis tidak mampu mengumpulkan kata-kata yang tepat untuk mereka apalagi mencurahkannya dengan jujur kepada mereka.

Opini penulis terkait lagu ini bahwa "Stand By Me" memiliki makna beragam. Pertama adalah siapapun bisa menjadi diri sendiri dan memiliki orang-orang yang peduli dan rela "berdiri di sisimu dalam kondisi apapun", karena siapapun tidak bisa berdiri sendiri menghadapi arus kehidupan. Kedua, penulis mendengar ini menjadi sadar bahwa di setiap kondisi kesulitan dan kesedihan, terdapat keindahan yang sebelumnya tidak disadari. Ketiga adalah maafkan diri ini yang memiliki banyak kekeliruan atau kegagalan, diri ini tidak sempurna tetapi, jangan pernah tinggalkan sisi diri ini, kekuatanmu dan keteguhanmu menyempurnakan kelemahanku... Kurang lebih seperti itulah yang penulis tangkap saat dengar "Stand By Me". Silakan dengar "Stand By Me" di bawah ini:


English Lyrics:

When the night has come
And the land is dark
And the moon is the only light we'll see
No, I won't be afraid
Oh, I won't be afraid
Just as long as you stand, stand by me

So darlin', darlin' stand by me
Oh, stand by me
Oh, stand now
Stand by me
Stand by me

If the sky that we look upon should tumble and fall
Or the mountain should crumble to the sea
I won't cry, I won't cry
No, I won't shed a tear
Just as long as you stand, stand by me

And darlin', darlin' stand by me
Oh, stand by me
Oh, stand now
Stand by me
Stand by me

-Instrumental-

And darlin', darlin' stand by me
Oh, stand by me
Oh, stand...
Stand by me
Stand by me
Whenever you're in trouble won't you stand by me?
Oh, stand by me
Oh, stand now
Stand by me

 Darlin', darlin' stand by me
Oh, stand by me
Oh, stand now
Stand by me
Whenever you're in trouble won't you stand by me?
Oh, stand by me
Oh, stand now
Stand by me 
Stand by me

"Stand by Me" bukanlah lagu asli Florence + the Machine, kawan-kawan. Mereka hanya mengkover, lagu ini adalah lagu lama dari tahun 1961 yang dibawa terkenal ke seluruh dunia oleh penyanyi legenda R&B dan soul, almarhum Ben E. King.

Dari sudut pandang objektif tentang "I Will Be", penulis rasa, kita tidak seharusnya memahami bisikan-bisikan di dalam lagunya. Bisikan-bisikan hanya menambah suasana surgawi yang indah ke dalam lagunya tetapi, karena paruh kedua lagunya seluruhnya terdiri dari dua klausul yang berulang-ulang, tidak akan terlalu banyak peregangan untuk mengatakan bisikan di paruh pertama dan mungkin juga "I will be" dan "silence will not cover me." Bisikan-bisikan dan pengulangan kata "I will be" dan "silence will not cover me" pada jumlah dan waktu yang berbeda bagaikan suara diam Noctis memberitahu yang mendengar untuk bangkit dari kekalahan dan untuk berteriak sekencang mungkin selagi berupaya menaklukkan semua rasa takut dan lenyapkan kepiluan secara serentak. Berikut di bawah ini video dan lirik "I Will Be":


 
English Lyrics:

    Oh
    I will be
    I will be
    I will be
    I will be
    Silence will not cover me
    I will be
    I will be

    Silence will not cover me
    I will be
    I will be
    I will be
    I will be

    And silence will not cover me
    Silence will not cover me
    I will be
    I will be

    And silence will not cover me
    And silence will not cover me
    And silence will not cover me
    I will be
    I will be
    I will be
    I will be

    And silence will not cover me
    And silence will not cover me
    And silence will not cover me
    I will be
    I will be
    I will be
    I will be 


Realitas Alternatif / Akhir Cerita Alternatif

Disini menceritakan Ignis memilih untuk ikut Ardyn daripada melawan dia di Altissia. Noctis menyusul ke Zegnautus Keep bersama Gladiolus, Prompto, dan Ravus yang membawa mereka kesana. Noctis, Gladiolus, dan Prompto menemukan Ignis yang sekarat sehabis pertarungan melawan Ardyn di luar ruang Kristal. Noctis sangat ketakutan atas imbas Ignis memakai Ring of the Lucii demi melindunginya dari Ardyn. Dia bertekad untuk tidak lagi kehilangan orang-orang yang disayangi dan mengambil cincin dari jemari Ignis untuk menggunakan kekuatan dari Kristal untuk menolong Ignis. Dia masuk ke dalam Kristal untuk tidur selama sepuluh tahun.

Setelah bangun, Noctis bertemu lagi dengan ketiga sahabatnya. Mereka menuju The Citadel dimana mereka bertemu dengan Ravus yang mengembalikan pedang Raja Regis yang selama ini disimpan aman olehnya kepada Noctis. Noctis, Gladiolus, Ignis, Prompto, dan Ravus, bersama-sama masuk ke dalam The Citadel untuk mengalahkan Ardyn di Throne Room. Tampaknya, mereka berhasil mengalahkan Ardyn. Fajar kembali ke dunia Eos. Noctis selamat dari pertarungan melawan Ardyn dan menjadi Raja Lucis. Ignis pun tidak buta di Realitas Alternatif ini... 


Penutupan:

Dialog karakter Noctis yang sangat saya suka adalah ini: "Above all else, I'm just a man" ("Di atas apapun, aku tetap saja orang biasa"). Ini landasan utama saya suka karakter dari karakter Noctis. Memang dia memiliki darah kerajaan tetapi, dia hanyalah seorang manusia biasa juga seperti yang lainnya. Orang-orang bisa saja berkata bahwa Noctis itu "lemah" tetapi, hei, let's be realistic bahwa tidak semua orang di dunia ini kuat. Noctis dan kita semua adalah manusia dengan segala emosi dan kelemahan. 

Artwork of Noctis
Saya rasa Noctis memiliki beban yang jauh lebih berat di seluruh seri Final Fantasy. Takdirnya sedikit mirip dengan karakter Yuna dari Final Fantasy X tetapi, jauh, jauh, jauh lebih sedih. Pastinya dikarenakan Noctis kehilangan segalanya dalam proses menuju menjadi Raja Cahaya. Plus leitmotif miliknya yaitu "NOCTIS" menyiratkan melodi bittersweet dimana hampir bisa membuat orang-orang merasa ingin pergi ke suatu tempat dan menangis di pojokan yang sangat jauh dari lirikan orang-orang. Leitmotif, karakter, kisah, dialog, dan petualangan Noctis sangat luar biasa indah setidaknya untuk saya pribadi dan fakta bahwa apa yang paling diinginkan oleh Noctis pada akhirnya adalah untuk bisa memimpin Lucis bersama orang terkasih (Luna) sebagai Ratunya sama seperti ayah dan ibunya dulu, hanya saja, ini tidak tercapai dikarenakan katakanlah kalau Noctis dikorbankan saat waktunya tiba demi masa depan yang lebih baik dan hal ini terdengar sangat menyedihkan. 

Bagian yang paling sedih dari semuanya adalah fakta bahwa ayahnya dan Luna sudah tahu seperti itulah takdir Noctis yang dijatuhkan oleh Kristal dan mereka siap berkorban untuknya... Mereka hanya mampu bisa memeluk dan memberi cinta mereka dalam waktu singkat kepadanya. Belum lagi menyinggung ketiga sahabatnya yang semuanya siap juga memberikan nyawa mereka sehingga Noctis bisa sampai ke tempat pengorbanannya dalam keadaan utuh. 

Interaksi Noctis, Gladiolus, Ignis, dan Prompto terhadap satu sama lain merupakan interaksi rombongan yang paling nyata dan paling dekat dengan kehidupan sehari-hari dari semua rombongan FF yang pernah dimainkan oleh saya. Final Fantasy XV benar-benar menakjubkan untuk saya dan membuat saya merasakan kesedihan, canda tawa, dan kebahagiaan sekaligus.

Apabila harus memberikan komentar tentang Realitas Alternatif FFXV yang ada di Episode Ignis... Harus jawab jujur apa saya suka atau tidak? Saya akan menjawab: Tidak suka. Saya merasa cerita disana seperti fiksi penggemar yang dibiayai sangat mahal untuk laku dijadikan film, padahal ceritanya tidak ada apa-apanya. Aspek yang paling keren hanya pengetahuan tentang Ardyn dan pertarungan melawannya. Selanjutnya, akhir cerita sangat bahagia dimana akhirnya semua orang hidup bahagia selamanya bagaikan akhir cerita di dongeng-dongeng. Hal tersebut bertentangan dengan keseluruhan tema 'pengorbanan' di Episode Ignis dan FF XV secara keseluruhan yang telah dilangsungkan. Hal itu merusak aspek keseluruhan dari "lakukan yang menjadi tugasmu, tidak peduli seberapa mahal yang harus dikorbankan, karena hal itu demi kebaikan yang lebih mulia." 

Hal-hal itulah yang membuat saya merasa bahwa Realitas Alternatif itu paling mirip seperti fiksi penggemar. Saya tidak punya kekesalan atas akhir cerita yang bahagia, hanya saja alur cerita disini berlebihan dan bahkan tidak masuk akal. Tidak apa-apa Ravus hidup, saya bisa menerimanya. Noctis menjadi Juru Selamat dan menyembuhkan Ignis dari ambang kematian kemudian, tidak mati untuk melenyapkan Starscourge padahal memakai kekuatan luar biasa kuat dan risikonya adalah nyawa. Mulai dari titik disitu alur cerita menjadi tidak masuk akal lagi. Ketika melihat Noctis selamat dan jadi Raja, saya bergumam dan setengah berharap kelanjutannya ada Luna tiba-tiba muncul di layar. Alur cerita akan lebih baik, mungkin, apabila Ignis tewas setelah memakai cincin, pada dasarnya menyerahkan nyawanya untuk selamatkan nyawa Noctis. Alur cerita seperti itu akan tetap konsisten secara tematik, setidaknya dibuat mempertahankan sedikit rasa bittersweet.  

Songs from Final Fantasy XV merupakan album yang layak dibeli untuk semua penggemar Final Fantasy dan juga penggemar grup band rock Florence and the Machine. "Too Much Is Never Enough" merupakan lagu nomor satu favorit. Menurut saya, lagu itu jauh lebih unggul dari "My Hands" (Theme Song milik FF XIII Internasional) yang dinyanyikan oleh Leona Lewis atau "Kiss Me Goodbye" (Theme Song milik FF XII) yang dibawakan oleh Angela Aki. Kover "Stand By Me" oleh grup band ini merupakan tanda penghormatan indah kepada mendiang Ben E. King dan saya suka mengintegrasikan lagu sama legendanya dengan "Stad By Me" yaitu "Prelude" dari Final Fantasy. Kalau "I Will Be"... Saya bingung mau testimoni apa. Begini saja, lagu ini adalah tipe lagu yang mudah untuk didengarkan dan mudah diserap meskipun tidak memiliki lirik yang dapat dipahami. 

Older Noctis -Playful-
Saya senang, Noctis bukan karakter emo seperti pendahulu-pendahulunya, terutama Cloud, Squall, dan Lightning. Dia punya beberapa momen tetapi, secara keseluruhan dia cukup rewel, cukup cerewet, selalu mengantuk, sangat bergantung pada tiga sahabatnya alih-alih menjauhkan mereka dari sisinya, dan mengatasi semua beban yang dilemparkan kepadanya. Dia tampak seperti pangeran pecundang tetapi, menebus dirinya sendiri sampai pada momen dia cukup didorong untuk mandiri dan bertindak seperti Raja yang diharapkan semua orang. "NOCTIS" merupakan rangkuman hidup singkat dirinya. Dari lagunya terasa banyak perasaan campur aduk yang sudah tidak tahu mau menulis apalagi untuk lagu dan karakter ini. Hanya mampu menutup sesi ini dengan kalimat: "Outstanding, Noct. You walked tall. Rest in peace." Terimakasih banyak Yoko Shimomura atas karyanya yang mampu menyentuh sanubari semua pemain FF XV di belahan dunia manapun!




Profil Pengisi Suara: Noctis Lucis Caelum


 
Tatsuhisa Suzuki
Tatsuhisa Suzuki merupakan seorang aktor pengisi suara dan penyanyi kelahiran Ichikawa, Chiba. Dia berafiliasi dengan I'm Enterprise dan Lantis. Dia cenderung kebanyakan menyuarakan karakter Bishōnen dengan karakteristik menjengkelkan meskipun kebanyakan dari mereka ternyata karakter-karakter berhati cukup baik. Peran melejitkan pamornya di dunia Barat adalah sebagai Takao di Kuroko no Basuke dan khususnya sebagai Makoto Tachibana di Free!. Suzuki juga berperan sebagai vokalis utama di grup band rock OLDCODEX yang juga menyediakan lagu-lagu tema pembuka atau penutup dari banyak anime yang dia bintangi.

Hal-hal menarik yang bisa ditarik darinya adalah dia sendiri penggemar video game kelas berat sampai-sampai sering lupa waktu. Bahkan pernah sekali dia berkomentar, gara-gara hal tersebut membuatnya harus memakai kacamata karena matanya sering menatap layar tanpa henti untuk main. Kemudian, dikenal untuk berbicara secara eksplisit tentang preferensi erotisnya di acara-acara radio dimana tiap kali ketika sedang membicarakan ini sebagian besar selalu disensor oleh pihak stasiun radio. 

Miyuki Satō
Pengisi suara bahasa Jepang Noctis kecil adalah Miyuki Satō. Walaupun sering kebagian peran pendukung seperti menjadi Fatima di Chain Chronicle: Haecceitas no Hikari, Masaki Satou di Kimi to Boku dan Kimi to Boku 2, dan Gaku Keiyou di Reikenzan: Hoshikuzu-tachi no Utage untuk menyebut beberapa peran dan anime yang dibintanginya, perempuan kelahiran Kanagawa ini bisa dikatakan adalah aktris pengisi suara baru yang pastinya bisa mendapatkan peran lebih banyak di masa depan. 

Ray Chase
Ray Chase merupakan aktor pengisi suara yang berbasis kerja di Los Angeles, Amerika Serikat. Dalam beberapa tahun terakhir ini telah mendapatkan banyak sorotan dengan perannya sebagai Noctis di FF XV bahasa Inggris dimana karakter ini adalah peran yang akan ditunjukkan dan bisa dikatakan "disitulah awalnya untuk saya" -kenaikan dari ketidakjelasan akhirnya menjadi pemain utama- oleh Chase. Noctis barangkali telah ditulis dan ditakdirkan untuk tujuan khusus dalam membuat Chase seorang bintang dengan menampilkan talenta emas yang belum diketahui banyak orang. 

Chase sering diberikan peran sebagai pria muda dan tampan tetapi, pada saat bersamaan memiliki kepribadian yang sangat sarkastik. Dia juga dikenal karena suaranya sebagai Eve dari NieR: Automata, Artorius Collbrande dari Tales of Berseria, dan Yu Otosaka dari Charlotte. Selain karakter yang telah disebutkan itu, Chase juga berperan sebagai aktor pengisi suara karakter The Master of Masters di Kingdom Hearts x Back Cover Movie -English Version- (catatan: Bisa disaksikan apabila membeli Kingdom Hearts 2.8 HD ReMix) dan Edgar Roni Figaro di World of Final Fantasy.

Chase turut menjadi bagian dari grup trio pengisi suara Loud, Annoying, and Very Annoying. Dua rekan Chase yang tergabung ke dalam trio itu adalah Max Mittelman dan Robbie Daymond. Mittelman dan Daymond juga turut menyumbangkan suara mereka untuk dunia FF XV, mereka masing-masing memainkan karakter Tredd Furia dari Kingsglaive: FF XV dan Prompto Argentum.

Hyrum Hansen
Hyrum Hansen merupakan seorang aktor dari Amerika Serikat. Wajahnya pernah menghiasi layar kaca sewaktu berperan sebagai Chase Jennings dari serial TV Days of Our Lives (2014) dan sebagai Conan O'Brien muda dari serial TV Conan (2010-sampai sekarang). Anak pertama dari empat saudara ini (ketiga adiknya perempuan semua), di dunia FF XV berperan menjadi Noctis kecil bahasa Inggris yang sampai detik ini masih menjadi peran paling dikenal orang untuknya.




Trivia:
  • Nocis tidak suka makan sayuran. Apabila di FF XV ada sidequests meliputi sayuran maka Noctis akan meresponnya dengan rasa tidak suka. Di Brotherhood: FF XV, dia menyingkirkan beberapa sayuran dari burger miliknya. Sayuran yang paling dibencinya adalah wortel.
  • Gambar promosi Noctis yang duduk di FF Versus XIII meniru sebuah gambar promosi Sora dari Kingdom Hearts yang digunakan di sampul rilis ulang Kingdom Hearts HD 1.5 ReMix.
 
Sora & Noctis 1
Sora & Noctis 2
  • Noctis pernah kerja paruh waktu sewaktu masa sekolah dulu. Salah satunya terungkap dia pernah menjadi koki paruh waktu di restoran Standing Sushi (bisa ditemukan di Insomnia saat Bab 14). Teman-teman Noctis mengenang bahwa dulu suka mampir kesana untuk bertemu Noctis. Pengakuan Noctis pernah kerja jadi koki paruh waktu pun muncul ketika menyetujui tur Ignis yaitu Stirred Not Shaken
  • Noctis memikirkan kemungkinan untuk mengganti nama sahnya menjadi Noct Gar. Nama itu sebenarnya nama spontan yang diucapkan olehnya ketika ditanya identitas dirinya oleh Navyth di quest bernama The Devil of Cygilian
  • Berdasarkan informasi dari KH Insider, Ray Chase hampir kehilangan peluang sebagai Noctis dikarenakan respon sangat negatif dari penggemar Internasional terhadap suaranya saat memainkan Noctis di demo Episode Duscae tapi, berhasil dipertahankan berkat audisi ulang. Bisa dilihat di link ini: https://www.khinsider.com/news/KHInsider-OffTheChain-Episode-2-Ray-Chase-9103
  • Masih dalam sumber yang sama, Ray Chase sering mendapatkan alih suara untuk karakter yang sama dimainkan oleh Tatsuhisa Suzuki. Sebut saja karakter Alfonse dari Fire Emblem Heroes, Noctis dari Final Fantasy XV, dan Eve dari NieR: Automata.  
  • Audi dikatakan telah bekerja sama dengan Royal Art Society of Lucis untuk membuat Audi R8  Star of Lucis untuk merayakan ulang tahun ke-20 Pangeran Noctis. Mobil Noctis dari Audi ini muncul di film Kingsglaive: FF XV. Mobil ini ada di dunia nyata. Satu-satunya cara untuk mendapatkan mobil ini adalah lewat undian yang telah dibuka pada 20 November 2016 dan pemenangnya bisa membeli mobil seharga 50.000.015 Yen atau sekitar US$ 470.000. Bisa dilihat di link ini: https://www.animenewsnetwork.com/interest/2016-11-11/audi-offers-kingsglaive-final-fantasy-xv-film-car-for-usd470000/.108734


Referensi:
1. Final Fantasy XV Universe.
2. Final Fantasy XV Ultimania Scenario Side.
3. Behind the Voice Actors.
4. IMDb.


Comments

  1. Hi nabila, Terima kasih . berkat kamu aku jadi sedikit paham alur FF XV ini. Actually, aku gak pernah main game FF, eeer aku buka gamer, tapi aku sangat menyukai everything about it. Karna gak mengikuti game nya jadi aku cuman paham dari alur cerita kingsglaive. Bgitu juga FF lainnya, cuman paham dari sekuel film and bluray nya saja. Anyway, akhirnya pertanyaanku terjawab sudah berkat artikel kamu yang super super super detail (menurut aku).

    😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih banyak atas waktunya mampir kesini. Apabila artikel ini membantumu, saya senang mendengarnya karena itulah yang dimau :D. Karena berpatokan pada tujuan menyajikan informasi dan fakta selengkap mungkin merupakan main goal. Heh heh heh heh.

      Delete
  2. Keren banget kaa nab suka sama penjelasannya. Aku juga bukan gamers tapi suka banget sama ff xv terutama karena mengangkat setting kerajaan. Meski agak kecewa sama endingnya sih gara2 noctis mati huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo salam kenal, Kak Via Lucis Caelum. Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk mampir. Saya juga suka FF XV karena setting-nya kerajaan / kaisar dan terlebih masih berdiri di masa modern mirip di dunia kita. Membuatnya berbeda dari kebanyakan setting kerajaan / kaisar era Medieval Europe sebelum FF XV. Hehehe, saya malah puas dengan Ending FF XV karena "...ya sudah mau bagaimana lagi? Begitulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan dunia dimana di dunia nyata pun butuh sesuatu yang harus dikorbankan dengan pertimbangan matang tentu saja, tapi lebih penting, mengakhiri konflik internal keluarga Lucis Caelum dengan sangat adil untuk dua sisi, good side (keluarga Noctis) dan bad side (Ardyn). Kebahagiaan dan kedamaian untuk dunia dan keluarga Lucis Caelum mungkin seperti itu". Lalu, Ending yang menceritakan protagonis utama mati dan protagonis wanita mati seperti FF XV adalah penyegaran untuk saya yang setia mengikuti FF dari belasan tahun hihihi. Saya berharap jangan ada FF XV-2 :D.

      Delete
  3. Btw, yang gasuka luna banyak banget loh. Aku juga kurang sreg sebenernya sama dia. Chemistrynya sama noctis maksa semaksa-maksanya. Lebih banyak yang dukung noctis sama lightning apalagi mereka seumuran. dipasangin di Dissidia NT aja fans jejeritan.

    Luna modelan hime-hime syantik gitu jujur aja kurang suka. Dia cocok sama Nyx. Sayang banget nyx mati.

    Banyak banget yang mati di game ini huhuhu. Bahkan sempet mikir kalo ignis, prompto, sm glad mati juga. Kan mereka di depan citadel masih ngadepin musuh tuh kukira mereka juga mati tapi kata Tabata ternyata enggak. Aku ngarepnya noctis juga gak mati biar bisa balikin insomnia jadi kota yang indah lagi gak kaya kota mati gitu. Kalo Noctis mati kan otomatis yang merintah udah ganti dinasti lain dong. dinasti lucis caelum sudah runtuh dan aku kurang ikhlas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Are Noctis and Luna the worst FF couple? Dalam kaitannya dengan penyempurnaan / pengasahan hubungan antar karakter dan menunjukkan they have a thing going, yes. Apakah mungkin mereka adalah couple yang paling dalam banget di FF? Jawaban indah dan "sempurna", seutuhnya menjadi milikmu karena itu balik ke pribadi masing-masing :).

      Delete

Post a Comment