Top 10 Best Final Fantasy VII Remake Songs

by: Nabila Rhapsodios


PREAMBLE






Penggemar video game Final Fantasy (lebih biasa disingkat "FF") biasanya tidak pernah sepakat untuk menentukan satu nomor seri misalkan, Final Fantasy XV adalah yang terbaik. Kesepakatan diantara penggemar yang sering terjadi menetapkan musik Final Fantasy VII karya komposer Nobuo Uematsu merupakan salah satu musik FF terbaik yang disuguhkan kepada penggemar dan pendengar non penggemar FF. 

Karya Uematsu-san nomor tujuh sangat memorable. Nyatanya, saking sangat memorable, semua orang mempertimbangkannya the best ost in any video game. Semua penggemar nomor tujuh sangat bahagia ketika mengetahui Uematsu-san akan kembali sebagai komposer untuk Final Fantasy VII Remake. Sayangnya, penggemar harus sedikit menelan pil pahit karena Uematsu-san hanya memberikan satu kontribusi untuk FF VII Remake yaitu menciptakan theme song "Hollow". Kecewa sedikit pasti ada di benak penggemar. Syukurnya, kekecewaan penggemar yang sudah menantikan aksi Uematsu-san cepat tergantikan dengan perasaan happy karena Masashi Hamauzu, Mitsuto Suzuki, Yasunori Nishiki, Shotaru Shima, Tadayoshi Makino, Tsuyoshi Sekito, dan komposer lain yang tidak disebutkan disini karena banyak komposer yang dilibatkan dalam proyek menggarap musik FF VII Remake luar biasa berhasil menciptakan versi reimagined musik FF VII orisinil dan musik baru yang ada di FF VII Remake juga sangat nikmat di telinga pendengarnya.

Komposer yang bergabung ke dalam perkembangan FF VII Remake berusaha menjaga "rasa" musik FF VII orisinil yang merupakan buah karya Uematsu-san sambil meng-upgradenya untuk terdengar "baru". Beberapa karya mereka banyak curahan passion, love, and energy di tiap melodi. Selain tiga perasaan tersebut, terdapat juga hints kesedihan serta keceriaan untuk menyesuaikan dengan kerumitan tema cerita, latar belakang tiap karakter, dan shining moments dalam alur cerita FF VII Remake. 

Square-Enix telah merilis album OST untuk FF VII Remake pada 27 Mei 2020. Tersedia dalam dua versi. Pertama, versi Special Edit yang terdiri dari 8 disk dimana disk ke-8 dikhususkan untuk musik yang player bisa dengarkan di music jukebox in-game. Kedua, versi regular yang terdiri dari 7 disk. Jumlah keping disk yang lumayan banyak ini, memang no joke. Tidak biasa. Penggemar benar-benar dimanjakan. Square-Enix sudah membagikan trailer perkenalan sekilas album OST akan seperti apa, silakan dapat disaksikan di bawah ini:


Pembaca dapat mendengarkan sample lagu FF VII Remake di https://www.jp.square-enix.com/music/sem/page/FF7R/ost/en/SQEX_10768_75/ Check out the full tracklist below:

Disc 1

1. The Prelude – Reunion

2. Midgar, City of Mako

3. Bombing Mission

4. Let the Battles Begin! – Ex-SOLDIER

5. Mako Reactor 1

6. Mako Reactor 1 – Battle Edit

7. Scorpion Sentinel

8. Getaway

9. Shinra’s Theme

10. Those Chosen by the Planet

11. The Promised Land – Cycle of Souls

12. Chance Meeting in Sector 8

13. Let the Battles Begin! – Break Through

14. A Close Call

15. Shinra Creed

16. Shining Beacon of Civilization

17. Tifa’s Theme – Seventh Heaven

18. Noises in the Night

19. Mako Poisoning

20. Main Theme of FFVII – Sector 7 Undercity

Disc 2

1. Avalanche’s Theme

2. Scrap Boulevard Cleanup Crew

3. Johnny’s Theme

4. Let the Battles Begin! – A Merc’s Job

5. On Our Way

6. The Star of Seventh Heaven

7. Lurking in the Darkness – Suspicious Man

8. Just Another Job

9. Lay Down Some Rubber – Let’s Ride

10. Midnight Spiral

11. Speed Demon

12. The Red Zone

13. RUN RUN RUN

14. Jessie’s Theme

15. Moonlight Thievery

16. A Tower, a Promise

17. S7-6 Annex Diversion

18. Ignition Flame

19. Under Cover of Smoke

20. Main Theme of FFVII – Nightfall in the Undercity

21. Whisper's Theme

22. A New Operation

Disc 3

1. Target: Mako Reactor 5

2. Hurry!

3. Dogged Pursuit

4. Born Survivors – Section C

5. Born Survivors – Section E

6. Crab Warden

7. Undercity Suns

8. Tightrope

9. Maze of Scrap Metal

10. Critical Shot

11. Game Over

12. The Rendezvous Point

13. A Trap Is Sprung

14. The Airbuster

15. Who Am I?

16. The Turks’ Theme

17. The Turks: Reno

18. Flowers Blooming in the Church

19. Under the Rotting Pizza

20. Anxiety

21. Aerith’s Theme – Home Again

22. Hollow Skies

23. Let the Battles Begin! – The Hideout

24. Whack-a-Box

Disc 4

1. Midnight Rendezvous

2. Collapsed Expressway

3. High Five

4. The Oppressed – Beck’s Badasses

5. Due Recompense

6. Wall Market – The Town That Never Sleeps

7. Wall Market – Chocobo Sam

8. Wall Market – Madam M

9. The Most Muscular

10. An Unforgettable Night

11. The Sweetest Honey

12. Luxury Massage

13. Tonight’s Corneo Cup

14. Corneo Colosseum

15. Colosseum Death Match

16. Just Desserts

17. Electric Executioners

18. Hell House

19. Victory Fanfare

20. A Certain Gaudiness

21. Let the Battles Begin! -REMAKE-

22. Stand Up

23. Funk with Me

24. Sync or Swim

25. Vibe Valentino

26. Stand Up – Reprise

27. Don of the Slums

28. The Audition

29. Smash ‘Em, Rip ‘Em

Disc 5

1. Abzu

2. Rough Waters

3. Darkness Ahead

4. Any Last Words?

5. Ascension

6. Train Graveyard

7. Haunted

8. Come On, This Way

9. Ghoul

10. Alone

11. Black Wind

12. Waiting to Be Found

13. Eligor

14. Fight for Survival

15. Come Back to Us

16. Cheap Play

17. Those in Need

18. Slums on Fire

19. Get to Safety!

20. Aerith and Marlene – A Familiar Flower

21. Limited Options

22. The Look on Her Face

23. Rematch atop the Pillar

Disc 6

1. Return to the Planet

2. A Broken World

3. Daughter’s Farewell

4. Infinity’s End

5. Wild de Chocobo

6. Leslie’s Theme

7. The Day Midgar Stood Still

8. Fires of Resistance

9. A Solemn Sunset

10. The Valkyrie

11. The Shinra Building

12. Operation: Save Aerith

13. All Quiet at the Gates

14. Hand over Hand

15. Scarlet’s Theme

16. Stewards of the Planet

17. Corporate Archives

18. Cultivating Madness

19. Another Day at Shinra HQ

20. The Turks’ Theme – Office

21. Home Away from Home

22. Infiltrating Shinra HQ

23. The Drum

24. Catastrophe

25. Final Experiment

Disc 7

1. Trail of Blood

2. J-E-N-O-V-A – Quickening

3. Rufus Shinra

4. The Arsenal

5. Midgar Expressway

6. Arbiter of Fate – Advent

7. Arbiter of Fate – Rebirth

8. Arbiter of Fate – Singularity

9. I’m Waiting, Cloud

10. One-Winged Angel – Rebirth

11. Seven Seconds till the End

12. Hollow

13. Credits

Disc 8 (Bonus Track khusus apabila membeli FF VII Remake OST ~Special Edit Version~ Limited Edition)

1. The Prelude

2. Hip Hop de Chocobo

3. Barret's Theme

4. Stamp

5. Electric de Chocobo

6. Costa del Sol 

7. Gold Saucer

8. Descendant of Shinobi

9. Tango Tears 

10. Under the Rotting Pizza

11. Honeybee Inn 

12. Don of the Slums

13. Farm Boy

14. Let the Battles Begin! -REMAKE-

15. The Midgar Blues

16. The Oppressed

17. Let the Battles Begin! 

18. Turks' Theme 

19. Fight On! 

20. Good Night, Until Tomorrow

21. Wutai

22. Lurking in the Darkness 

23. Stamp

24. The Midgar Blues

Kemudian, bila pembaca melakukan penelusuran cepat di kanal YouTube dan Apple Music, harta karun semua tracklist di atas tersebut yang terinspirasi dari musik FF VII orisinil dapat ditemukan disana. Faktanya, sulit untuk memikirkan seri tujuh remake ini tanpa mengesampingkan aspek begitu banyak musiknya yang dibuat ulang, disusun ulang, ditata ulang, dan terdapat new track. Penulis pikir itulah sebabnya banyak orang terobsesi dan hype dengan FF VII Remake, ada begitu banyak musik favorit FF VII orisinil masuk ke album Remake OST. Penulis berharap musik FF VII Remake Part 2 / FF VII Remake Episode 2 dapat menyamai tingkat kedahsyatan FF VII Remake Part I. 

 

IMPRESSION


Umur FF VII sekarang adalah 23 tahun. Memang sudah terbilang tua tapi, penulis masih sangat mencintai seri FF ketujuh ini. Penulis ingat menghabiskan waktu sehabis pulang sekolah demi ingin menamatkan game ini, sulit bagi penulis untuk lepas dari stick controller PS one karena terbuai dengan kota Midgar yang dipenuhi terus dengan temaram lampu yang menyala 24 jam dimana penduduknya seolah jarang mengambil rehat dari aktivitas. Salah satu momen paling memalukan dalam kecintaan penulis dengan video game terdapat di game satu ini. I am not proud of this story, stupidity is a handicap and all. Ketika penulis akan masuk SMA, FF VII akhirnya tamat and my heart was blown away.

Walaupun permainan FF VII penulis diwarnai dengan kenangan "kebloonan", keki karena mendapatkan Materia paling bagus mempunyai banyak syarat yang harus dipenuhi, kematian Aerith yang reaksi awalnya adalah muka 'mupeng' dengan mulut ternganga karena White Mage terbaik dibunuh secara kejam, dan melakukan Chocobo breeding tidak lihai, musik FF VII yang terpatri erat di hati. Musik FF VII adalah kemenangan era MIDI. MIDI yang bervariasi dan dinamis mulai dari tango, bossa nova, melodi yang sedih hingga sampai orkestra yang ada paduan suaranya. 

Setelah penantian bertahun-tahun, FF VII Remake akhirnya terwujud. Cerita yang dikonsepkan akan tetap sama dengan FF VII orisinil 23 tahun silam. Satu bagian terbaik dari FF VII Remake adalah musik. Musik-musiknya keren. Many have been remade, completely new ones have been created. Ketika pertama kali mendengarkan musiknya lewat bermain game-nya dan akhirnya mendapatkan album OST yang berisi 7 keping CD, penulis langsung terbesit artikel selanjutnya untuk blog yaitu membahas 10 lagu terbaik versi penulis sendiri untuk dibagikan kepada sesama penggemar FF VII, bukan penggemar FF VII, dan pendengar kasual yang tiba-tiba masuk ke blog penulisLet me decide what my true favourite melodies from FF VII Remake. Here are my top 10 Final Fantasy VII Remake melodies (Remember, no order. Y'know choosing 10 proved quite hard for me, the music in this game is so catchy and considering number seven is my favourite of all time!)


#10 "Midgar, City of Mako"


Lagu ini mengalun saat adegan pembuka dan saat Cloud, Tifa, dan Barret tiba untuk melihat 1/10000 scale kota Midgar dalam bagian cerita mereka berpura-pura menjadi wisatawan lokal untuk mengenal Shinra Corporation dan sejarahnya di Chapter 16. Penulis tidak menyangka bahwa lagu "FF VII Opening" benar-benar digabungkan dengan potongan lirik lagu ikonik pertarungan Sephiroth dan melodi identik untuk karakter Aerith. Penggabungan ini semakin membuat atmosfer adegan lagu "Midgar, City of Mako" terasa lebih menggigit layaknya badai yang mengerikan sedang menggelanyut di udara dan sewaktu-waktu datang menghampiri tanpa diminta. Mungkin bisa dinilai sebagai representasi perasaan Aerith yang berhasil mendengar erangan Planet yang kesakitan karena seseorang atau sesuatu sedang berupaya menyakitinya. 


Adegan pembuka FF VII Remake yang berlatar lagu "Midgar, City of Mako" merupakan sebuah masterpiece untuk bagian cinematic, suara, pengarahan kamera, lighting, komposisi musik, dan pembangunan kota metropolis Midgar yang memukau. Bagian yang membuat penulis girang adalah ketika kamera pelan-pelan zoom out atau menjauhi wajah Aertih untuk memperlihatkan seluruh kota Midgar dan muncullah fanfare yang berbarengan dengan kemunculan logo FF VII Remake di layar TV. That is some superb quality and will never get old! 

#9 "Main Theme of Final Fantasy VII - Nightfall in the Undercity"


Sebelum album OST FF VII Remake dirilis utuh, ada satu album yang mendahuluinya sebagai bonus ketika membeli FF VII Remake Deluxe Edition. Mini album ini diberi nama Final Fantasy VII Remake Mini Soundtrack. Di dalam album tersebut, nama "Main Theme of Final Fantasy VII - Nightfall in the Undercity" cukup ditulis "Main Theme of Final Fantasy VII". Penulis menggemari seri tujuh, maka penulis mencari mini album tersebut karena ingin memiliki "Main Theme of Final Fantasy VII" versi Remake setelah mendengar cuplikan pendek permainan cello solonya menakjubkan di telinga yang terdapat dalam commercial tujuh menit FF VII Remake berbahasa Jepang yang dibintangi oleh Masakata Kubota, Misato Morita, dan Tetsuji Tamayama

Siapa yang menyangka FF VII Remake ada versi "Main Theme of Final Fantasy VII" selain tersematkan nama Nightfall in the Undercity dibelakang judul lagunya? Penulis termasuk yang kaget setengah mati karena ketika bermain di Chapter 3 setelah Cloud bangun tidur untuk menikmati suasana pagi Sector 7 Slums, "Main Theme of Final Fantasy VII" muncul lagi dan yang ini nyaris mirip dengan alunan saat kita menjelajahi field map FF VII orisinil. Versi yang menemani Cloud berkenalan dengan warga Sector 7 Slums dan Nightfall in the Undercity, keduanya sama-sama membawa penulis kembali ke masa bermain FF VII orisinil. So much fun and I had an amazing time. Brings back so many wonderful memories. Tapi, ketika dihadapkan pada pemilihan mana yang menjadi favorit, untuk sekarang, penulis lebih menyukai melodi "Main Theme of Final Fantasy VII - Nightfall in the Undercity". 

Barangkali penulis akan berubah menyukai yang dimainkan di Chapter 3 Sector 7 Slums pagi hari andaikan versi tersebut sangat mendekati seperti yang terdapat di FF VII orisinil atau yang terdapat dalam album Final Fantasy VII Reunion Tracks dan Distant Worlds II: more music from Final Fantasy VII serta jangan lupa, durasinya lebih panjang, dibikin ulang sedikit, dan iramanya harus berwarna. Semoga harapan ini terwujud di Part II karena Cloud dan kawan-kawan sudah keliling dunia, tidak lagi diam di Midgar.  


"Main Theme of Final Fantasy VII - Nightfall in the Undercity" pertama kali muncul ketika kereta yang membawa tim Avalanche dan Cloud tiba di Sector 7 Slums malam hari sehabis mengebom Mako Reactor Sector 1. Bulan April lalu, ketika permainan penulis sampai di titik certia bagian ini, nostalgia penulis terasa sangat tidak tertahankan. Dari mendengarkan lagunya saja, penulis nyaris menitikkan air mata karena pengembang game menangkap "suara" yang sudah dimaksudkan sama dengan orisinil. 
 
#8 "Whisper's Theme"

"Whisper's Theme" merupakan lagu yang menjadi turning point penulis akan mencoba untuk mencintai musik FF VII Remake. Penulis nyaris tidak akan terlalu menyukai musik FF VII Remake loh... Tapi, berkat mendengar "Whisper's Theme", penulis mau membuka hati untuk musik FF VII Remake. 

Kenapa lagu ini sebuah turning point? Jawabannya adalah dari Chapter 1 sampai Chapter 4 sebelum kemunculan lagu ini, penulis hanya menyukai dua lagu dan dua itu adalah lagu intro scene dan "Main Theme of Final Fantasy VII - Nightfall in the Undercity"; track yang lain dalam rentang dua bab tersebut kurang enak untuk telinga penulis. Satu lagi alasan adalah penulis bukan penyuka karya komposer yang ditunjuk untuk menggarap musik FF VII Remake. Karya-karya mereka jarang difavoritkan oleh penulis tapi, kalau sekalinya ada karya mereka yang bagus, penulis mendengarkannya sampai diresap ke hati. 


Ketika chorus masuk untuk menyanyikan suku kata bahasa Latin "Whisper's Theme", penulis membatin dari posisi bersandar pada kursi empuk, "Nah! Akhirnya muncul lagu orkestra dan lirik Latin yang superb. Gini kek dari awal gw main biar gw betah dan tidak bosan." Keadaan ketika lagu ini mengalun memang sedang genting. Morning attack yang tiba-tiba dan butuh buru-buru membantu Barret dan Jessie menghadang kerumunan makhluk Dementor eh err... uh... Whispers supaya tidak membuat onar di Sector 7 Slums lebih jauh, tapi penulis menggerakkan Cloud dan Tifa sangat pelan atau mereka dibuat menunggu lama untuk sampai ke bar Seventh Heaven karena lagunya terlalu keren! Jadi, penulis ingin berlama-lama mendengarkan dulu sampai di hati penulis berkata, "Ini sudah pasti favorit. Aaaahhh~~~ Kalau ini saja bagus, bagaimana yang belum terdengar? 
Tidak sabar mendengarkan lagu berbahasa Latin di bab selanjutnya. Oke, gw percaya sama siapapun pencipta dan arranger lagu untuk game ini pasti lagu-lagunya mantap" . "Whisper's Theme" is pretty awesome. In that particular ambush scene, I think it plays out pretty nicely. Oh yeah, did you know? This song is also a part of "Credits" that plays at the very end of the game. 

#7 "The Airbuster"

Mesin / robot The Airbuster yang diciptakan oleh Shinra untuk mengeksekusi mati Cloud, Barret, dan Tifa merupakan salah satu boss mimpi buruk penulis ketika memainkan FF VII Remake dengan tingkat / mode Hard. Main memakai tingkat Normal saja, The Airbuster masih tetap sedikit menyulitkan penulis. 

Ketika melawan The Airbuster dengan tingkat Normal dan Hard, penulis sama sekali tidak fokus mendengarkan background musik pertarungannya. Sewaktu itu, fokusnya lebih tercurah pada gonta-ganti karakter, strategi yang tepat untuk bisa menang, kapan Limit Break diunleash, dan sibuk menghemat MP untuk healing dan casting Lightning. Lagu pertarungan The Executioner ini baru didengarkan sungguh-sungguh oleh penulis dari memutar album OST di laptop. Akhirnya baru ngeh kalau "The Airbuster" ini, ternyata "Those Who Fight Further"; lagu melawan Boss (bukan monster regular) di FF VII orisinil. Semua ritme, irama, dan melodinya sama.


Penulis tidak menyukai "Those Who Fight Further". Untuk kasus lagu yang melalui 
renamed ini sehingga menjadi disebut "The Airbuster", kecintaan penulis akhirnya ada di hati karena satu hal. Bagian yang paling membuat epic untuk dimasukkan ke FF VII Remake adalah adanya penambahan choir. Ketika choir masuk dengan iringan gitar elektronik yang nge-rock lantang banget (melebihi "Those Who Fight Further"), dititik inilah penulis merasakan "Keseruan lagunya baru muncul disini! Wow! Ini keren!" Terkadang mendengarkan lagu klasik atau lagu yang durasinya di atas lima menit kalau masih belum ada titik merasakan 'ini lagu baru bagus' harus menunggu lama untuk bisa sampai menemukannya jadi, kesabaran itu terkadang dibutuhkan untuk menjatuhkan pilihan suka atau tidak suka pada karya musik.

Pada titik yang dirasakan telah disebutkan sebelumnya, I have no words... IT'S SO EPIC! I almost fainted from shakiness. Aransemen Remake "Those Who Fight Further" untuk pertarungan Cloud dan kawan-kawan melawan The Executioner hampir bisa dibilang salah satu lagu background pertarungan di Remake yang terbaik. When "The Airbuster" is so good, you get to push the repeat button over and over hanya untuk merasakan sensasi dari choir-nya dan penutupan lagunya ditutup dengan permainan gitar elektrik solo yang keren! 

#6 Stand Up


Lagu
"Stand Up" yang menjadi pengiring adegan burlesque (benar tidak tulisannya?) dance at the Honeybee Inn Chapter 9 merupakan sebuah lagu yang mudah diremehkan dan kurang disukai. Mungkin karena faktor adegan gerakan dansanya bisa dilihat sedikit provokatif serta sensual, tersisipkan topik terselubung atas sebuah hal yang cukup sensitif untuk dibahas di negara ini, dan mengajari sedikit kemudharatan. BUT! Penulis tidak berpikir sampai kesana. Semua hal yang terjadi di Wall Market sampai adegan dansa "Stand Up" beserta karakter-karakter khusus ditempatkan di tempat "asyik" tersebut adalah parodi / lelucon agar cerita game FF VII Remake tidak melulu berfokus pada masalah pelik, serius, dan menegangkan. Kalau terlalu fokus ke arah itu semua, nanti yang ada malah player-nyalah yang akan mencari terapis akibat psikis tidak kuat mengikuti jalan ceritanya. Unsur konyol dan mengocok perut juga perlu ada di dalam alur cerita sebuah video game.


"Stand Up" yang dinyanyikan oleh Al Copeland adalah intisari hal belakang layar Honeybee Inn yang sifatnya rahasia dan sangat dewasa. Anak kecil dan orang di bawah umur baligh belum boleh tahu apa makna dibalik perkataan tersebut (wkwkwk). 

"Stand Up" itu di mata penulis... Irama dan melodinya mungkin terinspirasi dari acara TV Show? Soalnya pembukaan acara TV Show harus meriah, nah... "Stand Up" dimulai dengan meriah juga untuk menyambut penonton yang sudah duduk manis di meja reservasi Honeybee Inn agar terhibur dengan dansa dewasa yang disuguhkan. 

Lagu ini cukup mudah diingat. Apalagi terbantu dengan cutscene-nya. Ingat dong perubahan Cloud yang harus menerima rasa luar biasa malu karena kejantanannya sedikit tercoreng demi menyelamatkan Tifa? Perubahannya juga dilihat oleh sepasang mata puluhan hadirin pada malam itu? :). Poor Cloud wkwkwk.  



Satu lagi, adegan "Stand Up" yang berakhir ketika Cloud sudah menjadi cantik (dia diubah menjadi perempuan malah bisa disangka mamanya atau Lightning, benar begitu, guys?) sukses membuat penulis terpingkal-pingkal keras sendirian di ruang PS sampai-sampai Ibu dari lantai bawah bertanya-tanya kepada adik, "Itu dia kenapa? Nggak biasanya dia begitu." Tertawa kerasnya penulis memang terdengar kencang sampai orang-orang di lantai bawah mendengarnya (wkwkwk)! Mau bagaimana tidak melepas tawa, seluruh rangkaian cutscene Honeybee Inn lucu! Tapi penulis ingatkan, Chapter 9 yang berfokus di Wall Market, alangkah baiknya dimainkan jauh dari jangkauan pandang anak kecil dan kalau bisa mainnya juga memakai headphone karena adegan massage Madam M ada Cloud yang... ah... err... membuat suara mengarah ke suatu hal yang hanya boleh dilakukan sudah menikah. Percayalah kalau tidak memakai headphone, nanti ada yang menyangka sedang menonton film porno. 

Oke, kesimpulannya "Stand Up" is very amazing and very lovely song. I love it! Sempurna untuk menangkap semangatnya orang-orang lokal yang mencari nafkah di wilayah Wall Market yang berbahaya. Bila tidak hati-hati, maka jatuh ke dalam jebakan karena banyak penipuan dan tawaran plus-plus. Lagunya cukup bisa menggambarkan antusiasme para visitor yang ingin melepas stres dengan beragam "tawaran istimewa" sambil terkadang melakukan pertaruhan yang seru (ada juga visitor di game-nya hanya sekadar makan dan minum biasa tanpa tujuan mencoba "tawaran istimewa" dan bertaruh). Intinya, Wall Market adalah distrik hiburan dan kebahagiaan dan jenis hiburannya ada yang masih memikirkan moral dan tidak ada yang memikirkan moral, balik lagi pada visitornya mau memilih yang mana untuk menghabiskan malam sehabis seharian kerja / sekolah / kampus. 

Untuk yang ingin tahu lirik lagu "Stand Up" bisa lihat di bawah ini:

English Lyrics:

Life can be harsh
It can be bitter
But, we can make it oh so sweet
Here at the Honeybee Inn 
Every moment is a treat

Stand up, cast your fears aside
Stand up, bare your soul with pride

-Instrumental-

Let's get this party started
Shake and twist like you don't care
No need to hesitate
Strut your stuff, let'em stare

Doesn't matter if you're different
Or if you break from the norm
When you're on the stage with us
You've got to dance up a storm

Di bawah ini adalah lirik lagu "Stand Up -Reprise-"

English Lyrics:

Life can be harsh
It can be bitter
But, we can make it oh so sweet
Here at the Honeybee Inn 
Every moment is a treat

Your heart will warm
Your heart will melt 
Into a dream of pure pleasure
Here at the Honeybee Inn 
Every moment is a treat

#5 "Operation: Save Aerith"


Ini merupakan lagu yang membuat semangat penulis tinggi untuk bersiap menyusup ke dalam Shinra Building sampai lantai paling atas yaitu lantai 70. Tentu menyelamatkan Aerith juga. Lagu ini salah satu remix "Let the Battles Begin!" yang paling disukai oleh penulis. Ada satu hal yang paling membuat terkejut setengah mati di dalam lagu ini sampai penulis berdiri tegak dari kursi empuk dan pasang telinga tajam untuk memastikan ada itu tadi sekilas lewat. Mau tahu apa? Lagu "Birth of a God" yang merupakan lagu latar pertarungan Cloud dan kawan-kawan melawan Bizarro Sephiroth di FF VII orisinil, "menyombongkan diri untuk tidak dilupakan oleh kita". Maklum lagu tersebut sangat kalah terkenal sama lagu melawan Safer Sephiroth... Kalian tahu sendiri judul lagunya apa ketika melawan Safer Sephiroth... 

Penulis sampai membatin begini setelah mendengar ada cuplikan pendek "Birth of a God" di dalam "Operation: Save Aerith" ketika penulis masih di dalam tempat parkir basement Shinra Building bulan April lalu, "Wew. Kenapa lagu ini yang dipilih untuk menjadi cameo? Ini kan lagu menjelang akhir FF VII, bukannya jatuhnya spoiler untuk new fans? Dan Sephiroth nggak ada uluran tangan menyelamatkan Aerith. Doi belum ada efek apa-apa terhadap cerita, tiba-tiba lagu berasosiasi dengannya muncul kan aneh."

Walau dihinggapi dengan kebingungan, "Operation: Save Aerith" terhitung bagus karena biola bernada tingginya dan digesek cepat memberikan efek ketegangan, buru-buru, dan emosional khawatir atas keselamatan Aerith. Gesekan biola yang bernada tinggi dicampur dentuman timpani dan tiupan French Horn menyampaikan suasana yang menghantui player bahwa di Shinra Building akan terjadi banyak hal yang mengatifkan syaraf merinding dan gelisah misterius.  

Bolehkah penulis berharap pada satu hal? I hope "Birth of a God" gets as an epic of a re-imagining 'cause the short version within "Operation: Save Aerith" is amazing! 

#4 "J-E-N-O-V-A - Quickening"

I don't understand why people do hate Phase 1 and Phase 2. "J-E-N-O-V-A - Quickening" di mata penulis terlihat bagai sebuah cerita yang memiliki bagian perkenalan, bagian tengah cerita yang biasanya muncul bagian seru, dan bagian penutupan. 


Bagian perkenalan yaitu Phase 1 dimulai dengan very good dimana leitmotif identik Jenova dimainkan dengan aransemen orkestra biasa yang nada-nadanya horrific untuk memperingatkan pemain bahwa siapa yang sedang dihadapi. Makhluk alien menjijikan bukan berasal dari Planet yang ditinggali semua karakter FF VII. Alien yang tidak dimengerti sepenuhnya oleh Cloud dan kawan-kawan (minus Aerith dan Red XIII). Phase 1 menahan diri pemain untuk semangatnya jangan terlalu berlebih dulu. Bagus juga ini karena menyelaraskan dengan apa yang dirasakan oleh Cloud dan kawan-kawan. Mereka shock melihat dua adegan rentetan "tusuk sate" yang dilakukan oleh laki-laki berambut perak. Kehadiran laki-laki berambut perak membuat suasana mencekam. Lalu, di tengah peliknya keadaan, tidak semangat bertempur, dan tidak sempat mencerna situasi, mereka dipaksa harus masuk medan pertarungan melawan makhluk aneh yang tidak dipahami. 

Selanjutnya, Phase 2 di dalam lagunya, barulah hal-hal menarik timbul. Melodinya sudah enak di telinga, build up-nya mulai mengena, dan pertarungan melawan Jenova Dreamweaver sudah terlihat pattern menyerang alien itu seperti apa sehingga pemain bisa lebih baik menyiapkan strategi. Phase 2 usai. 

Tiba-tiba terdapat pergantian direksi pada musiknya. Tidak lagi murni orkestra. Melodi serta beat klasik "J-E-N-O-V-A-" puluhan tahun lalu dengan permainan instrument genre rock lebih digalakkin mengalun. Tanda, Phase 3 dimulai. Epicness begins...! Dramatic build up feels so intense and so good. Hingga sampailah pada penutupan lagu yang ditutup stabil dan pelan.... Untuk meninggalkan impresi yang diubah ke dalam bentuk kalimat seperti ini, "What had I heard? That was fan service done perfect :)." 

Penulis menilai bahwa transisi-transisi tiap phase-nya is a god tier. Khususnya transisi musik dari Phase 2 ke Phase 3 sangat tenang dan lancar. Nyaris pertama kali ketika mendengarkannya, tidak merasa bahwa lagu ini terdiri dari 3 fase transisi. Satu lagi, the piece was spot on, but to me the fight itself was a little uninspired... 

#3 "Rufus Shinra"


Oh my God, thank you so much to Remake composers and arrangers for birthing this battle theme! It is so cool as Rufus Shinra and literally had me so hyped! Apa yang dilakukan oleh komposer dan arranger untuk "Shinra's Theme" di dalam lagu "Rufus Shinra" benar-benar gila in a positive wayPenulis sama sekali tidak pernah menyukai "Shinra's Theme" dari versi yang terdapat di FF VII PS 1 dan yang muncul lagi di Remake OST, but now I like it gara-gara "Rufus Shinra". 

"Rufus Shinra" adalah salah satu Boss battle theme favorit dan penulis juga menyukai bertarung melawan Rufus di Chapter 17. Did anyone get frustrated at how Rufus was moving around after his loyal dog was defeated, especially when Hard mode is being selected? Or was it just me? Hahaha. 

#2 "One-Winged Angel - Rebirth"

Inilah crown jewel dan magnum opus musik Final Fantasy VII dari sejak lahir dua puluh tahun yang lalu sampai sekarang. Yep, mata kalian tidak salah lihat. Ini lagu memang benar muncul di Remake PART I. Penulis ulangi PART I. Pasti diantara kalian ada yang terkejut. Penulis sama terkejutnya dengan kalian. Izinkan penulis agak panjang bercerita di sesi lagu ini karena banyak emosi yang dirasakan untuknya.

Penulis mengaku saja bahwa semua berita FF VII Remake, semenjak trailer yang karakternya sudah diisi suara pada Juni tahun lalu, semua berita perkembangan game ini, terus dipantau tanpa henti. Nah, sampailah pada akhir Maret kemarin, Square-Enix meluncurkan website yang didedikasikan untuk info tentang Remake OST (website yang dimaksud penulis adalah sama yang penulis tulis di bagian Introduction artikel ini)... Impresi pertama adalah bingung dan senang. Bingung karena jumlah keping disk untuk FF VII Remake yang masih berpusat di Midgar dapat sebanyak itu. Padahal tebakan penulis disk untuk bagian satu hanya empat atau lima keping disk dan tebakan penulis tidak benar akhirnya. Terdapat perasaan senang waktu itu karena lagu-lagu FF VII PS 1 mendapat kehormatan muncul lagi. 

Penulis sudah tahu bahwa melihat daftar lagu yang terdapat di dalam website terhitung spoiler karena dari urutan lagu dan judulnya merupakan representasi dari alur cerita. Penulis tidak mempedulikan hal tersebut karena toh itu hanya daftar lagu, bukan cutscene. Kalau cutscene, barulah penulis hindari karena ingin terkejut dan ternganga langsung lewat permainan sendiri. Begitu prinsip penulis untuk video game, movie, dan anime yang belum rilis seutuhnya, tapi bila sampel musik dirilis duluan atau baru sekadar daftar lagu dikeluarkan, boleh dicoba dengar atau mampir untuk dibaca. Ini balik lagi ya kepada pembaca karena yakin ada yang berbeda pendapat dengan penulis.


Penulis lanjut ceritanya nih. Penulis memindai satu per satu daftar lagunya dari disk 1 sampai disk 6. Sampailah pada disk 7. Ada satu judul lagu yang membuat mata penulis terbelalak dengan perasaan kaget luar biasa sampai harus tertawa-menangis atas mata penulis tidak mengingkari apa yang telah dilihat dari kasur empuk. Judul lagu tersebut adalah
"One-Winged Angel - Rebirth-"! 

Penulis tertawa-menangis dalam hati, "Laki-laki berbaju leather coat hitam ini mungkin benar-benar musuh terakhir FF VII Remake Part I. Apa-apaan ini? HAHAHA. Kemunculan laki-laki ini menjadi hal wajib dalam dunia FF VII... Square-Enix tidak memaafkan tim FF VII kalau ada yang melupakan laki-laki ini. HAHAHA." Kalian harus paham kalau ada "One-Winged Angel" di album games FF VII atau album video game apapun menyematkan satu judul lagu tersebut, expect a Sephiroth (final) battle! Selesai perut terkocok atas kejadian mengagetkan tersebut, penulis kembali kalem dan tinggal melihat prediksi penulis terbukti benar atau salah bahwa Sephiroth akan dilawan sebelum penutupan cerita di tanggal 10 April 2020, tanggal rilis FF VII Remake Part I. 

Ada peristiwa yaitu banyak pemain yang mendapatkan kaset fisik dan akses versi digital duluan dari tanggal rilis serentak yaitu 10 April. Hal ini karena negara-negaranya sedang lockdown akibat Covid 19 yang berdampak pada distribusi, delivery, dan penjualan FF VII Remake. Nantinya mereka akan mendapatkan FF VII Remake telat dari 10 April. Square-Enix akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk pemain yang negaranya lockdown, FF VII Remake akan rilis lebih cepat (mulai 1 April sudah ada pemain yang main game-nya jika tidak salah ingat) dengan catatan jangan mengeluarkan spoilers adegan dan musik demi menghormati pemain yang masih menunggu 10 April. Tapi, mamang dasar sifat manusia.... Ada saja yang melanggar. Adegan-adegan tiap bab diunggah ke YouTube. Musik FF VII Remake akhirnya muncul pelan-pelan di kanal YouTube sebelum 10 April. Ini serius membuat penulis kesal, tapi tergoda untuk mendengarkan musiknya. 

Lupa di tanggal April berapa, penulis masih ingat belum masuk tanggal 10, musik yang paling ingin didengarkan penulis yaitu "One-Winged Angel - Rebirth" dan "Those Chosen by the Planet" sudah tersedia di YouTube. Benar-benar ada uploader yang mengekstraksi langsung dari game. Penulis penasaran banget tapi, masih menimbang-nimbang untuk coba dengar atau mendengarkan ketika main sendiri. Cukup berhari-hari penulis memikirkan itu sehingga butuh saran dari kekasih. Katanya dia pada suatu malam, lagu-lagu tersebut diklik saja daripada penulis mati berdiri penasaran. Penulis ikuti saran dari dia. Lagu pertama yang diklik sesudah dia memberi saran adalah "Those Chosen by the Planet". Barulah lagu kedua untuk didengarkan adalah "One-Winged Angel - Rebirth". 

Imperesi-impresi pertama penulis untuk lagu ini (dalam hati) pada malam itu: 
a. "Durasi lagunya 10 menit. Panjang juga."
b. "Gila, kualitas rekaman volume lagu ini "berdebum" banget." 
c. "Woah, aransemen intronya baru. Nggak nyangka bisa dibuat seperti ini."
d. "Wadaw! Alat musik timpaninya kencang banget dipukul."
e. "Ugh. Bagian alat musik harpsichord (?) sintesis tidak enak. Teringat pada "Almighty Bhunivelze"".
f. "Ah.... Klasik "One-Winged Angel" akhirnya muncul."
g. "Loh, klasik "One-Winged Angelnya" hanya sebentar....? Mengapa?"
h. "Ah... Tidak apa-apa. Bagian setelahnya penghiburanku. Choirnya dan terompetnya yoooo nggak main-main menyeramkan!"

Ketika sudah selesai mendengar dalam hati penulis berkata, "Okay. Terombang-ambing. Membuat 'ngos-ngosan'. Cukup membuat pusing. Karena temponya cepat sekali dan transisi dari satu fase ke fase setelahnya juga berganti cepat. Pendengarnya sudah dibuat 'ngos-ngosan', bagaimana dengan pemain orkestranya? Apa tangan mereka tidak nyaris putus dan energi mereka terkuras habis saking buru-buru temponya dan kencangnya alat musik digesek, dipukul, dan ditiup selama rekaman? Lagu ini diciptakan untuk mengetes kemampuan manusia bisa di atas rata-rata. Kayaknya pemain orkestranya menganggap ini olahraga "ringan". Salut sama mereka yang tahan dan tabah memainkan aransemen yang ekstrim khusus untuk lagu ini." 

Begini, kawan-kawan. Kita semua sudah tahu dari teaser Juni tahun lalu bahwa Sephiroth memang akan muncul di Part I. Ini sejalan dengan cerita FF VII PS 1 ketika masih berpusat di Midgar, keberadaan dia memang terasa ada. Siapa yang mengira bahwa keberadaan dia sedikit lebih banyak dalam fokus cerita di kota itu dan tiba-tiba ditunjuk menjadi final obstacle for Cloud and friends to leave Midgar ketika Remake MASIH BAGIAN PERTAMA?! Penulis salah satu individu yang tidak menyangka atas hal ini. 

Anyway, penulis balik ke pembahasan "One-Winged Angel - Rebirth".... Komposer dan arranger yang bertanggung jawab atas lagu ini kata penulis, tidak perlu memaksakan diri. Tapi, mereka melakukannya dan lihat hasilnya! Lagu ini semakin menjadikan Sephiroth sosok lebih dua kali mematikan, mengancam, dan mengerikan. Baru kali ini penulis benar-benar ketakutan dengan karakter ini. Kalau lihat dia di judul-judul bukan FF VII Remake, perasaan penulis biasa saja dan deg-degannya tidak tinggi. Barulah di FF VII Remake, penulis merinding setengah mati kalau dia muncul di layar TV. Main FF VII Remake berasa menonton horror movies.

Lagu "One-Winged Angel" terhitung masuk sebagai lagu horor. Dari semua aransemen dan variasi lagu ini muncul di dunia FF VII atau luar FF VII, selama penulis tahu dan dengar, "One-Winged Angel - Rebirth" yang terhoror. Versi Remake Part I lebih memberi getaran bahaya nan gila dengan sedikit dibumbui kesenyapan ganjil (bagian tengah-tengah lagu). Kemudian, semua orang sudah hafal bagaimana nyanyian dan melodi "One-Winged Angel" dan berpikir tidak akan ada yang mampu mengalahkan versi yang muncul di Final Fantasy VII: Advent Children (Complete). Well, THINK AGAIN! Interpretasi Remake Part I yang tanpa henti mengeluarkan aura jahat dan intensitas menegangkan sudah dinaikkkan sampai melewati tingkat skor 10 atau 100 untuk sebuah penilaian dinilai sempurna pada umumnya! Barometer penilaian pecah karena tidak sanggup lagi mau diberi nilai berapa saking bagusnya lagu ini! Sementara ini, lagu "One-Winged Angel - Rebirth" adalah Raja atas seluruh aransemen dan variasi lagu yang terdapat di Advent Children, FF VII PS 1, dan Final Fantasy VII: Crisis Core untuk menyebut beberapa judul. Once you start listening to it, you can't stop. I've always ON repeat icon. 


Hal yang disukai adalah lagu ini dipanjangkan dengan passage ekstra yang benar-benar menarik dan tidak terduga sehingga terdengar menjadi sangat epik. Beberapa passage yang menjadi tambahan lagu ini yaitu dimasukkannya motif "Whisper's Theme", "Let the Battles Begin!", dan "Those Who Fight Further". Masuk akal mengapa ketiga lagu tersebut yang dipilih untuk muncul sekilas di dalam "One-Winged Angel - Rebirth". "Whisper's Theme" karena Sephiroth berniat mengubah takdirnya sehingga memaksa entitas Whisper untuk menghentkannya tapi, gagal. "Let the Battles Begin!" dan "Those Who Fight Further" semata untuk menambah nuansa heroic seolah-olah Cloud dan teman-teman resist rencana Sephiroh untuk Planet.  Makanya mengapa durasi lagu ini 10 menit agar pendengarnya diberi sensasi kejut dan gemetar ketakutan / kegirangan dengan karakter Sephiroth atau pertempurannya.

Penulis menjamin aransemen dan reimagined yang satu ini akan menjadi favorit dari banyak orang untuk sekarang. Penulis telah banyak melihat komentar orang-orang membicarakan lagu ini. Mayoritas respon positif dan beberapa diantaranya ada suara negatif. "One-Winged Angel" menjadi salah satu lagu paling ditunggu kemunculannya di FF VII Remake. Sudah muncul dan membuat happy sebagian orang. 


Kita semua tinggal berharap magic apalagi yang akan dipilih untuk memunculkan "One-Winged Angel" yang "mungkin" dipakai ketika pertempuran melawan Safer Sephiroth versi Remake (Penulis memakai kutip dua untuk kata 'mungkin' karena linimasa FF VII Remake agak sedikit keluar jalur. Siapa tahu Safer Sephiroth tidak ada. Terlebih buruknya lagi, entitas yang menjaga linimasa sudah dilenyapkan di akhir Part I). Untuk tidak kecewa dengan hasil yang tidak diimpikan, penulis akan menurunkan sedikit tingkat ekspektasi.... Hehehe. "One-Winged Angel" is seriously one of the best; if not the best villain theme I've ever listened. A villain has his name sprinkled in his own theme, it's seriously a horror to your soul. Just pure epic. 

#1 "Hollow" 



"Hollow" merupakan lagu latar ending scene dan sebagian staff credits scene. Line "The Unknown Joruney Will Continue" dijadikan kalimat penutup sambil pemain mendengar alunan "Hollow". Line dan lagu "Hollow" semain meyakinkan penulis bahwa FF VII Remake ke depannya masih tetap sama mengikuti FF VII orisinil, hanya saja akan lebih condong dilihat sebagai sebuah reboot; bukan remake. Keduanya menekankan satu hal yaitu walaupun kita semua hafal jalan cerita di FF VII orisinil dan sudah menamatkannya puluhan tahun silam, sebenarnya kita tidak benar-benar paham cerita FF VII PS 1... Kita tinggal melihat di masa depan apa benar FF VII Remake sebuah reboot or remake...

Uematsu-san menciptakan "Hollow" dengan memakai sudut pandang Cloud sedang berdiri sendirian di tengah hujan deras. Kazushige Nojima yang bertanggung jawab menulis lirik "Hollow" dan Tetsuya Nomura juga mengkonfirmasi bahwa "Hollow" bercerita tentang Cloud yang merasakan kehilangan dan kehampaan atas kepergian seseorang dan dia melewati satu peristiwa menyakitkan. Mereka semua tidak berbicara spesifik peristiwa apa dan siapa sosok yang terenggut darinya. Pembaca boleh bebas membuat interpretasi dua hal tersebut. Pokoknya yang jelas, "Hollow" menceritakan ratapan kesedihan seorang laki-laki atas sesuatu atau seseorang lenyap dari sisinya.

Penulis pada awalnya tidak menyukai "Hollow" walaupun diciptakan oleh Sang Legenda Uematsu-san. Setelah menamatkan FF VII Remake, barulah lagu ini dicintai. Fitted so well with the way the game ended. Ketahuan makna sebenarnya dibalik liriknya setelah dibedah sendiri oleh penulis lewat bantuan banyak interview para creators FF VII Remake semakin membuat penulis susah melenyapkan lagu ini berhari-hari di otak saking cukup impactful

Dipikir-pikir, lirik lagu "Hollow" ditulis dalam past tense untuk menggambarkan peristiwa sedihnya sudah lama berlalu dan ditulis menggunakan future past tense seolah-olah Cloud memiliki ide di masa lalu dan masih berlanjut sampai detik dia "menangis" ingin mengulang waktu untuk bisa menghindari peristiwa menyakitkan yang dialaminya tidak berbuah nyata. Kemudian, lirik lagunya juga dapat dinilai romantic, but gloom at the same time. Penulis dapat merasakan "suara teriakan keras" Cloud di dalamnya kuat sekali ketika lagunya diputar. It's so emotional and powerful.  

Oh ya, ada yang merasa "Hollow" cukup mirip (Kemiripannya sengaja atau tidak sengaja, penulis tidak tahu) dengan lagu "The Price of Freedom" dari FF VII Crisis Core? Sebuah lagu sedih yang mengalun ketika Zack Fair bertarung demi bertahan hidup untuk terakhir kalinya. 


Penulis melampirkan lirik lagu "Hollow" yang ditulis oleh Nojima-san, diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh
Ben Sabin & John Crow, dan dilantunkan oleh Yosh dari group band Survive Said the Prophet di artikel. Berikut lirik "Hollow":

English Lyrics:

I would be lost
Drifting along
Floating up high
Time after time
And there you'd be shining brightly
Your smiling face to guide my way

Bloody and bruised brought to my knees
When beaten down
When broken up
You would appear, reach out to me
Heal every wound and make me whole

Was it a dream?
Will I never know?
Foolish and blind to everything
Had I realized, had I thought it through...
Would you be here in my embrace? 

Shine bright once more
Guide me to you 
Smile bright once more
This time I will never let you go

-Instrumental-

With your every smile hiding something more
Dark mysteries lurking beneath
But I was consumed with this emptiness
This selfishness, this void to fill

Hear me once more
Show me your smile
This time for sure
I'll see the truth hidden inside your tears!

But I...
I know that you're long gone
But I...
I will go on howling and hollow

To never know 

Versi instrumen akustik "Hollow" diberi judul dalam album Remake OST adalah "Hollow Skies" yang menjadi lagu latar untuk pemain dengarkan ketika di Sector 5 Slums.


EPILOGUE

Bila pembaca sering mampir ke blog penulis untuk pembahasan lagu biasanya tersematkan video. Sekarang disini tidak ada sama sekali video audio untuk masing-masing track karena YouTube dan pemegang hak cipta atas karya musik yang berhak sudah sangat gencar melakukan take down video musik yang diunggah oleh orang-orang biasa sang penikmat seperti kita. Video tidak akan terkena copy right strike kalau yang mengunggah adalah pemegang hak cipta karya musik sebenarnya. Jadi, bila ingin mendengarkan daftar lagu yang disebutkan di dalam arikel ini, silakan beli albumnya atau memainkan game-nya. 

Bagaimana menurut pembaca atas 10 lagu terbaik dari FF VII Remake OST yang dipilih oleh penulis? Apa 10 lagu terkeren kalian? Let me know if you agree or disagree in the comments below. Until next time and thank you for spending time to read this article! 






~THE END~








  
* Disclaimer: The material published on this website is intended solely for general information and reference purposes and is not legal advice or other professional advice.  

 








Comments